Howard Webb dan Hubungannya dengan Manchester United

Cerita

by redaksi

Howard Webb dan Hubungannya dengan Manchester United

Wasit paling banyak dibicarakan beberapa tahun terkahir, Howard Webb mengumumkan pensiun menjadi pengadil lapangan pada Rabu (6/8). Walaupun begitu, Webb tetap aktif di dunia perwasitan karena ditunjuk menjadi direktur teknik organisasi wasit profesional Inggris.

Sepanjang 25 tahun aktif sebagai pengadil lapangan, Webb mempunyai prestasi dan kontroversi yang berjalan beriringan. Puncak karirnya adalah pada tahun 2010, ketika menjadi orang pertama yang memimpin pertandingan final Piala Dunia dan Liga Champions dalam tahun yang sama.

Pensiunan polisi ini juga pernah terusir dari turnamen, tepatnya pada Euro 2008. Kala itu, dia ditugaskan untuk memimpin Austria melawan Polandia.

Ada dua kejadian yang disorot dan keduanya membuahkan gol pada pertandingan yang berkesudahan 1-1 tersebut. Menyisakan satu menit waktu tambahan, Webb memberikan hadiah penalti kepada Austria  karena pemain Polandia, Lewandowski dianggap menarik baju Sebastian Prödl.

Sebelumnya ia juga mengesahkan gol Polandia yang dicetak oleh Guerreiro, padahal pemain yang kini berusia 32 tahun tersebut terlihat offside. Bahkan pasca gol tadi para perangkat pertandingan juga sempat berdiskusi melalui alat komunikasi dan meragukan keabsahannya.

Jika menghitung dampak kesalahan Webb, sebenarnya kedua tim impas karena sama-sama dirugikan. Tetapi pihak Polandia yang paling berang karena penalti yang diterimanya menggagalkan kemenangan mereka.

Howard Webb kemudian dikecam habis-habisan dan mendapat ancaman pembunuhan. Perdana menteri Polandia saat itu, Donald Tusk bahkan turut memberikan komentar dan mengaku ingin membunuh Webb meski tak berbicara secara serius.

Namanya juga sering dikaitkan dengan Manchester United, bahkan banyak pihak yang lebih mengenalnya sebagai “pemain ke-12” Setan Merah ketimbang perjalanan karirnya. Selama berkarir di Liga Primer Inggris, menurut data Opta pria berusia 43 tahun ini sudah memberikan penalti sembilan kali untuk United terbanyak diantara klub lainnya.

Sebagai gambaran, rivalnya Liverpool hanya memperoleh enam penalti. Dua tim tersebut memang yang paling sering dipimpin oleh Webb, dengan perbandingan 20 kali pertandingan United, serta 19 kali untuk Liverpool.

Maka tak heran namanya sangat melekat dengan Manchester United, namun kita tidak dapat begitu saja meyakini bahwa Webb adalah rekrutan terbaik Alex Ferguson setelah Cristano Ronaldo. Sebagai klub tersukses Liga Primer, prestasi United sudah muncul sebelum awal karir Webb di liga teratas Inggris pada tahun 2003.

Sudah sewajarnya apabila wasit terbaik memimpin pertandingan-pertandingan tim besar. Bahkan periode 2009 hingga sekarang, Whoscored mencatatkan bahwa Manchester City adalah tim dengan rataan poin tertinggi dibawah “kendali” Webb dengan 2,41 tiap pertandingan. Apakah Syekh Mansour telah merekrutnya? Tentu saja tidak demikian jika kita melihat performa City beberapa musim terakhir.

Bahkan rataan poin Manchester United sebanyak 1,85 juga masih kalah dari Arsenal yang memperoleh 2,33 per pertandingan.

(amp)

Komentar