Patah Leher, Perempuan Ini Tak Ingin Diganti

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Patah Leher, Perempuan Ini Tak Ingin Diganti

Merasa kesal ketika ditarik keluar saat masih ingin bermain adalah sesuatu yang wajar dan sangat manusiawi. Banyak pesepakbola yang secara terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya. Mulai dari tidak menjabat tangan manajer (atau pelatih kepala), menendang botol minuman, atau langsung meninggalkan lapangan.

Kesal yang dirasakan oleh Laura Wareham, bagaimanapun, berbeda. Semangat bermainnya sangat tinggi sehingga walaupun ia ditarik keluar untuk alasan yang sangat masuk akal --patah leher--ia masih merasakan amarah dalam dirinya. “Saya merasa sedikit marah ketika ditarik keluar karena saya masih ingin bermain,” ujar Wareham kepada the Newcastle Chronicle. Kejadian yang menimpa Wareham mirip dengan yang terjadi pada penjaga gawang legendaris Manchester City, Bert Trautmann, di final Piala FA 1956.

Semangat bermain yang tinggi tersebut ditambah sebuah fakta yang membuat Wareham tampak makin perkasa. Patah leher yang ia alami saat membela Newcastle United Women FC kala menghadapu Bradford pada Minggu (23/11)  lalu bukanlah yang pertama sepanjang karirnya. Wareham pernah menepi selama satu tahun setelah menderita patah leher pada 2011.

Federasi Sepakbola Inggris, FA,menerapkan aturan baru pada musim ini. Jika terjadi benturan di kepala, pemain tersebut mesti diperiksa dokter klub. Jika pemain dicurigai menderita gegar otak harus meninggalkan lapangan untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh oleh ahli. Aturan ini yang membuat pelatih Newcastle United Women FC memaksa menarik Wareham. Ia tidak gegar otak memang, tapi patah leher! Patah leher!

Wareham malah meminta untuk terus bermain walaupun ia diduga mengalami patah leher, yang tentunya untuk beberapa alasan lebih berbahaya ketimbang benturan kepala.

Pihak klub sendiri mengambil keputusan yang tepat. Walau Wareham merasa baik-baik saja, ia tidak bisa menendang bola dengan baik setelah bertabrakan dengan rekan satu timnya, Kate Brooks, saat berusaha menggagalkan usaha lawan untuk mencetak gol. Setelah ditarik keluar, Wareham sempat dua kali tumbang.

Bagaimanapun, semangat bermain yang dimiliki oleh Wareham adalah sebuah sentilan tersendiri untuk para penipu di lapangan hijau; mereka yang dengan mudah terjatuh karena benturan kecil, mereka yang sering berguling-guling dan mengerang kesakitan di atas lapangan hanya untuk kemudian berlari seolah tidak terjadi apa-apa. Juga, tentunya, sebuah pembenaran terhadap opini David Hockey.

“Dalam sebuah kesempatan saya berjalan dan kemudian hal-hal yang saya dengar terdengar seperti berasal dari kejauhan. Dan saya merasa lemah, kemudian terbangun dikelilingi oleh semua orang,” ujar Wareham menceritakan kejadian kepada Newcastle Express Chronicle. Ia sempat tidak sadarkan diri selama satu menit, dengan bola mata yang bergulir kebelakang dan bibir yang membiru.

Dengan semangat dan keyakinan yang tinggi pula Wareham mengumumkan bahwa dirinya merasa baik-baik saja walaupun harus menepi hingga, setidaknya, bulan Januari.

Baca pula:

Andai Diving Hilang dari Sepakbola

Mengapa Pesepakbola Kini Gemar Bersandiwara

Perempuan Tak Bisa Bermain Bola Layaknya Pria

Sumber gambar: chroniclelive.co.uk

Komentar