Setruman dari Fans Newcastle untuk Alan Perdew

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Setruman dari Fans Newcastle untuk Alan Perdew

Ratusan suporter Newcastle United membawa selembar kertas berukuran A4 dengan grafis unik di atasnya. Sekilas, tulisan di kertas tersebut, mirip dengan yang tertera di atap Stadion St. James Park. Tipografinya sama, warnanya mirip, hanya tulisan dan nadanya saja yang berbeda.

Jika tulisan “SportsDirect.com” yang tertempel di atap St. James Park bernada arogan, maka tulisan “SackPardew.com” yang ada di kertas A4 tersebut bernada mengejek dan menekan.

Pada Sabtu (20/9) lalu, fans Newcastle kompak menuntut sang manajer, Alan Pardew, mundur dari jabatannya. Maklum, dari empat pertandingan yang telah dijalani, Newcastle hanya meraup dua poin hasil dua kali imbang. Padahal, klub tersebut memiliki sejumlah pemain muda yang diharapkan bisa bersinar pada musim ini.

pardew
Fans Newcastle yang membawa pamflet protes pada laga melawan Hull tadi malam (Sumber gambar: dailymail.co.uk)

Ada yang berbeda dengan suasana stadion di akhir pertandingan. Suara-suara protes tak sekencang sebelum pertandingan dimulai. Mereka bertepuk tangan atas penampilan Papiss Demba Cisse dan kolega. Meski bermain seri dengan Hull City, apa yang ditunjukkan para pemain The Toon Army dirasa sudah maksimal.

Permasalah Newcastle pada musim ini adalah kesulitan mencetak gol, tapi terlalu mudah untuk ditembus. Padahal, Newcastle mendominasi penguasaan bola dengan 63 persen. Jumlah attemps pun terbilang banyak dengan 25 shots, dan tujuh yang mengarah ke gawang.

Mencetak dua gol dan memaksa hasil imbang menjadi hal yang realistis. Hull pun seolah ingin mempertahankan keunggulan dengan bermain bertahan, sehingga sulit untuk ditembus.

Sebelum pertandingan, 30 ribu kertas berukuran A4 dibagikan. Bahkan, sebuah van ditempeli spanduk bertuliskan sama. Kertas tersebut diangkat tinggi-tinggi di seluruh penjuru St. James Park. Tak seperti biasanya, kali ini Pardew lebih aktif berdiri dan memberi instruksi.

Saat Cisse mencetak gol penyama, ia merayakan gol tersebut dengan berteriak penuh ekspresi ke arah suporter yang mengangkat kertas tersebut. Ia seolah puas, atas hasil yang diperlihatkan.

Menurut situs NUFCblog.com jarang sekali terdengar para penggemar mengkritisi penampilan para pemain. Ini karena Cheick Tiote dan kawan-kawan memberikan 100 persen usaha dan semangat dalam pertandingan tersebut. Mereka pun tak patah arang meski ketinggalan dua gol.

Sejumlah penggemar Newcastle rencananya akan kembali mengadakan demonstrasi dalam pertandingan selanjutnya menghadapi Stoke City pada Senin (29/9) mendatang. Faktor prestasi tentu menjadi alasan. Sulit membayangkan tim sekelas Newcastle tidak bisa bersaing, bahkan di papan tengah liga pada musim ini.

Sementara itu, bek Newcastle, Fabricio Coloccini memohon para penggemar untuk tetap berada di belakang mereka. Dukungan dari penggemar akan menambah semangatnya untuk mengejar kemenangan pertama pada musim ini.

“Pertandingan tidak berjalan dengan mudah karena Hull adalah tim yang bagus. Sangat penting jika kalian ada di belakang kami dan mendukung tim serta pemain yang ada di lapangan. Kalian ingin memenangkan pertanidngan, sama seperti kami dan kami ingin yang terbaik bagi tim ini,” tulis Coloccini.

Sama seperti Arsenal pada era 2000-an, Newcastle adalah rumah kedua para pemain Prancis. Nama-nama seperti Yohann Cabaye, Mathieu Debuchy, Moussa Sissoko, Remy Cabella, hingga Riviere pernah dan masih bermain di St. James Park.

Newcastle musim ini tak sekuat dua hingga tiga musim ke belakang. Debuchy pindah ke Arsenal, Cabaye ke PSG, dan Hatem ben Arfa dipinjamkan ke Hull City. Hal ini jelas menurunkan kekuatan Newcastle karena pemain baru mesti menyesuaikan dengan ciri permainan Newcastle.

Kepelatihan Pardew sendiri dianggap kurang menyenangkan bagi sejumlah pemain. Ben Arfa misalnya. Ia dipinjamkan ke Hull karena seperti tak diinginkan lagi oleh tim. Karena kelebihan berat badan, ia mesti membayar dengan 1.580 poundsterling. Meski sudah mendapat tawaran dari klub Ukraina, Ben Arfa menolak karena di hatinya masih terpatri nama Newcastle.

Musim ini sepertinya akan menjadi musim terburuk Pardew bersama Newcastle. Rasa frustasi yang mendera, bukan tak mungkin mengubahnya menjadi pria tua dengan julukan “dangerous and distant animal”. Julukan tersebut tak berasal dari kami, melainkan dari media Inggris, BBC, yang menganggap pria kelahiran 1961 tersebut tidak bisa mengelola pernyataannya di media.

Tercatat ia pernah bersinggungan dengan Arsene Wenger, Manuel Pellegrini, Michael Essien, hingga menanduk pemain Hull City, David Meyler.

Headed Hull independent
Perayaan gol Hull City dengan menanduk tiang sudut, sebagai bentuk ejekan terhadap Pardew. (Sumber gambar: independent.co.uk)

Melihat ketidakstabilan emosinya, wajar jika fans sampai membuat situs dengan alamat “SackPardew.com”. Benar, selembaran yang dibagikan tersebut bukan sekadar jargon mengejek “SportsDirect.com” melainkan memang bisa diakses.

Terdapat sejumlah menu seperti campaign, articles, facts, mhyts, hingga dark days, turut dicantumkan. Situs ini seolah ingin mengingatkan para penggemar bahwa Pardew memang layak untuk segera disingkirkan.

Toh, Pardew pernah melontarkan kata-kata yang kurang menyenangkan untuk para penggemar. Salah satunya seperti yang ia ucapkan pada Januari 2012 ini,

“In our stadium 30,000 doesn’t feel a lot so there was no electricity.”

Ya, ia butuh “setruman” lebih dari sekadar selebaran, untuk meninggalkan posisinya sebagai manajer.

Komentar