Buruknya Penjagaan di Lini Belakang, Gagalkan Kemenangan Persipura

Analisis

by redaksi

Buruknya Penjagaan di Lini Belakang, Gagalkan Kemenangan Persipura

Persipura Jayapura harus berhadapan dengan lawan tangguh di babak 8 besar AFC Cup 2014. Anak asuh Jackson F. Tiago ini harus menghadapi juara bertahan dua musim berturur-turut, Kuwait SC.

Persipura harus terbang ke Kuwait City untuk menjalani laga tandang di leg pertama babak 8 besar ini. Meski pertandingan dilakukan pada malam hari, kondisi cuaca di Kuwait SC Stadium sangat tidak bersahabat. Tercatat suhu rata-rata selama pertandingan mencapai 34oC. Pertandingan pun diselingi dengan water break pada pertengahan babak pertama dan kedua.

Peripura hadir dengan kekuatan penuhnya. Boaz Salosa dan Titus Bonai ditempatkan sebagai duet penyerang di depan dengan Robertino Pugliara sebagai gelandang serang. Untuk mengamankan daerah pertahanan, Jackson F. Tiago memberikan lapisan tambahan dengan menempatkan dua gelandang bertahan Lim Jun Sik dan Gerald Pangkali. Kedua pemain ini berdiri rapat di depan barisan pertahanan.

squad

Jakcson F. Tiago menempatkan dua gelandang bertahan untuk melapisi pertahanan dan dua gelandang serang untuk membantu Boaz dan Tibo di depan. Meski begitu, kedua gelandang bertahan juga ditugaskan untuk menjaga wilayah tengah ketika Persipura menyerang. Begitu pula dengan kedua gelandang serang yang bertugas untuk ikut melapisi pertahanan ketika diserang.

Namun ternyata, dibutuhkan waktu yang lama bagi keempat gelandang ini untuk mengisi posisi masing-masing saat terjadi transisi serangan. Seringkali dua gelandang bertahan masih berada jauh di belakang ketika Persipura sudah memulai serangan. Sama halnya dengan kedua gelandang serang yang masih jauh di depan saat Persipura sedang diserang.

Hal ini membuat ruang terbuka yang sangat lebar di tengah lapangan yang sangat mudah untuk di eksploitasi oleh para pemain Kuwait SC. Di tambah lagi, Abdulaziz Al Marzouq menempatkan 3 pemain disana. Ketiga gelandang ini menjadi sangat mudah mengatur serangan dan mengalirkan bola ke wilayah pertahanan Persipura.

Peripura langsung dikejutkan oleh gol cepat Kuwait SC pada menit ke 4. Buruknya penjagaan yang dilakukan para pemain Persipura, membuat Chedi Hammami bisa menanduk bola dengan bebas. Gelandang Kuwait SC ini berhasil mengarahkan bola ke gawang Yo Jae Hoon dan merubah skor menjadi 1-0.

Buruknya transisi gelandang mereka membuat Persipura kesulitan untuk membangun serangan dari tengah. Namun beruntung Persipura memiliki dua penyerang yang sangat baik. Persipura tidak perlu membangun serangan melalui gelandang. Bola panjang langsung diarahkan ke Titus Bonai dan Boaz Salosa yang selalu berdiri di depan. Kedua penyerang ini beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Kuwait SC.

Ancaman dari kedua penyerang Persipura yang didukung oleh dua gelandang serang ini membuat Kuwait mau tidak mau harus lebih merapatkan pertahanannya. Tiga gelandang Kuwait SC akan berdiri rapat di depan barisan pertahanan untuk menghalau serangan Persipura. Hal ini memang membuat barisan pertahanan Kuwait sangat rapat dan sulit ditembus oleh Tibo dan Boaz Salosa.

Namun ternyata hal ini justru menyebabkan dua gelandang bertahan Persipura memiliki ruang di wilayah tengah lapangan. Gerald Pangkali dan Lim Jun Sik beberapa kali bebas menguasai bola di tengah tanpa gangguan dari pemain Kuwait SC. Tembakan jarak jauh kemudian menjadi pilihan Persipura untuk menciptakan peluang. Hasilnya, dari tiga kali percobaan, satu tendangan Lim Jun Sik berhasil menemui sasaran dan membuat Persipura menyamakan kedudukan.

Bahkan kemudian Persipura dapat berbalik unggul lewat satu skema tendangan penjuru. Bola yang diarahkan ke tiang jauh oleh Boaz berhasil disambut Bio Paulin yang mengarahkan ke Gerald Pangkali di mulut gawang. Gelandang bertahan Persipura ini cukup membelokan bola untuk membuat Persipura berbalik unggul 2-1.

Dalam kondisi unggul Persipura lebih merapatkan pertahanannya.  Satu gelandang serang ditarik ke belakang untuk menambah jumlah gelandang bertahan menjadi tiga pemain. Kondisi ini memabuat Kuwait SC tidak bisa menemukan jalan masuk ke pertahanan Persipura dari wilayah tengah.

Hal ini kemudian membuat pelatih Kuwait SC merubah pola serangannya. Al Enezi yang sebelumnya lebih sering menusuk ke tengah kini di geser lebih ke sayap. Kuwait SC juga menambahkan satu penyerang, Ali Al Kandari, menggantikan salah satu bek. Dengan begitu Rafael Bastos kini ditemani oleh satu penyerang lainnya.

Keputusan Abdulaziz Al Marzouq ternyata berbuah manis. Al Enezi berkali-kali berhasil menembus pertahanan Persipura melalui sisi sayap. Namun sayang buruknya penyelesaian akhir para pemain Kuwait SC membuat mereka masih tertinggal hingga akhir pertandingan.

Usaha para pemain Kuwait SC baru berbuah hasil pada menit ke 84. Satu umpan silang yang berhasil sampai ke Ali Al Kandari di tengah membuat penyerang yang baru masuk ini berhasil menyamakan kedudukan. Bahkan, hanya selang dua menit setelahnya Al Kandari kembali mencetak gol dan membuat Kuwait SC berbalik unggul. Lagi-lagi akibat penjagaan yang kurang baik, umpan silang dari sisi kiri berhasil diteruskan sundulan Al Kandari yang tidak bisa dibendung Yo Jae Hoon.

Meski kalah Persipura memang mendapat keuntungan dari dua gol tandangnya. Kemenangan 1-0 atau 2-1 di kandang akan cukup untuk membuat Persipura lolos ke semifinal untuk pertama kalinya.

(abi)

Komentar