Mungkinkah Aturan Gol Tandang Dihapus?

Cerita

by Aqwam Fiazmi Hanifan

Aqwam Fiazmi Hanifan

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mungkinkah Aturan Gol Tandang Dihapus?

Entah ada acara apa, banyak pelatih klub-klub ternama seperti Juergen Kloop, Alex Ferguson, Andre Villas Boas, Jose Mourinho, Arsene Wenger, Pep Guardiola, Luis Enrique, Manuel Pellegrini dan pelatih-pelatih top lainnya berkumpul di markas UEFA, Nyon, Swiss.

Ada pembicaraan hangat yang sedang mereka bahas, yakni perubahan aturan gol tandang yang mungkin akan sedikit diubah pada ajang Liga Champions musim ini.

Aturan gol tandang diperkenalkan ke publik hampir 50 tahun yang lalu saat bertandang mengeliling eropa dengan jarak cukup jauh adalah hal yang tabu. Kala itu tim yang bermain tandang cenderung bermain bertahan dan lebih bermain serius saat melakukan pertandingan di kandang.

Aturan gol tandang diperkenalkan ke kompetisi Eropa pada Piala Winners musim kompetisi 1965-1966. Penggunaan aturan ini pertama kali diterapkan saat tim rumania Budapest Honved bermain imbang dengan Dukla Prague. Pada leg pertama, Dukla Praque kalah tipis 2-3. Giliran saat mereka tandang, Dukla menang tipis 1-2. Dengan adanya aturan gol tandang, maka pihak yang dinyatakan lolos adalah Budapest Honved.

Dulu sebelum aturan gol tandang dan adu penalti belum diterapkan. Jika kedua tim sama-sama saling mengalahkan maka pertandingan akan dilanjutkan dengan pertandingan ketiga yang dilakukan di tempat netral, atau melakukan tos-tosan lewat koin.

alex ferguson

Beredar kabar aturan gol tandang itu kini akan diubah oleh UEFA. Dan Liga Champions-lah kelinci percobaannya.  Kondisi ini memunculkan banyak perdebatan di kalangan para pelatih dan UEFA, hal ini diakui oleh Sir Alex Ferguson yang hadir di forum itu. "Ada sedikit perdebatan tentang apakah itu memiliki makna apapun hari ini," katanya.

"Banyak orang beranggapan aturan ini tak perlu lagi dilaksanakan, Dalam soal penyerangan, banyak pula tim tandang yang mampu menang,"

"Jika kita berkaca pada 30 tahun lalu, serangan balik hanya dilakukan mungkin satu atau dua pemain. Sekarang, serangan balik setidaknya memaksa lima sampai enam pemain yang maju ke depan secara bersamaan dengan umpan-umpan yang cepat," katanya.

Banyak kritik muncul adanya aturan gol tandang, membuat tim tuan rumah cenderung berhati-hati. Yang pada akhirnya, jika dulu tim kandang cenderung bermain ofensif kini malah sering kita lihat bermain tutup dan cenderung melakukan serangan balik.  Dengan dihapuskannya aturan gol tandang, diharapkan Liga Champions akan lebih menarik, dan kedua tim entah itu tim tuan rumah atau tamu akan saling menyerang untuk meraih kemenangan.

Aturan gol tandang ini kadang membuahkan hasil yang absurd. Ferguson mencontohkan saat AC Milan dan Inter Milan memainkan dua leg semifinal  Liga Champions di stadion yang sama yakni San Siro/Giuseppe Meazza.

Leg pertama  menghasilkan skor 0-0, dan leg kedua berlangsung 1-1, tetapi karena AC Milan secara teknis dianggap sebagai tuan rumah di leg kedua, mereka lolos ke final berkat gol tandang. Lantas setujukah anda aturan gol tandang dihapuskan?

Komentar