Game Football Manager Prediksikan Pemain Spurs Ini Jadi Bek Terbaik Dunia

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Game Football Manager Prediksikan Pemain Spurs Ini Jadi Bek Terbaik Dunia

Eric Jeremy Edgar Dier. Siapa yang pernah mendengar namanya? Mungkin sekarang masih terdengar asing. Namun, jika Anda memainkan game FIFA atau Football Manager, namanya tidaklah asing.

Eric Dier, seorang pemain Inggris yang akan menjadi bek dan gelandang bertahan terbaik dunia (ya “dunia”, bukan cuma di “Inggris”) yang kuat, pintar, handal dalam duel bola udara, dan jago mengambil tendangan bebas dan tendangan penalti. Hal-hal di atas bisa jadi benar jika kita mempercayai ramalan FIFA atau FM tersebut yang sudah dua edisi berturut-turut selalu berkata hal yang sama.

“Suatu hari nanti, saya ingin menguji diri saya untuk melawan pemain-pemain terbaik di Liga Premier,” kata Dier pada tahun 2010. Sekarang, setelah menarik perhatian Maurico Pochettino, bek tengah ini diberi kesempatan untuk bersinar di Tottenham Hotspur di Liga Premier.

Sempat dipinjamkan ke Everton, dimana ia berjuang untuk masuk ke tim utama, karir Dier bisa dibilang terbang di bawah radar. Salah satu dari beberapa orang Inggris yang pergi ke luar negeri pada usia dini, Dier lulus dari akademi Sporting Lisbon yang terkenal dengan alumni bertabur bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Luis Figo.

Baru berusia 20 tahun, Spurs telah menyetujui kesepakatan senilai £4 juta untuk mengakuisisi tanda tangannya, dengan Pochettino berharap bek jangkung dengan tinggi 1,88 meter ini dapat memberikan alternatif pada posisi bek tengah sekaligus gelandang bertahan, sambil berjaga-jaga andaikan Michael Dawson atau Younes Kaboul hengkang.

Dia memang akan membutuhkan sedikit waktu untuk menyesuaikan diri, mengingat bahwa kekuatannya terletak pada pengalaman Eropanya.

Di Liga Portugal dulu ia sering menghadapi tipikal striker yang sering didorong untuk berduel dengan bek-bek lawan sepanjang 90 menit. Dier sendiri mengakui ia telah terbiasa dengan itu, dan begitu juga ia mungkin tidak terkejut dengan pendekatan fisik pemain-pemain seperti Rickie Lambert dan Wilfried Bony di Liga Premier nanti.

Dier bisa dibilang sudah merasakan asam garam yang pas di kedua negara. Masa peminjaannya di Everton seolah memperkenalkannya pada sepakbola Inggris. Dia juga percaya landasan yang ia peroleh di Portugal akan membantunya memenuhi potensinya di musim mendatang.

Berbicara kepada Sky Sports, ia berkata, “Jika membicarakan sepakbola, saya pikir bagus untuk datang dan bermain di luar negeri. Ini membuat Anda menjadi pemain yang lebih lengkap dalam pendapat saya.”

Lahir di Cheltenham, Dier pindah ke Portugal pada usia enam tahun dan langsung dilirik oleh Sporting. Lalu Dier menghabiskan 14 tahun di Portugal, lulus dari akademi Sporting dan akhirnya menembus tim utama mereka musim lalu.

“Saya pindah ke sana (Portugal) karena keluarga saya. Ketika saya berumur delapan tahun, Sporting mendatangi saya dan menawarkan bergabung di akademi mereka.”

“Ini semacam latar belakang yang aneh, semua orang tampaknya terkejut oleh itu (pemain muda Inggris di luar negeri), tapi saya tidak pergi ke sana karena sepakbola, itu hanya kebetulan saja.” Tutup Dier.

Dier berhasil membuat 15 penampilan di liga dan membantu Sporting menduduki peringkat kedua di Liga Primeira.

Dier_02

Gaya bermainnya telah menarik perbandingan dengan John Terry. Dia tampaknya ditakdirkan untuk menjadi pemain internasional Inggris, sejauh ini ia telah membuat tujuh penampilan di tim U-21. Dia juga tampil reguler di tim U-20, U-19, dan U-18 Inggris, dan sekarang menjadi reguler di bawah Gareth Southgate.

Sebelumnya Dier telah dikaitkan dengan tim seperti Arsenal, Liverpool, dan tim idola masa kecilnya, Manchester United. Namun, ia tampaknya membuat pilihan cerdas dengan bergabung bersama Spurs. Pochettino adalah seorang yang memiliki keyakinan ‘jika Anda cukup baik, usia tidak menjadi masalah’ dan Dier kemungkinan akan diberikan sejumlah peluang tim utama di London utara.

Sekarang ini Dier memanglah masih sebuah bakat yang mentah. Dengan hanya satu musim penuh di belakangnya, ia masih jauh dari puncak karir. Tapi Spurs adalah tempat dimana bakat dapat berkembang dan berkembang, yang telah dibuktikan dengan meroketnya Gareth Bale dan kemajuan mantap yang dibuat oleh Nabil Bentaleb, Andros Townsend, Danny Rose, dan Harry Kane sejauh ini.

Dier sudah memenuhi salah satu impian dengan menuju ke Liga Premier dan telah menetapkan pandangannya pada tempat di skuat Inggris . Dia mengatakan, “Saya pikir itu adalah impian setiap anak untuk bermain untuk Inggris dan bermain untuk negara Anda”.

Dier_03

Grafik nilai Eric Dier pada permainan EA Sports FIFA 14 yang sudah disimulasikan sampai tahun  2022 


Jika ramalan EA Sports (FIFA) dan Sports Interactive (Football Manager) benar, seragam The Three Lions mungkin menunggunya tidak terlalu jauh.

(dex)

Komentar