Fernando Torres "The Invisible"

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Fernando Torres

Ada perbedaan kecil antara Fernando Torres dengan skuat Arsenal musim 2003/2004. Jika Arsenal dikenal dengan julukan “The Invincible”, Torres juga punya julukan yang hampir mirip karena hanya beda dua penggal huruf saja: “The Invisible”. Dua huruf yang benar-benar mengubah segalanya. Karena  “The Invincible” berarti tak terkalahkan, sementara “The Invisible” berarti gaib atau tak kelihatan.

Kesalahan terbesar Torres sepanjang karirnya adalah hijrah dari Liverpool ke London. Nyatanya, Torres tak mendapati dirinya berada di lingkungan yang berisi Steven Gerrard dan koleganya yang lain di Liverpool. Ia harus beradaptasi di lingkungan yang benar-benar asing. Padahal, Liverpool sempat menolak “transfer request” yang diajukannya, saat Chelsea berniat meminangnya.

Sadarilah Torres, ibukota memang jauh lebih kejam dari ibu tiri.

Sebuah perpindahan yang dramatis karena dilakukan di penghujung bursa transfer. Lebih dramatis lagi karena partai pertamanya mesti dilakoni dengan menderita kekalahan dari Liverpool pada 6 Februari 2011. Lebih mengerikan lagi karena ia, yang diboyong dengan nilai 50 juta pounds itu, hanya mencetak satu gol dari 18 kali penampilan!

Di Chelsea, diakui atau tidak, Torres adalah sebuah bahan olok-olok khalayak ramai. Ia sudah terlalu sering memberikan lawan kesempatan untuk tidak kebobolan. Seringkali saat menghadapi gawang yang kosong, bola hasil tendangannya malah melenceng jauh dari sasaran. Otomatis, namanya menjadi bahan ejekan bagi pesepakbola yang tak bisa menyelesaikan peluang: “Ter-Torres”.

Malang nian nasibmu Torres, mungkin kau sedang dalam pengaruh guna-guna.

Saat Jose Mourinho mengambil alih nahkoda The Blues, Torres tahu ini adalah kesempatan yang besar baginya. Bagaimana tidak, Jose memberinya sebuah tempat di lini serang sejak menit pertama dalam laga Community Shield menghadapi Manchester City. Ia pun kembali diturunkan dalam laga Piala Super Eropa kala menghadapi Bayern Munich. Di laga itu pula, ia mencetak gol pertamanya.

Namun, kesempatan itu bukan bernama “menit bermain”. Karena toh, sebelum Mou hanya menurunkannya dalam 28 pertandingan di liga. Bandingkan dengan musim 2012/2013 di mana ia bermain dalam 36 pertandingan di liga dan mencetak delapan gol. Malah, rasio gol ini jauh lebih produktif saat ia bermain di Liga Champions. Ia main 16 kali dan mencetak sembilan gol.

Entah bagaimana, rasio gol Torres memang jauh lebih baik saat bermain di Liga Champions ketimbang bermain di liga. Musim 2011/2012 ia bermain 10 kali dan mencetak tiga gol. Musim lalu, ia bermain 10 kali dan mencetak lima gol.

Musim ini, AC Milan berminat untuk meminjam Torres. Sang pemain pun meng-iya-kan. Toh Chelsea sudah punya Diego Costa dan Didier Drogba pun sudah kembali ke klub. Siapa tahu, kepindahannya ke Italia dapat menjadi lembaran baru bagi Torres.

Dengan bermain di Milan, siapa tahu, ada klub lain yang kepincut menggunakan jasanya. Namun, jelang berakhirnya kontrak Torres pada 2017 mendatang, masih belum terdengar klub yang ingin mendapatkan Torres. Media pun berspekulasi dengan menanyakan ini pada Mourinho, jelang pertandingan menghadapi Hull City.

“Tidak mungkin, itu tak akan pernah terjadi,” kata Mou Jumat (12/12) lalu, “Dia sedang berada dalam masa peminjaman di AC Milan untuk dua musim ke depan, dan kami tak memiliki tempat dalam daftar pemain di liga maupun di Liga Champions.”

Seperti yang dikutip AS, Milan berencana memangkas waktu peminjaman Torres, karena ia tak berada dalam rencana sang pelatih, Filippo Inzaghi.

Sudahlah Torres, mungkin mereka lelah.

Chelsea dan AC Milan seolah sudah tak mau lagi menggandeng Torres dalam gerbong skuat mereka musim ini, dan (mungkin) selamanya. Namun, Dailystar mengungkapkan adanya ketertarikan dari Liverpool untuk mempertemukan kembali Torres dengan Steven Gerrard di Anfield.

Cedera berkepanjangan Daniel Sturridge, serta melempemnya Raheem Sterling dan Mario Balotelli, membuat Liverpool membutuhkan striker anyar. Jika transfer ini terjadi, bukan tidak mungkin Torres akan kembali menorehkan tinta emas dalam karirnya di dunia sepakbola.

Namun, jika gagal berkembang, atau malah bermain lebih buruk, Liverpool yang akan terkena imbasnya: Ada dua pemain yang bisa dijadikan olok-olok di lini serang Liverpool.

Sumber gambar: 4hdwallpapers.com

Komentar