Sepp Blater: Saya Terkejut dengan Golden Ball untuk Messi

Berita

by redaksi

Sepp Blater: Saya Terkejut dengan Golden Ball untuk Messi

Argentina mungkin harus merelakan Jerman untuk menjadi tim yang tertawa paling akhir di gelaran Piala Dunia 2014. Namun kapten mereka, Lionel Messi, setidaknya membawa pulang satu trofi setelah dinobatkan sebagai peraih Golden Ball.

Golden Ball diberikan kepada pemain terbaik turnamen. Setelah laga final usai Messi menerima penghargaan ini bersama Manuel Neuer yang menjadi pemenang Golden Glove, penghargaan kiper terbaik. Selain itu, penghargaan lain diberikan kepada bintang baru Kolombia, James Rodriguez, sebagai pencetak gol terbanyak.

Namun seperti biasa, keputusan FIFA memberikan gelar pemain terbaik turnamen pada Messi menuai banyak kontroversi. Sebelumnya, Maradona, menyatakan, gelar pemain terbaik untuk La Pulga hanyalah akal-akalan FIFA untuk memenuhi kepentingan pasar semata. 

Namun, ternyata bukan hanya Maradona saja yang terkejut akan penghargaan yang diterima Messi. Pun begitu dengan Sepp Blater. Presiden FIFA, ini juga terkejut dengan hal itu. Pasalnya, pria asal Swiss itu juga tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan menyoal pemilihan Man of the Tournament.

“Saya sedikit terkejut ketika nama Messi-lah yang disebut sebagai peraih gelar pemain terbaik. Namun jika melihat sejak awal turnamen, peran Messi memang sangat vital sehingga Argentina mampu melenggang hingga babak final.”

Peran Messi bagi Argentina pada turnamen kali ini bisa jadi sebuah pertimbangan serius mengapa Messi mendapatkan gelar pemain terbaik. Karena tidaklah berlebihan jika keberhasilan Argentina mencapai babak final adalah hasil dari ‘ulah’ Messi.

Empat gol yang diciptakannya mampu memberikan gol kemenangan bagi Argentina. Pada laga melawan Bosnia-Herzegovina, Messi-lah yang mencetak gol penentu kemenangan pada menit-menit akhir pertandingan. Ia pun mencetak dua gol ke gawang Nigeria. Jangan lupakan juga assist-nya pada Angel Di Maria yang membuat Argentina mengalahkan Swiss di babak 16 besar.

Secara heroisme, Messi jelas memenuhi kriteria tersebut. Ia yang memang sebelum Piala Dunia bergulir sudah mendapatkan tekanan besar di pundaknya, setidaknya mampu menjalankan tugasnya hingga Argentina berhasil berlaga di laga puncak. Apalagi jika dibandingkan dengan pemain lain seperti Neymar untuk Brasil, Cristiano Ronaldo untuk Portugal, atau Rooney untuk Inggris, yang juga bernasib sama seperti Messi di mana harapan negaranya berada di pundak mereka, Messi jelas lebih baik.

Apa yang diraih Argentina sebenarnya tak bisa dilepaskan dari peran pemain lainnya seperti Sergio Romero yang menggagalkan dua penalti Belanda pada babak semi-final atau Javier Mascherano yang jatuh bangun menggalang lini tengah Argentina sehingga sangat sulit ditembus lawan. Namun jika kemenangan sebuah pertandingan sepakbola ditentukan oleh gol, Messi jelas lebih heroik dibanding para pemain Argentina lainnya.

Kandidat terkuat peraih pemain terbaik tentunya James Rodriguez dari Kolombia. Berkat kegemilangannya, Kolombia mampu berbuat banyak pada Piala Dunia kali ini. Namun dengan statusnya sebagai pencetak gol terbanyak, 6 gol dari 5 pertandingan, FIFA merasa pemberian gelar pemain terbaik pada Messi adalah sebuah keputusan yang adil bagi keduanya, walaupun sebenarnya tak adil bagi sebagian pecinta sepakbola.

Jadi layakkah Messi mendapatkan gelar ini? Palu telah diketukkan oleh FIFA, layak atau tidak layaknya Messi mendapatkannya, kenyataan bahwa trofi bola emas telah diberikan padanya membuat kita semua patut menerima apapun keputusan ini.

[ar]

Komentar