Laporan Pertandingan Persib vs Persebaya

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Laporan Pertandingan Persib vs Persebaya

Persib Bandung memenuhi ambisinya meraih poin penuh kala menjamu tamunya Persebaya Surabaya. Laga yang berlangsung di stadion Si Jalak Harupat ini berakhir dengan skor 3-1. Dua gol Konate Makan dan satu gol Ferdinand Sinaga hanya mampu diperkecil oleh sebiji gol Emmanuele ‘Pacho’ Kenmogne.

Pertandingan keempat babak 8 besar Liga Super Indonesia ini berjalan menarik sejak menit pertama. Meski Persebaya bermain tanpa beberapa pemain utama, tim berjuluk Bajul Ijo ini cukup berani meladeni permainan cepat Persib dengan bermain terbuka.

Absennya pemain utama Persebaya membuat sang pelatih, Rahmad Darmawan, mengubah skema permainannya. Jika biasanya ia mengandalkan formasi 4-1-4-1 atau 4-4-2, pertemuan keduanya melawan Persib ia memakai formasi 4-2-3-1.

Kehilangan sosok kapten tim, Greg Nwokolo, yang absen karena cedera memang membuat RD perlu berpikir lebih keras. Pasalnya, Greg memainkan peranan penting dalam setiap pertandingan Persebaya musim ini. Kecepatan, visi bermain, dan finishing-nya menjadi tumpuan Persebaya dalam meraih poin demi poin musim ini.

Dengan formasi 4-2-3-1, RD hendak memberikan keleluasaan pada Isaac Pupo untuk mengambil alih peran Greg. Ia difokuskan untuk menyuplai dan menyokong Kenmogne di lini depan. Karena itulah RD memasang dua gelandang bertahan yaitu, Manahati Lestusen dan Zaenal Haq.

Strategi ini berjalan cukup baik. Pupo dengan baik menjadi pengatur serangan di lini tengah. Tak hanya menyuplai Kenmogne, ia pun berkali-kali memberikan umpan matang pada M. Ilham dan Novri Setiawan yang bermain mengisi pos sayap.

Hanya saja kubu tuan rumah, Persib Bandung, pun menampilkan pertahanan yang solid. Ketika mendapatkan serangan, Atep dan Tantan yang sejatinya seorang winger, turut mundur membangun tembok pertahanan pertama.

Di tengah, Firman Utina pun diinstruksikan menjaga area depan kotak penalti bersama M. Taufiq. Dengan begitu, Persib selalu menggunakan delapan pemain ketika melakukan skema bertahan.

Pada babak pertama, ketangguhan lini pertahanan Persib ini tak dibarengi dengan lini penyerangan yang mumpuni. Aliran bola yang didistribusikan Firman Utina lewat umpan lambung selalu bisa dimentahkan lini pertahanan Persebaya yang dikomandoi bek asal Nigeria, O. K. John. Tak heran, kedua tim pun akhirnya tak mampu mencetak gol pada 45 menit pertama.

Pada babak kedua, Persib mulai menemukan pola permainannya. Umpan-umpan pendek di sisi sebelah kanan kembali diperagakan. Supardi yang lebih rajin melakukan overlap memudahkan Tantan-Konate-Firman untuk membangun serangan dari sisi ini.

Persib kemudian menyempurnakan skema serangan kanannya ini dengan memasukkan M. Ridwan. Ridwan yang masuk menggantikan Atep ditempatkan di sayap kanan, dan Tantan dialihkan ke sayap sebelah kiri.

Persib mendapatkan penalti pada menit ke-68. Dan bagaimana proses penalti itu didapatkan adalah dimulai dari serangan kanan yang melibatkan Supardi-Firman-M. Ridwan. Skema akhirnya adalah Supardi mengirimkan umpan cutback pada Achmad Jufrianto yang berada di kotak penalti karena sebelumnya Persib mendapatkan sepak pojok. Jupe yang menerima umpan tersebut langsung melepaskan tembakan. Tembakan itulah yang menghasilkan penalti karena mengenai tangan Isaac Pupo. Dan Konate sang eksekutor pun menunaikan tugasnya dengan baik.

Tertinggal 1-0 membuat Persebaya mau tidak mau harus mengejar ketertinggalan. Kekalahan akan membuat perjalanan Persebaya untuk lolos ke babak semi-final semakin berat. RD pun memainkan pemain yang lebih ofensif, memasukkan Wahyu Suboseto untuk menggantikan Zaenal Haq (gelandang bertahan) dan Fandi Eko Utomo yang menggantikan Novri sebagai penyegaran di lini depan.

Sialnya, menanggalkan salah satu dari dua gelandang bertahan membuat lini pertahanan Persebaya meninggalkan lubang yang menganga. Konate langsung berhadapan dengan O. K. John ketika mendapatkan umpan teroboson dari M. Ridwan. O. K. John yang kalah cepat pun meharus merelakan Konate membobol gawang Jendry Pitoy untuk kedua kalinya.

Memasukkan M. Ridwan memang menjadi pergantian efektif bagi kubu Maung Bandung. Ferdinand yang mencetak gol ketiga mendapatkan umpan silang yang memanjakan dari M. Ridwan, di sisi kanan. Umpan parabola Ridwan melewati Jendry Pitoy dan langsung mengarah ke mulut gawang, di mana Ferdinand telah bersiap menyambutnya.

Persebaya sendiri baru bisa memperkecil keadaan ketika pertandingan tersisa tinggal tiga menit. Suboseto memberikan umpan silang matang pada Kenmogne yang berada di kotak penalti. Kenmogne pun menyambarnya dengan sebuah sundulan terarah.

Kemenangan Persib atas Persebaya ini tak lepas dari ketepatan pergantian pemain yang dilakukan Jajang Nurjaman, pelatih Persib, yang memasukkan M. Ridwan pada pertengahan babak kedua. Ridwan yang tiga pertandingan sebelumnya absen karena menunaikan ibadah haji mencatatkan dua assists.

Kemenangan ini pun membuat satu kaki Persib telah berada di babak semi-final. Melihat klasemen grup L yang tinggal menyisakan dua pertandingan, Persib hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memastikan tiket babak semi-final dalam genggaman. Satu poin itu pun akan membuat Persib menjadi pemuncak klasemen grup L.

Sedangkan bagi sang tamu, kekalahan ini membuat Persebaya berada di dasar klasemen dengan raihan tiga poin. Kesempatan untuk lolos masih ada, hanya saja pelatih Rahmad Darmawan perlu segera berbenah diri karena lawan Persebaya berikutnya, Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya, tak bisa mereka taklukkan pada pertemuan pertama.

foto: ligaindonesia.co.id

Komentar