Philippine Peace Cup 2014

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Philippine Peace Cup 2014

September adalah bulan kedamaian di Filipina. Sepanjang September pula Federasi Sepakbola Filipina (PFF) menyelenggarakan Philippine Peace Cup (PPC).

Tahun ini merupakan gelaran ketiga kalinya, semenjak diselenggarakan pada 2012. Tim nasional Filipina akan menghadapi tiga negara tamu.

Awalnya, turnamen ini bernama Long Teng Cup dan diselenggarakan oleh Federasi Sepakbola Hongkong (CTFA) sejak 2010. Namun, pada 2012 CTFA meminta PFF untuk mengambil alih turnamen tersebut.

PFF pun mengganti nama kejuaraan menjadi Paulinho Alcantara Cup. Nama ini bertujuan untuk menghormati pemain legenda keturunan Filipina-Spanyol yang bermain di Barcelona. Lalu, nama turnamen berubah lagi menjadi Paulinho Alcantara Peace Cup.

Akhirnya, nama turnamen ini pun menjadi Philippine Peace Cup, karena Komite Olahraga Filipina yang mengoperasikan StadionRizal Memorial, memiliki hak untuk memakai nama yang mereka mau.

Pada penyelenggaraan pertama, tahun 2012, tiga negara yang diundang yakni Hongkong, Guam dan Makau. Filipina pun keluar sebagai juara dalam penyelenggaraan pertama. Tahun 2013, Filipina kembali menjadi juara setelahmengandaskan Hongkong dan Pakistan.

Tahun ini, kejuaraan tersebut menghadirkan Hongkong, Palestina, dan Myanmar. Awalnya, Vietnam akan mengikuti turnamen ini, asalkan tidak segrup dalam Piala AFF yang digelar Oktober mendatang.

PPC digelar dalam bentuk turnamen. Tim yang menang langsung masuk final, sementara yang kalah bertanding untuk perebutan tempat ketiga. Ini juga mengacu pada peraturan FIFA yang tidak memperbolehkan lebih dari dua pertandingan dalam “international friendly windows”.

Pada pertandingan pertama, Myanmar berhasil mengalahkan juara AFC Challange Cup 2014, Palestina. Empat gol bersarang di gawang Palestina, sementara mereka berhasil memperkecil satu gol. Malam harinya, Filipina pesta gol setelah mengalahkan Hongkong 5-1.

Pada perebutan tempat ketiga, Palestina menang lewat adu tendangan penalti 7-3.

Partai final mempertemukan Myanmar dengan Filipina. Pertandingan berlangsung menarik karena Filipina sempat unggul hingga 90 menit pertandingan dengan skor 2-1. Tak disangka, saat injury time menit kedua, Myanmar menyamakan kedudukan. Filipina pun menyerah setelah Soe Min Oo mencetak gol pada menit ke-10 perpanjangan waktu. Myanmar meraih trofi dari sang juara bertahan.

Komentar