Tinggal Menunggu Waktu Hingga Ntep ke Premier League

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tinggal Menunggu Waktu Hingga Ntep ke Premier League

Usianya baru 22 tahun; masih muda dan tentunya belum matang. Namun semua itu bukan halangan untuk tampil gemilang. Tujuh dari sembilan gol terakhir yang dicetak oleh Stade Rennais adalah buah karya pemain ini. Tidak mengherankan, karenanya, trio Inggris – Arsenal, Chelsea, dan Manchester City – mengirim pemandu bakat untuk mengamati sang pemain secara langsung kala Rennais berhadapan dengan AS Monaco.

Pemain yang dimaksud adalah Paul-Georges Ntep de Madiba. Nilainya pasti bagus di mata para pemandu bakat karena kedua gol kemenangan Rennais di pertandingan hari Sabtu pekan lalu tersebut dapat tercipta berkat assist yang ia ciptakan. “Ntep memenangi pertandingan dengan kemampuannya sendiri,” puji José Leonardo Nunes Alves Sousa Jardim, sang juru taktik Monaco.

Kegemilangan yang ditunjukkan oleh Ntep di laga melawan Monaco hanyalah sebagian kecil dari sinar terang yang mampu ia tunjukkan musim ini. Secara keseluruhan, enam gol dan empat assist telah berhasil ia ciptakan dalam lima belas pertandingan, yang sebelas di antaranya ia jalani sebagai starter. Manchester United pun disebut-sebut meramaikan perburuan.

Kecepatan dan penempatan diri adalah keunggulan yang dimiliki oleh Ntep. Kedua teknik itulah yang membuat dirinya mampu meneruskan performa gemilang bersama Rennais, yang ia mulai pada awal tahun ini. Ntep hijrah ke Rennais dari AJ Auxerre pada bursa transfer musim dingin musim lalu. Bersama klub barunya, nama Ntep berkibar semakin tinggi.

Selain keunggulan teknis, ada dua faktor non-teknis yang memiliki peran besar dalam perkembangan permainan Ntep: ia bahagia dan ia dipenuhi oleh rasa percaya diri.

Setiap kali mencetak gol, Ntep selalu merayakannya dengan menari. Senyum lebar pun selalu setia menemani. Hal ini jelas merupakan sebuah detil kecil yang tidak boleh diremehkan. Rasa cinta terhadap sepakbola sudah seringkali terbukti menjadi kunci keberhasilan para pemain besar.

Rasa percaya diri, sementara itu, tampak jelas terlihat dalam keputusan Ntep memilih tim nasional. Ntep lahir di Douala, kota terbesar di Kamerun namun hijrah ke Paris, kota terbesar di Perancis, saat berusia delapan tahun. Kondisi ini membuat Ntep memiliki hak untuk membela kedua negara di level internasional.

Ntep, langganan tim nasional Perancis U-21, belum bermain untuk tim nasional manapun di level senior. Ia tampak masih menunggu panggilan dari Les Bleus. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap Kamerun, kita tentunya boleh mengatakan bahwa tim nasional Perancis lebih besar ketimbang tim nasional Kamerun. Karenanya, peluang Ntep untuk menjadi andalan bisa menjadi lebih besar jika ia memilih Kamerun. Karenanya pula keputusan Ntep untuk membela Perancis (walaupun baru sampai di level U-21) bisa dilihat sebagai sebuah bentuk keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri.

Julien Laurens, jurnalis sepakbola terkemuka asal Perancis, menilai Ntep memiliki kualitas yang cukup baik untuk bermain di Premier League. Selain itu, Laurens pun meyakini bahwa kepindahan Ntep ke Premier League hanya tinggal menunggu waktu saja. Namun pertanyaan besarnya adalah: di mana Ntep akan berlabuh nantinya?

Komentar