Tergerusnya Pemain Muda Binaan Man United oleh Van Gaal

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tergerusnya Pemain Muda Binaan Man United oleh Van Gaal

Menangani Manchester United, reputasi Louis van Gaal dipertaruhkan. Bagaimana tidak, didatangkan dengan status pelatih jempolan yang mengantarkan tim nasional Belanda meraih tempat ketiga di Piala Dunia lalu, Van Gaal dituntut untuk mengembalikan martabat United yang sempat jatuh karena musim lalu hanya finish di peringkat tujuh sehingga tak bisa berlaga kompetisi Eropa.

Namun rentetan hasil buruk United malah menimpanya. Di laga resmi, United tak lebih superior meski hanya melawan MK Dons, Swansea, Burnley, Sunderland, dan Leicester City. Hanya satu kemenangan yang baru diraih Van Gaal, yaitu kala mengalahkan Queen Park Rangers dengan skor 4-0.

Van Gaal mungkin tak terlalu memusingkan hasil negatif ini. Pelatih asal Belanda ini berdalih bahwa untuk merevoluis sebuah tim sehingga menjadi tim yang kuat membutuhkan waktu yang tak singkat. Karena pemain-pemain sekelas Radamel Falcao, Angel Di Maria, Daley Blind, Ander Herrera, Marcus Rojo, dan Luke Shaw pun tentunya memerlukan adaptasi agar bisa mengeluarkan potensi mereka dan tampil maksimal.

Alasan Van Gaal ini mungkin masuk akal. Dengan pengalamannya melatih tim sekelas AZ Almaar, Ajax Amsterdam Barcelona, Bayern Munich dan tim nasional Belanda, di mana saat melatih tim tersebut Van Gaal mampu menghadirkan prestasi, cepat atau lambat ia akan membuat United kembali pada jalur kemenangan.

Hanya saja ada satu persoalan yang patut dikhawatirkan para pendukung United. Yakni, terancamnya talenta-talenta muda United karena tak mendapatkan kesempatan bermain yang minim.

Sampai pekan ke-5, kita masih belum melihat aksi Adnan Janujaz yang musim lalu cukup memberikan kontribusi bagi United. Padahal pada musim lalu, pemain berusia 19 tahun ini berhasil mencetak lima gol dan tujuh assists dari 23 penampilannya. Januzaj kalah bersaing dengan pemain-pemain seperti Robin van Persie, Juan Mata, Wayne Rooney, dan Angel Di Maria.

Dan situasi ini dimanfaatkan oleh tim lain yang secara terang-terangan menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan jasa Januzaj. Yang terbaru, Fiorentina dan Juventus dikabarkan tengah mendekati pemain yang biasanya menempati posisi sayap ini untuk direkrut pada bursa transfer musim dingin awal tahun nanti.

Jika Januzaj sampai dilego, jelas ini kabar buruk para pemain muda United. Bukan tak mungkin pemain muda lain akan angkat kaki mengikuti jejak pemain lain yang meninggalkan United. United yang kabarnya akan kembali mendatangkan pemain anyar pada posisi bek tengah diantaranya Matt Hummels, jelas bisa menjadi ancaman bagi Tyler Blackett.

Ya, tak menutup kemungkinan pemain seperti Januzaj dan Blackett akan dilego United. Selain karena Van Gaal saat ini tengah fokus mengejar trofi, di mana ia tentu akan lebih memilih pemain-pemain yang lebih matang dalam skuatnya, kasus Danny Welbeck yang hengkang ke Arsenal pun menjadi contoh nyata bahwa pemain muda United bisa dijual kapan saja.

Beberapa pemain muda lain seperti Tom Cleverley, Nick Powell dan Wilfried Zaha kembali harus mengungsi ke tim lain untuk membuktikan kualitasnya. Memang, mereka hanya dipinjamkan. Tapi nasib mereka bisa saja akan berakhir seperti Federico Macheda, Davide Petrucci, Tom Lawrence atau pemain muda lainnya yang harus tersingkir dan bergabung dengan tim lain. Padahal jika mendapatkan perhatian serius, mereka bisa menjadi pemain masa depan United.

Dan satu hal lagi yang perlu diingat, revolusi memang selalu memakan korban. Maka jangan heran apa yang dituliskan di atas akan benar-benar terjadi karena Van Gaal tentunya akan selalu memasang skuat terbaiknya untuk kembali membuat United ke habitat aslinya, yaitu sebagai tim kandidat juara.

Komentar