Aturan FFP Untungkan Chelsea?

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Aturan FFP Untungkan Chelsea?

Melihat dukungan dana yang melimpah, tentu menyenangkan menjadi suporter Chelsea. Manajemen klub mampu mengelola gelontoran dana sang pemilik, Roman Abramovich, dengan tepat guna. Semenjak kedatangan sang taipan minyak asal Rusia, Chelsea panen gelar.

Situs top10buzz menempatkan bekas penyerang Chelsea, Gianfranco Zola, sebagai 10 pemain legendaris Premier League. Padahal, apa yang telah diraih Zola selama bermain di atas rumput Stamford Bridge? Satu gelar Piala Winners, sekali memenangi Piala Super UEFA, dua kali juara Piala FA, dan sekali juara Piala Liga. Sudah?

Orang yang mestinya diganjar penghargaan ya Roman Abramovich. Di tangannya, ia berhasil mengubah Chelsea dari tim pelengkap menjadi tim yang selalu difavoritkan menjadi juara. Roman memberikan tiga gelar juara Liga Inggris, empat juara Piala FA, dua gelar Piala Liga, dua kali memenangi Community Shield, satu gelar Liga Champions dan Liga Europa melengkapi prestasi Chelsea bersama Roman Abramovich.

Bukan cuma itu, dulu, sekitar tahun 2006, Barcelona sempat melontarkan kritik pedas karena buruknya rumput serta lapangan Stamford Bridge. Kini, rumput Stamford Bridge bak permadani hijau yang terhampar dengan indahnya di antara warna biru dari kursi tribun.

Namun, aturan Financial Fair Play, mengusik kesenangan Chelsea berburu pemain. Mereka kini tak bisa leha-leha belanja banyak pemain mahal tanpa mementingkan pemasukan bagi klub. Salah-salah, mereka bisa dihukum seperti Paris Saint-Germain dan Manchester City yang dianggap melebihi ketentuan kerugian klub (39,5 juta pounds).

Ini yang membuat Jose Mourinho menyebut aturan FFP menguntungkan rival “tradisional” mereka. Soal komposisi pemain, Chelsea tak bisa menggabungkan Diego Costa, Cesc Fabregas, dan Filipe Luis dengan Demba Ba, David Luiz, dan Romero Lukaku. Mereka terpaksa menjual ketiganya demi mengimbangi neraca pemasukkan dan pengeluaran.

“Saya pikir Financial Fair Play adalah sebuah kontradiksi,” tuturnya seperti yang dikutip dari Dailymail, “Ketika sepakbola memutuskan untuk mengikuti Financial Fair Play, hal tersebut persis untuk menempatkan tim dalam kondisi yang setara untuk bersaing.”

Secara tidak langsung, Mourinho sebenarnya menyindir klub besar Liga Inggris lain seperti Manchester United, Liverpool, dan Arsenal. Sebagai tim besar yang penuh dengan sejarah, FFP hanya menguntungkan mereka. Ini yang membuat Mou meradang.

“Namun, apa yang sebenarnya terjadi dengan FFP adalah perlindungan besar terhadap tim yang penuh sejarah, tua, dan besar, yang mana memiliki struktur finansial, struktur komersial, berdasarkan kesuksesan sejarah selama bertahun-tahun,” lanjut Mou.

Nantinya, hal ini akan berpengaruh pada investasi sepakbola di Inggris. Klub yang baru mendapat investasi besar dari sang pemilik, tidak akan bisa langsung menyerang ke papan atas. Mereka tidak bisa langsung membeli pemain jadi berbaderol tinggi.

Namun, Mou optimis terhadap Chelsea. Menurutnya, Chelsea bukanlah klub besar dengan sejarah yang panjang. Chelsea juga bukan klub baru karena sudah 10 tahun dipegang oleh investor atau pemilik yang sama.

“Aku bisa katakan kami adalah klub yang sangat baik dengan ambisi untuk menjadi klub yang hebat,” tutur Mourinho. (Baca: Chelsea, The New Invincibles)

Chelsea sendiri kini bisa mengakalinya dengan mendapatkan feeder club di liga lain, dengan kualitas yang tak jauh berbeda. Nantinya, pemain muda hasil didikan akademi ataupun hasil pantauan langsung, bisa dicoba bermain di tim tersebut. Pengalaman bermain ini yang membuat para pemain nantinya memiliki menit bermain yang cukup sehingga bisa menyesuaikan dengan atmosfer liga.

Jadi, aturan FFP menguntungkan Chelsea? Jawabannya bisa ya, bisa pula tidak. Ya, karena Chelsea telah memiliki fondasi klub yang terbilang sehat karena kucuran dana di awal pembeliannya oleh Roman. Sementara itu, aturan FFP dikeluarkan ketika Chelsea telah memiliki struktur keuangan yang kuat. Namun, aturan FFP pun tidak menguntungkan, karena Chelsea tak bisa dengan bebas mengeluarkan uang untuk membeli pemain dan menggunakannya untuk pengeluaran lain.

Sumber gambar: skysports.com

Komentar