Menakar Peluang Gibbs di Timnas Inggris: Menjadi Sansom atau Winterburn?

Cerita

by redaksi

Menakar Peluang Gibbs di Timnas Inggris: Menjadi Sansom atau Winterburn?

Memproduksi bek kiri berkelas nampaknya adalah salah satu bidang keahlian Arsenal. Sebagai bukti, tengok saja nama-nama yang pernah dan sedang menghuni posisi tersebut. Selepas Kenny Sansom, pos bek kiri Arsenal langsung diisi oleh Nigel Winterburn. Setelahnya oleh Ashley Cole. Lalu Gael Clichy. Kemudian ada Kieran Gibbs. Setidaknya sejak Sansom, tidak pernah ada mata rantai yang terputus di posisi ini.

Kecuali Clichy, semua nama yang disebutkan adalah para pemain berkebangsaan Inggris. Sansom dan Cole tak hanya sukses di Arsenal. Mereka juga merupakan langganan tim nasional Inggris. Di antara semua fullback yang pernah membela Inggris, Sansom adalah salah seorang pemegang rekor jumlah penampilan terbanyak bersama tim nasional. sebelum disalip juniornya, Ashley Cole.

Winterburn memiliki nasib yang berbeda dengan Sansom dan Cole. Catatan bermainnya di timnas Inggris tak bagus-bagus amat. Sepanjang karirnya, ia hanya dua kali membela The Three Lions. Pemain yang pensiun di West Ham United tersebut sulit bersaing dengan Stuart Pearce yang berada di posisi yang sama.

Nasib Gibbs mirip-mirip dengan Winterburn. Saudara kembar dari Jaydon Gibbs ini sulit menggeser posisi Ashley Cole di timnas. Saat performa Cole mulai menurun, Gibbs harus bersaing dengan Leighton Baines. Belum lagi masa keemasan Baines habis, sudah muncul seorang pemain muda bertalenta besar. Namanya Luke Shaw. Semakin berat saja usaha Gibbs untuk menjadi penerus Sansom dan Cole.

Namun, di balik semua kesulitan tersebut, tetap ada peluang bagi Gibbs untuk menembus tim utama. Malah, di pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 semalam, Gibbs bermain sejak menit pertama. Inggris menang 5-0. Gibbs senang. Wenger girang.

“Saya suka. Tidak ada orang yang lebih bahagia ketimbang saya saat melihat dirinya berada di tim nasional Inggris lagi. Saya selalu percaya bahwa Kieran Gibbs memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Melihat dirinya akhirnya mendapatkan kesempatan lagi adalah berita bagus untuk saya,” ujar Arsene Wenger kepada situs Arsenal Player.

“Saya rasa secara psikologis ia telah menunjukkan peningkatan dalam satu bulan terakhir. Dengan cara menanggung lebih banyak beban dan dengan menunjukkan potensi besar yang ia miliki. Semuanya telah tersedia untuk Kieran dan saya percaya bahwa semua orang di klub merasa bahwa kembalinya Kieran ke tim nasional adalah sebuah keadilan yang berhasil ditegakkan.”

Walaupun menghadapi situasi yang sama sulitnya dengan Winterburn, jumlah penampilan Gibbs sudah melebihi pendahulunya. Pertandingan semalam adalah laga keempat Gibbs bersama tim nasional. Namun, hal tersebut tak serta-merta menunjukkan bahwa kebersamaan Gibbs dengan tim nasional akan lebih indah dari pahitnya cerita Winterburn.

Ada dua hal yang perlu dicatat. Pertama, Shaw masih cedera sehingga tidak mungkin bermain. Kedua, lawan Inggris hanyalah negara kecil bernama San Marino. Gibbs hanyalah pilihan ketiga yang diberi kepercayaan di pertandingan mudah. Ini dilakukan semata agar Baines mendapatkan waktu untuk beristirahat dan Hodgson memiliki pandangan yang lebih luas terhadap opsi-opsi yang ia miliki.

Karenanya, ucapan Wenger mengenai penegakan keadilan ini terdengar cukup berlebihan. Tapi bisa saja ia benar. Berlebihan atau tidaknya pendapat Wenger tergantung kepada satu hal: performa Gibbs. Jika ia mampu meyakinkan bahwa dirinya lebih baik dari Baines dan Shaw, maka opini Wenger benar adanya.

Ya, keadilan telah ditegakkan.

Komentar