Van Persie, Si Beruntung yang Bisa Menjadi Kunci

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Van Persie, Si Beruntung yang Bisa Menjadi Kunci

Setelah tampil baik di musim pertamanya bersama Manchester United, Robin van Persie menderita inkonsistensi performa. Louis van Gaal mengeluhkan hal tersebut saat Arsène Wenger memperhatikan sembari tertawa.

Legenda mengatakan bahwa Wenger memiliki kemampuan yang baik untuk memprediksi akhir masa keemasan seorang pemain. Karenanya, Wenger tidak keberatan menerima biaya transfer sebesar 27,02 juta pound sterling dari United pada musim panas tahun 2012 – jumlah yang besar untuk seorang pemain yang usia emasnya tersisa satu musim saja.

Wenger terbukti benar. Catatan 26 gol plus 15 assist yang ditorehkan oleh Van Persie di musim pertamanya bersama United (di Premier League saja) tak mampu ia ulangi di musim berikutnya, musim 2013/14.

Sepanjang musim lalu Van Persie harus berhadapan dengan masalah yang menghantui tujuh musim pertama perjalanannya di Inggris: cedera. Sepanjang musim lalu Van Persie hanya bermain 21 kali, dan karenanya catatan gol dan assist yang ia miliki menurun tajam: 12 gol dan 3 assist.

Musim ini Wenger terbukti benar lagi. Van Persie memang sudah habis. Performa sang pemain naik turun. Bahkan Van Gaal, pria yang menjadikan Van Persie kapten di tim nasional Belanda, satu suara dengan Wenger. “Ia tampil sangat buruk. Itulah mengapa saya menggantinya,” ujar Van Gaal mengenai keputusannya di pertandingan melawan Arsenal (22/11).

Baru-baru ini, Van Gaal mengeluarkan pernyataan yang lebih mengejutkan lagi. Kata Van Gaal, Van Persie bisa berada di tim utama karena sang pemain beruntung saja. Beruntung karena Van Gaal tidak memaksa Van Persie duduk di bangku cadangan. Beruntung karena dirinya tidak memiliki pilihan lain selain mempercayai Van Persie.

“Ada masa saat Robin tidak bermain sangat baik, dan Anda harus membandingkan dirinya dengan pemain-pemain lain yang mungkin mengisi posisinya,” ujar Van Gaal sebagaimana diwartakan oleh The Guardian.

“Ia adalah anak yang beruntung karena saat itu terjadi, Radamel Falcao sedang cedera sehingga saya harus membandingkannya dengan Wayne Rooney dan James Wilson. Saya dapat memainkan Rooney di banyak posisi dan Wilson adalah talenta muda yang masih berusaha membuktikan diri,” lanjut Van Gaal menjelaskan.

Bisa jadi, Van Gaal melakukan ini untuk membuat Van Persie mengeluarkan kemampuan terbaiknya di pertandingan penting dan sarat gengsi melawan Liverpool nanti malam. Terakhir kali Van Gaal mengeritik performa Van Persie, sang pemain tampil menggila.

Sepekan setalah tampil buruk melawan klub yang membesarkan namanya, Van Persie mencetak satu gol dan menciptakan satu assist dalam pertandingan melawan Hull City. Jika memang penyebab dari semua itu adalah kritik yang ia layangkan, bisa jadi Van Gaal memang sengaja melakukannya lagi.

Sejak Van Persie pindah dari Arsenal, United sudah lima kali bertanding melawan Liverpool; empat kali di ajang Premier League dan satu kali di League Cup. Van Persie selalu bermain penuh di empat pertemuan di Premier League, namun tidak ambil bagian di League Cup.

Dalam empat kesempatan tersebut, Van Persie berhasil meraih dua kemenangan dari dua pertandingan pertama. Sepanjang musim 2013/14, United selalu kalah ketika berhadapan dengan Liverpool. Tidak mengherankan mengingat United gemilang di musim 2012/13 dan terpuruk saat performa Liverpool sedang menanjak.

Musim ini, hasil pertemuan nampaknya akan lebih sulit diprediksi. Namun bisa saja semuanya tergantung kepada Van Persie; setiap kali Van Persie mencetak gol melawan Liverpool, United selalu menang.

Komentar