Piala Dunia 2022 Digelar pada Musim Dingin

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Piala Dunia 2022 Digelar pada Musim Dingin

Hasil rapat satuan tugas FIFA pada Senin (3/11) lalu, memutuskan Piala Dunia 2022 akan digelar pada musim dingin, setidaknya hingga 2015 mendatang. Ada dua opsi apakah digelar pada Januari-Februari 2022 atau November-Desember 2022.

“Kami semakin dekat untuk memilih tanggal penyelenggaraan FIFA World Cup menjadi dua pilihan. Namun, FIFA juga mendapat usul penyelenggaraan pada Mei 2022,” ujar Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.

Pilihan pada Mei 2022 dihembuskan oleh sejumlah pengelola liga di Eropa. Pasalnya, baik Januari maupun November, kompetisi domestik masih dimulai, dan mereka cukup kesulitan menyesuaikan jadwal. Pemiliham Mei 2022 dianggap sesuai karena musim panas belum mencapai puncaknya, dan jadwal liga bisa lebih disesuaikan.

Selain mengubah jadwal dan kebiasaan liga di Eropa, pemindahan penyelenggaraan dari musim panas ke musim dingin dianggap dapat mengganggu siaran televisi dan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin, yang biasanya digelar pada Februari.

Qatar sendiri telah meyakinkan FIFA empat tahun silam. Lewat teknologi yang “revolusioner” yang mereka miliki, Qatar siap jika Piala Dunia 2022 digelar seperti biasa pada bulan Juni dan Juli. Dalam proposal tahun 2010 tersebut Qatar akan menyiapkan pendingin udara di dalam stadion, maupun di sekitar tempat penonton akan berkumpul.

Sayangnya, FIFA sudah tidak lagi menganggap ide tersebut. Pasalnya, teknologi tersebut belum ada dan belum teruji. Dengan waktu yang semakin mepet, penyelenggaraan pada bulan Juni-Juli tidak bisa lagi dimasukkan sebagai pilihan. Jawabannya simpel: Anda tidak bisa bermain bola di suhu 70 derajat celsius.

Tim medis FIFA, Jiri Dvorak, mengatakan Qatar akan sangat panas pada bulan April hingga September. Sehingga sulit untuk menyelenggarakannya di sekitar bulan tersebut.

Asosiasi Klub Eropa yang merepresentasikan tim profesional terbesar, sekaligus penyumbang pemain terbanyak, meminta penyelenggaraan pada April hingga Mei. Dvorak sendiri menganggap penyelenggaraan di musim panas akan berbahaya baik bagi pemain maupun penonton.

“Ada garis pembatas antara Mei dan September jika bicara soal temperatur yang tinggi. Dari sudut pandang kesehatan, tidak direkomendasikan,” kata Dvorak pada Press Association.

Selain itu, bulan Ramadhan yang akan jatuh pada April, membuat rencana tersebut semakin berat.

Untuk saat ini, kemungkinan terbesar penyelenggaraan Piala Dunia pada November-Desember. Ini karena Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak setuju jika Piala Dunia digelar berbarengan dengan olimpiade musim dingin.

Setidaknya hingga awal 2015 mendatang, Piala Dunia 2022 akan digelar pada November-Desember. Kecuali pertemuan tersebut menghasilkan keputusan lain.

Komentar