Kini Pemandu Bakat Memantau Lewat FM

Berita

by redaksi

Kini Pemandu Bakat Memantau Lewat FM

Ada yang menarik dari perkembangan Liga Inggris saat ini. Percaya atau tidak, kini pemandu bakat mengandalkan game untuk memantau pemain. Game yang dimaksud adalah game simulasi untuk menjadi manajer sepakbola “Football Manager”.

Banyak yang menganggap game yang dikembangkan oleh Sports Interactive ini begitu mendekati kehidupan nyata. Terutama database pemain serta kemampuannya. Tidak sedikit pemain yang “diorbitkan” sebagai wonderkid lantas menjelma sebagai pemain bintang di dunia nyata.

Seiring dengan berjalannya waktu, Football Manager (FM) pun mengalami perkembangan signifikan. Fitur yang ada di dalamnya semakin diperbaiki dan dibuat semirip mungkin dengan keadaan yang sebenarnya. Tim Sports Interactive lantas menerjunkan ribuan pemandu bakat ke seluruh dunia. Tujuannya adalah mendapatkan database yang benar-benar akurat. Ini yang nantinya membuat gamers betah untuk terus-terusan bermain.

Perkembangan FM tersebut lantas dimanfaatkan sejumlah pemandu bakat klub-klub di Liga Inggris. Mereka mencari pemain yang dianggap potensial untuk diberi rekomendasi pada klub.

Dengan dimulainya kerjasama antara Sports Interactive dan penyedia statistik data Prozone, sepertinya akan makin banyak pemandu bakat yang mengandalkan game tersebut. Logikanya adalah jika Prozone saja meminta bantuan pada Sports Interactive selaku pengembang FM, ini berarti kredibilitas database FM bisa dipercaya.

Bahkan, CEO Prozone, Thomas Schmider mengaku jika database yang dimiliki Sports Interactive sangatlah akurat. Ini menjadi sumber yang berharga untuk mengembangkan kualitas layanan Prozone itu sendiri.

Bagi klub hal ini akan sangat berguna. Dengan poin-poin kemampuan yang ada, klub dapat menilai seorang pemain lewat aspek-aspek tertentu. Misalnya, klub menginginkan penyerang yang punya dribbling bagus tapi juga cepat. Mereka tinggal menyempitkan pencarian pada poin “Acceleration”, “Dribbling” dan “Ball Control”. Tidak lupa, mereka juga bisa mengecek seberapa potensial pemain tersebut untuk mengembangkan bakatnya.

Direktur Studio Sports Interactive, Miles Jacobson, mengatakan mereka telah mendapat banyak cerita dari manajer yang membeli pemain dengan mengandalkan data dari FM. “Kini, manajer di seluruh dunia dapat mencari dan membandingkan pemain dengan menggunakan data dari kami. Sistem pencariannya sendiri akan sama persis seperti yang dilakukan gamers ketika memainkan FM.”

Anda pasti bertanya, lantas mengapa para pemandu bakat tersebut percaya begitu saja pada sebuah game. Jawabannya adalah, FM bukanlah game sembarangan.

“Informasi dan data yang kami terima diperoleh dari sekitar 1300 pemandu bakat di seluruh dunia. Digabungkan dengan statistik Prozone yang luar biasa, membuat FM akan menjadi alat yang sangat berharga bagi klub yang akan serius merekrut pemain,” jawab Miles.

FM memiliki jangkauan liga yang luas. Contohnya adalah database pemain Ekuador. Penampilan Ekuador memang terbilang biasa saja di Piala Dunia. Namun ada beberapa nama yang kemudian menarik perhatian. Enner Valencia contohnya.

“Saya harap komentator di Piala Dunia itu sempat membaca data yang kami peroleh, karena semua data tersebut telah kami dapatkan.”

Dengan era seperti ini, bukan tidak mungkin pemandu bakat sebuah klub adalah seseorang dengan celana pendek, berkaca mata, sembari memantau layar komputer. Pemandu bakat tidak akan lagi identik dengan bapak-bapak yang kemana-mana membawa catatan dan selalu duduk sendirian di sudut lapangan.

Dengan kehadiran FM, bukan tidak mungkin pula akan hadir pemandu bakat, bahkan manajer yang datang dari game tersebut. Mungkinkah Anda akan menjadi James Phillip selanjutnya?

Sumber gambar: dailymail.co.uk

[fva]

Komentar