Polemik Sanksi Thiago Silva dan Pembatasan Hukuman Kartu

Berita

by redaksi

Polemik Sanksi Thiago Silva dan Pembatasan Hukuman Kartu

Brasil akan menghadapi laga berat kontra Jerman pada babak semi-final Piala Dunia 2014 nanti malam (9/7).  Disebut laga berat karena Brasil akan tampil tanpa dua kekuatan utamanya, Neymar dan Thiago Silva. Neymar mengalami cedera sedangkan Silva harus absen karena mendapatkan akumulasi kartu kuning.

Neymar yang mengalami cedera tulang belakang ketika Brasil menghadapi Kolombia itu, tak bisa lagi diharapkan karena ia dipastikan akan menepi hingga turnamen usai. Maka satu-satunya usaha yang bisa dilakukan Brasil untuk bisa menampilkan salah satu pemain terbaiknya adalah dengan mengajukan banding atas kartu kuning yang diterima Silva di pertandingan sebelumnya.

Namun sayangnya FIFA menolak permintaan Brasil itu. Komite Disiplin FIFA, Claudio Sulser, menolak mentah-mentah permohonan Brasil untuk Silva tersebut dengan menyatakan "tidak ada dasar hukum" untuk dibatalkannya kartu kuning yang Silva terima saat melawan Kolombia.

Selain itu, komite disiplin FIFA pun mengabaikan masalah lain yang diajukan Brasil mengenai bek Kolombia, Juan Camilo Zuniga, yang melakukan pelanggaran keras terhadap Neymar. Kubu Brasil sebelumnya mendesak agar Zuniga mendapatkan hukuman atas apa yang dilakukan Zuniga pada bintangnya tersebut.

Untuk kasus Zuniga, FIFA menyatakan tak memberikan hukuman pada Zuniga lantaran berdasarkan usulan beberapa ofisial pertandingan, pelanggaran tersebut masih dalam batas wajar. Tindakan disipliner hanya dapat diterapkan secara retroaktif dalam kasus-kasus di mana wasit-lah yang melakukan kesalahan.

Pernyataan itu menekankan bahwa meskipun Neymar telah mengalami cedera serius akibat dari insiden itu, tak aka nada tindakan lanjutan atau hukuman lain yang akan diberikan pada Zuniga.

"Kami berharap Neymar dapat pulih dengan cepat dan begitu pun semua pemain yang sayangnya harus tak bisa tampil atau tersingkir dari Piala Dunia karena cedera," tambahnya. “Di lain pihak, Zuniga telah meminta maaf dan bersikeras mengatakan bahwa ia tidak bermaksud melukai Neymar.”

Polemik Wasit

Insiden Neymar itu terjadi pada Jumat lalu di Stadion Fortaleza. Beberapa komentator kemudian mengkritik kinerja wasit Carlos Velasco Carballo dari Spanyol, yang seakan mengijinkan permainan fisik yang menjurus kasar. Namun anehnya, Carballo sangat ‘pelit’ mengeluarkan kartu. Dari 54 pelanggaran yang terjadi, wasit hanya mengeluarkan 4 kartu kuning. Padahal ada beberapa pelanggaran yang seharusnya mendapatkan kartu merah.

Surat kabar Jerman, Bild, menduga kepala wasit FIFA, Massimo Busacca, telah menginstruksikan para wasit untuk membatasi pengeluaran kartu berlebih agar membuat turnamen lebih menarik. Namun juru bicara FIFA, Walter De Gregorio, membantah tuduhan tersebut.

"Ada berita hari ini bahwa FIFA -lah yang menginstruksikan para wasit untuk tidak memberikan sanksi kartu kuning atau merah terlalu banyak agar lebih banyak hiburan," kata De Gregorio. "Jika itu benar adanya, itu artinya FIFA telah memberikan toleransi pada pemain seperti Neymar dan lain-lain untuk mendapatkan cedera atau terluka. Tuduhan ini jelas sangat tak masuk akal."

Namun meskipun begitu, De Gregorio tidak memberikan penjelasan mengenai berkurangnya jumlah kartu yang keluar pada Piala Dunia 2014. Ia hanya mengatakan bahwa beberapa wasit telah memberikan keputusan yang salah.

"Ini (kesalahan) adalah bagian dari permainan dan kami mengakui hal itu," katanya. "Tapi apa yang tidak bisa kami terima adalah pernyataan media tentang ada rencana tersembunyi dari FIFA. Padahal tujuan utama kami adalah melindungi para pemain. Jika Neymar tidak bermain pada babak semifinal atau pun final, itu pun tak baik bagi kami."

Sejauh ini 168 kartu kuning telah diterbitkan dalam 60 pertandingan, dengan rata-rata 2,8 per pertandingan. Jumlah teresbut jauh berbedas dengan rata-rata 3,8 per pertandingan pada 2010, dan 4,8 per pertandingan pada tahun 2006.

Sementara itu, Pelatih Jerman Joachim Loew mengadakan konferensi pers menjelang laga semi-final untuk menyoroti permainan Brasil yang cenderung kasar. Ia mendesak wasit Marco Rodriguez dari Meksiko untuk menghukum setiap pelanggaran keras yang terjadi pada pertandingan nanti.

"Saya berharap wasit Rodriguez akan memimpin pertandingan dengan tegas. Karena saya telah melihat dalam beberapa pertandingan terakhir, energi fisik Brasil melampaui dari apa yang kita lihat di Eropa," kata Loew.

Tentunya kita semua berharap agar pertandingan nanti berjalan fair dan jauh dari keputusan-keputusan kontroversial yang bisa merugikan salah satu atau pun kedua tim yang berlaga. Terlebih lagi, jangan sampai permainan keras itu dibiarkan oleh wasit karena kejadian yang menimpa Neymar bisa kembali terulang.

foto: dailymail.co.uk

[ar]

Komentar