Menanduk Siswa, Asisten Pelatih ini Dipolisikan

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menanduk Siswa, Asisten Pelatih ini Dipolisikan

Tidak sembarang orang bisa menjadi pelatih sepakbola. Dibutuhkan figur lengkap layaknya seorang guru. Selain harus menguasai taktik dan teknis sepakbola, ia mesti menjadi figur yang dihormati oleh anak asuhnya. Hal ini akan bertambah sulit terutama saat berhadapan pemain muda.

Ini yang terjadi pada Howard Tobias Bates. Ia adalah seorang asisten pelatih sepakbola sebuah SMA di Lebanon. Niatnya untuk memberikan “pelajaran” agar pemain bersikap dewasa, ia malah dilaporkan ke polisi atas tuduhan penyerangan.

Saat itu, Bates tengah mendampingi sang pelatih kepala, Sam Harp. Awalnya latihan berjalan sebagai mana mestinya. Karena suasana memanas, dua orang anak asuhnya terlibat cekcok. Tidak senang dengan situasi ini, Bates lantas mendatangi keduanya. Ia mengajak mereka untuk berkelahi.

Tidak disangka, Bates langsung menanduk pemain yang masih berusia 16 tahun tersebut. Ia pun memberikan ancaman kepadanya.

Kejadian ini lantas dilaporkan pada pihak sekolah. Mereka pun menanggapinya secara serius dengan melaporkan kepada kepolosian. Ibu dari korban berharap ia dapat menuntut Bates dengan hukuman yang pantas.

Pihak kepolisian sendiri mengatakan pihak sekolah telah mengendalikan situasi dengan benar dan seharusnya.

Kepala Polisi setempat, Scott Bowen menilai apa yang dilakukan Bates di luar kewajaran. “Ini adalah insiden yang amat disayangkan. Tapi hal ini membuat Anda merasa baikan karena tahu bahwa orang-orang yang ada di sana, termasuk pelatih dan asistennya memliki perhatian pada anak tersebut.”

“Kami memiliki hubungan yang dekat dengan pihak sekolah, dan kami tidak ingin membuat image buruk bagi pendidik dan pelatih di sekolah. Olahraga adalah satu hal yang sangat penting bagi anak-anak, yang membutuhkan struktur dan keluar dari masalah, dan kami ingin melindungi itu.”

Pasca laporan tersebut, Bates kini telah dibebastugaskan dari kewajibannya sebagai pelatih sepakbola SMA Lebanon. Dia sudah tidak bekerja sebagai guru di SMA Lebanon.

Jika Anda penggemar game simulasi “Football Manager” pastilah dalam satu klub ada pekerjaan khusus bernama “Head of Youth Development”. Manager tim U-18 pun bisa dipilih secara khusus. Namun, atribut paling penting dalam itu semua adalah “working with youngster”.

Terkadang, ada pelatih hebat yang tidak bisa menangani pemain muda. Akibatnya, pemain tersebut menjadi tidak terkelola dengan baik dan tidak bisa menunjukkan potensi terbaiknya.

Ini mungkin yang dialami oleh Bates. Ia menginginkan para pemainnya untuk lebih disiplin tapi dengan cara yang tidak “dewasa” sama sekali. Penulis menduga, masih banyak pelatih yang menerapkan disiplin ketat pada pemain muda dengan cara yang salah. Ini bukan saja menekan psikologis sang pemain, tapi membentuk pemain yang sekadar patuh tanpa keleluasaan saat bertanding.

“Kick violence out of training ground”

Sumber ilustrasi gambar: fbsoccercamps.com

Komentar