Analisa Pertandingan West Ham United vs Liverpool

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Analisa Pertandingan West Ham United vs Liverpool

Tidak ada yang salah dengan pemilihan pemain yang dilakukan Rodgers. Namun, baru dua menit berjalan Gerrard dan kawan-kawan sudah kebobolan. Lima menit kemudian, gawang yang dikawal Simon Mignolet lagi-lagi jebol. Liverpool sempat memperkecil ketertinggalan pada menit ke-26 lewat sontekan Raheem Sterling. Upaya memenangi laga, berakhir setelah Morgan Amalfitano mencetak gol pada menit ke-28.

Liverpool kalah 1-3, dan merupakan kekalahan dua kali beruntun dari dua pertandingan terakhir. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana tanggapan penggemar?

Bermain dengan Tempo Lambat

Apa yang paling menyebalkan dari sekadar menjadi penonton sepakbola? Ya, melihat pemain tengah menahan bola terlalu lama sehingga menurunkan tempo permainan, bukanlah satu hal yang menyenangkan.

Ini yang terjadi di lini tengah Liverpool. Ketika melakukan serangan, para pemain tengah terlihat begitu santai dengan aliran bola yang terbilang lambat. Ini yang membuat pemain West Ham dapat dengan cepat mengatur lini pertahanan. Koordinasi yang turut mengunci Mario Balotelli dan Fabio Borini sehingga sulit mendapat suplai bola.

BALOBOR

[Grafis umpan yang diterima Balotelli dan Borini]


Dari grafis di atas terlihat Balotelli dan Borini lebih sering bermain melebar, atau bermain lebih dalam untuk menjemput bola. Ketika keduanya sudah di dalam kotak penalti, suplai bola menjadi berkurang karena gelandang Liverpool yang lambat dalam mengirimkan umpan. Tiga gelandang Liverpool "berkomplot" untuk bermain lebih santai dan membiarkan pemain West Ham membangun pertahanan.

Tempo lambat yang diperagakan Liverpool, turut mengundang komentar negatif dari sejumlah pengguna akun twitter.

Twit Tempo 1

Twit Tempo 2

Percobaan Formasi

Pada awal pertandingan, Brendan Rodgers menggunakan formasi 4-3-1-2. Setelah gol kedua terjadi, ia pun menarik Manquillo dan menggantinya dengan Mamadou Sakho. Praktis, setelah pergantian tersebut Liverpool bermain dengan tiga bek. Alberto Moreno dipasang sebagai wide midfielder kiri, dan Raheem Sterling sebagai wide midfielder kanan. Sementara itu, trio Jordan Henderson, Steven Gerrard, dan Lucas Leiva, menggalang kekuatan di lini tengah.

Perubahan taktik ini sempat memperlihatkan perubahan permainan Liverpool. Hingga menit ke-23, atau sebelum Sakho masuk, Liverpool telah melakukan dua kali umpan silang dan satu attemps. Sepuluh menit setelah Sakho masuk, atau hingga menit ke-33, dalam rentang 10 menit, The Reds melakukan dua kali umpan silang, dan dua attemps.

Di babak kedua, terlepas dari West Ham yang menurunkan tekanan, secara statistik Liverpool bermain lebih dominan ketimbang babak pertama. Di babak kedua, Balotelli dan kolega melakukan delapan shots dan 14 umpan silang. Bandingkan dengan babak pertama dengan tiga shots dan 4 umpan silang.

Meski mendominasi pada babak kedua, tapi tidak sedikit penggemar Liverpool yang menganggap apa yang terjadi di Upton Park, kandang West Ham, tersebut adalah kegagalan eksperimen taktik Rodgers.

Taktik 1

Taktik 2

Bagaimana tanggapan Anda? Apa yang salah dari Liverpool?

Komentar