Bersama Chelsea, Fabregas Menjalani Karir Terbaiknya

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Bersama Chelsea, Fabregas Menjalani Karir Terbaiknya

Sedari membela Arsenal, Cesc Fabregas sudah disebut-sebut sebagai salah satu gelandang terbaik dunia. Menjadi kapten The Gunners, peran Fabregas begitu vital pada lini tengah Arsenal. Posisinya tak tergantikan sejak hengkangnya Patrick Vieira ke Juventus pada awal musim 2005-2006.

Trofi demi trofi pun kemudian ia raih ketika memutuskan untuk hengkang ke klub masa kecilnya, Barcelona. Bersama pemain-pemain hebat seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Alexis Sanchez, Fabregas meraih trofi La Liga, Copa Del Rey, Super Spanyol, Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub dalam tiga musim.

Namun bagi Fabregas, nyatanya bermain untuk Arsenal dan Barcelona tak begitu spesial jika dibandingkan dengan karirnya yang sedang ia jalani bersama Chelsea saat ini. Ya, Fabregas benar-benar menikmati permainannya saat ini bersama The Blues.

“Saya lupa kapan terakhir kali bermain sebaik dan seenjoy ini,” ujar Fabregas pasca mengalahkan Schalke 5-0. “Saya bermain di final Piala Dunia, final Piala Eropa, dan final Liga Champions bersama tim hebat.”

“Saya takkan mengatakan pertandingan melawan West Bromwich Albion atau pun Schalke merupakan pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan, namun kedua pertandingan tersebut benar-benar saya nikmati. Saya sedang memainkan sepakbola terbaik dalam karir saya,” kata Fabregas seperti dikutip dari thehardtackle.com.

Hal yang membuat Fabregas menikmati permainannya adalah bagaimana manajer, Chelsea, Jose Mourinho, menempatkannya sebagai pemain tengah, posisi favoritnya, dan mendapatkan partner ideal bersama Nemanja Matic. Berbeda ketika ia bermain untuk Barcelona, di mana ia kerap ditempatkan sebagai false nine baik oleh Tito Villanova maupun Tata Martino.

“Ini adalah posisi terbaik saya. Saya lebih bisa mengontrol permainan. Saya menyentuh bola setiap saat, Saya pergi ke manapun bola selalu menghampiri saya dari segala arah. Saya pun bisa bergerak ke depan dan Oscar akan turun ke tengah. Saya merasa bebas, saya merasa percaya diri, saya bisa mengendalikan semuanya, dan inilah sepakbola yang saya sukai.” Fabregas menjelaskan perannya.

“Terkadang pada tiga atau empat tahun terakhir, baik di tim nasional dan Barcelona, saya bermain sebagai no.9. Saya melakukannya untuk tim dan menikmatinya. Tapi di sini [Chelsea], saya bermain di mana saya sangat menyukai sepakbola yang saya mainkan,” tambahnya.

Apa yang dikatakan Fabregas setali tiga uang dengan apa yang ditunjukkan data statistik. Menurut situs metro.co.uk, pada laga melawan WBA akhir pekan lalu, Fabregas mencatatkan 72 umpan pada sepertiga akhir, di mana ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Liga Inggris.

Tak hanya itu, sukses umpan sepertiga akhir lapangan pemain berusia 27 tahun ini pada laga WBA pun merupakan yang terbaik sepanjang sejarah Liga Inggris. Dengan 64 keberhasilan, ia mengungguli 58 umpan yang diciptakan Paul Scholes pada laga melawan QPR tahun 2012 dan Yaya Toure saat melawan West Ham pada Mei lalu.

Assist yang telah diciptakannya pada musim ini di liga Inggris pun telah menyamai torehan assistnya ketika membela Barcelona pada 2011/2012. Hanya saja ketika itu, 10 assist yang ditorehkannya berasal dari 28 pertandingan.

Pun begitu dengan musim 2008/2009 ketika masih membela Arsenal. 10 assists yang dicetaknya saat itu ditorehkan dalam 22 pertandingan. Jumlah pertandingan yang lebih banyak karena 10 assists Fabregas musim ini didapatkan dari 12 pertandingan.

Dengan sedikit data di atas, tak aneh pada akhirnya Fabregas mengatakan Chelsea telah membuatnya bisa menemukan performa terbaiknya. Belum lagi jika melihat posisi Chelsea pada klasemen Liga Inggris maupun Liga Champions, menjadi pemuncak klasemen. Di mana ini semakin mendekatkannya pada tujuannya bermain untuk Chelsea.

“Ketika menerima tantangan ini [bergabung dengan Chelsea], saya merasa akan seperti ini [mendapat banyak kesempatan bermain dan menampilkan performa terbaik]. Namun saya tak berhenti sampai saya bermain bagus saja, karena saya datang untuk meraih trofi,” tukas Fabregas.

Ya, sangatlah percuma jika performa gemilang Fabregas musim ini jika tak diakhiri dengan trofi juara. Dan musim ini, akan menjadi kesempatan emas bagi Fabregas untuk menjawab kepenasarannya mengangkat trofi juara Liga Inggris, di mana trofi ini sudah sangat ia idamkan sejak berbaju Arsenal.

Sanggupkah Fabregas?

Komentar