Siasati Pengeluaran, Mitra Kukar Serius Maksimalkan Pemain Muda

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Siasati Pengeluaran, Mitra Kukar Serius Maksimalkan Pemain Muda

Mitra Kukar menargetkan juara pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Untuk mewujudkan target tersebut, para pemain yang musim lalu berhasil mengantarkan Mitra Kukar ke babak delapan besar pun sebagian besarnya dipertahankan.

Zulkifli Syukur yang diklaim sudah bergabung Sriwijaya FC pun masih masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan manajemen tim. Sementara Herman Dzumafo dan Erick Weeks adalah dua legiun asing yang kemungkinan besar akan dipertahankan.

Kontrak para pemain Mitra memang rata-rata akan habis pada akhir Desember ini. Maka dari itu, manajemen cukup pede para pemainnya akan menghormati kontrak mereka. Pembicaraan dengan para pemain yang masuk dalam rencana musim depan pun masih terus berlanjut.

Meski tim yang berkandang di stadion Aji Imbut, Tenggarong, ini menargetkan juara, manajemen tim tak mau gegabah dalam hal perekrutan pemain untuk musim depan. Karena mereka menyadari satu hal yang bisa menjadi pengganjal pada musim depan, yaitu format kompetisi yang akan diselanggarakan dalam satu wilayah.

Mengapa ini menjadi masalah bagi Mitra Kukar? Sejatinya format satu wilayah ini bukan hanya akan menjadi masalah Mitra Kukar, melainkan seluruh tim peserta ISL musim depan. Faktor pengeluaran yang akan semakin membesar karena jumlah partai tandang yang semakin banyak membuat Mitra Kukar tak mau tergiur dengan perekrutan nama-nama senior atau tenar untuk menghuni skuatnya musim depan.

Ya, pihak manajemen memprediksi total pengeluaran tim pada musim depan akan membengkak hingga 1,6 milyar rupiah. Ini dikarenakan jumlah pertandingan tandang yang pada musim lalu berjumlah 10 pertandingan, akan bertambah hampir dua kali lipatnya, yaitu 19 pertandingan, karena ISL musim depan akan diikuti oleh 20 tim.

Lalu bagaimana cara manajemen menyiasati pengeluaran ini tapi tetap berpegang teguh pada targetnya untuk meraih kampiun juara pada musim depan? Mengandalkan pemain muda. Sejumlah pemain muda direkrut untuk meminimalisasi pengeluaran.

Pada bursa perpindahan pemain untuk musim depan, sejumlah pemain muda dan beberapa pemain timnas U-19 dipastikan akan  berbaju Mitra Kukar. Mereka adalah Ravi Mudiarto, Fahri Mahdi Akbar, Ryuji Utomo dan Gavin Kwan Adsit. Selain itu, nama Syahrizal, bek berusia 20 tahun yang musim lalu bermain untuk Persija Jakarta, pun akan menjadi bagian dari penggawa Mitra Kukar pada musim depan.

Sejauh ini, Mitra Kukar baru menggaet dua nama senior untuk musim depan, yaitu Wawan Hendrawan dan Rachmat Affandi. Setelah itu, tak ada lagi pemain senior yang diisukan akan merapat ke Tenggarong.

Karena akan memberdayakan pemain muda, Mitra Kukar menunjuk pelatih asal Inggris, Scott Cooper, sebagai suksesor Steven Hansson. Mantan pelatih dua klub papan atas Thailand, Buriram United dan Muangthong United, ini memiliki rekam jejak yang baik dalam urusan memaksimalkan pemain muda.

Ketika menukangi Muangthong, ia dengan berani mempromosikan empat pemain muda ke tim senior. Dan ternyata tiga di antaranya kini menjadi penggawa timnas Thailand: Charyl Chappuis, Chanathip Songkrasin dan Theeraton Bunmathan.

Inilah yang menjadi acuan bahwa pemain muda di Mitra Kukar pun akan dimaksimalkan potensinya oleh Cooper pada musim depan. “Saya bisa member garansi pada pemain muda akan berkembang dan mendapatkan kesempatan. Indonesia punya potensi untuk lebih baik dari Thailand dengan populasi dan liga yang lebih besar,” kata Cooper seperti dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, pelatih berusia 44 tahun ini mengakui bahwa dirinya tak bergantung pada pemain asing, “Saya tak ingin tim bergantung pada pemain asing. Di Buriram, saya pernah menurunkan 10 bahkan 11 pemain lokal di pertandingan. Saya tak peduli paspor mereka, saya ingin pemain lokal berkembang. Kita harus lebih percaya pada pemain muda,” tambahnya.

Menangani pemain muda memang menjadi spesialisasi Cooper dalam beberapa tahun terakhir. Menurut situs Wikipedia, ia pernah dua tahun melatih timnas Inggris U-15 pada periode 2010-2012. Karirnya berlanjut menjadi pelatih akademi muda Leicester City hingga 2013. Dan akhirnya ia ditunjuk sebagai direktur teknik Buriram dan kemudian menjadi pelatih di Muangthong United.

Jika benar Cooper memang memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi pemain muda, Mitra Kukar tentunya beruntung karena memiliki pemain-pemain muda berpotensial. Tak hanya pemain anyar yang baru direkrut, tapi juga beberapa pemain muda yang sudah menjadi bagian dari skuat sejak musim lalu.

Yogi Rahadian adalah salah satu pemain muda berbakat yang dimiliki ‘Naga Mekes’. Ia pernah empat bulan menjalani trial bersama Leicester City. Penyerang berusia 19 tahun ini pun pernah lolos seleksi dan terpilih menjadi pemain yang membela Sociedad Anonima Deportiva (SAD), klub Uruguay, sebelum akhirnya kembali ke Mitra Kukar U-21 dan menjadi runner-up ISL U-21 pada musim 2012-2013. Saat berusia 14 tahun, ia pun pernah membela timnas U-14 dan U-15.

Kita tunggu saja kiprah Mitra Kukar pada musim depan. Namun rasanya, akan lebih bijaksana jika manajemen tak menargetkan juara pada ISL pada 2015. Lebih baik memberikan kesempatan para pemain muda mereka untuk mendapatkan pengalaman bermain di ISL dengan jam terbang yang banyak pada musim yang akan datang. Karena sepertinya terlalu gegabah jika mengandalkan skuat yang minim pengalaman dengan target menjadi yang terbaik di Indonesia.

foto: ligaindonesia.co.id

Komentar