Seekor Landak Selamatkan Hidup Klub Sepakbola

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Seekor Landak Selamatkan Hidup Klub Sepakbola

Pertandingan antara Hitchin Town FC dan Arlesey Town FC di ajang Red Insure Cup pada pekan lalu, harus terhenti selama nyaris satu jam lamanya. Pertemuan dua klub non-liga yang berlaga di Southern League Premier Division tersebut terganggu oleh kehadiran seekor landak.

Mamalia kecil tersebut berlarian di lapangan sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan. Upaya kejar-kejaran untuk menangkap sang landak harus berakibat seorang hakim garis yang mengalami luka akibat terkena duri dari tubuh sang landak.

Pada akhirnya, pertandingan dapat dilanjutkan setelah landak tersebut dikeluarkan dari Stadion Top Field. Pertandingan berakhir sama kuat 2-2. Pada akhirnya, tim tamu keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-6.

Gangguan landak dan kekalahan tipis di adu penalti, bagaimanapun, hanyalah gangguan kecil. Tidak berarti, malah, jika dibandingkan dengan ancaman yang tengah dihadapi oleh the Canaries saat ini. Ada wacana penggusuran Top Field untuk memberi ruang kepada pembangunan sebuah supermarket.

Tanah tempat berdirinya Top Field adalah tanah umum. Tanah milik bersama. Hal itu sudah berlaku sejak era Ratu Elizabeth I (1558–1603). Fungsi utama dari tanah umum tersebut adalah tempat penggembalaan hewan ternak. Dewasa ini, perawatan area tersebut dipercayakan kepada sebuah badan bernama Cow Commoners Trust.

Masalah muncul ketika Cow Commoners Trust menyetujui ide pembangunan jaringan supermarket Tesco. Top Field harus dihancurkan untuk memberi ruang kepada bangunan seluas 4.200 meter persegi dan area parkir yang cukup untuk menampung 449 buah mobil.

Jika hal ini terlaksana, maka Hitchin harus mengalah dan pindah ke pinggiran kota. Inilah yang membuat mereka keberatan. Pihak klub mengkhawatirkan terjadinya penurunan jumlah penonton. Lagipula, Hitchin memang belum menemukan lokasi untuk stadion baru mereka.

Lebih jauh, mereka mengatakan bahwa pembangunan supermarket di tempat berdirinya Top Field akan mematikan kota. Pemindahan klub ke wilayah pinggiran, sementara itu, akan membunuh klub secara perlahan.

Hitchin telah bermain di Top Field sejak klub tersebut didirikan pada tahun 1982. Cinta para pendukung kepada klub telah mengakar dalam. Selain pihak klub, mereka juga berusaha untuk menggagalkan usaha pembangunan supermarket.

Salah satu caranya adalah dengan mengangkat isu ini ke permukaan. Maklum, Hitchin hanyalah sebuah kota kecil berpenduduk 33 ribu jiwa. Perhatian dunia kepada kota yang berlokasi di Hertfordshire ini tidaklah besar. Karenanya, situs Save HTFC diluncurkan agar kisah mengenai perjuangan para pendukung untuk melindungi klub kesayangan mereka dapat diakses dengan mudah oleh dunia. Alamat yang sama dapat disambangi untuk mencari tahu perkembangan terbaru mengenai isu ini. Selain itu, kisah yang sama muncul di situs When Saturday Comes.

Namun media besar belum juga tertarik. Kondisi tersebut akhirnya berubah setelah invasi landak yang dikisahkan di awal tulisan terjadi. Hal itu membuat BBC tertarik. Mau tidak mau, pemberitaan mengenai Hitchin Town dan perjuangan mereka untuk tetap hidup menjadi bagian dari pemberitaan.

Seekor landak telah berhasil membantu Hitchin Town menarik perhatian dunia. Publicity stunt atau bukan, yang jelas dunia kini telah menaruh perhatian kepada isu hidup-mati sebuah klub sepakbola amatir.

Komentar