Tragis, Pemain Ini Dibunuh Suporternya Sendiri

Berita

by Aqwam Fiazmi Hanifan

Aqwam Fiazmi Hanifan

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tragis, Pemain Ini Dibunuh Suporternya Sendiri

Kabar duka menimpa seorang pesepakbola Kamerun yakni Albert Ebosse yang bermain di klub JS Kabylie, Liga Al Jazair. Ebosse harus merengang nyawa saat pertandingan berlangsung akibat kepalanya terkena lemparan batu oleh suporter sendiri. Hal ini terjadi saat JS Kabylie menjamu USM Alger di Tizi Ouzou Stadium.

Ebosse adalah salah satu pemain penting di klub JS Kabylie, pemain yang berposisi striker ini adalah tumpuan klub dalam mencetak gol, musim lalu dia berhasil membuat 19 gol. Kronologis kejadian bermula saat JS Kabylie mesti menanggung malu kalah tipis 1-2 di kandang sendiri. Ebosse sendiri di laga ini mampu mencetak 1 gol menipiskan keunggulan lawan lewat sepakan penalti.

Ketika laga usai, fans yang tak menerima mulai melempari benda-benda keras dari tribun penonton. Ebosse yang seorang bintang kemudian mencoba menghampiri dan menenangkan fans yang mengamuk itu. Fans berteriak memakinya dan memintanya melepas jersey kebanggan mereka, Ebosse pun mengikuti keinginan itu.

Tiba-tiba saja batu seukuran gumpalan tangan melayang telak di kepala Ebosse. Pemain yang pernah bermain di Liga Malaysia ini pun langsung tumbang bergelimang darah. Ebosse sempat di bawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Kematian Ebosse ini jadi perbincangan hangat di ranah persepakbolaan Afrika. Sampai-sampai presiden CAF (Federasi sepakbola Afrika), Issa Hayatou memaksa Kementrian Dalam Negeri dan Kepolisian Al Jazair segera menangkap pelaku pembunuhan ini. Hal ini langsung direspon pejabat lokal yang menjanjikan akan segera melakukan penyelidikan. Akibat kejadian ini Liga Al Jazair untuk ditunda sementara waktu, dan beberapa stadion diputuskan untuk ditutup dalam jangka waktu yang tak ditentukan.

Kejadian yang menimpa Ebosse tentu amatlah tak bisa ditolerir. Mengkritisi tim yang bermain buruk bagi suporter sah-sah saja, tapi hal itupun mesti dibatasi dengan kritikan yang tak mengarah ke kontak fisik. Semoga tak ada lagi cerita seperti yang menimpa Ebosse.

Komentar