Ciaran Kelly Sang Penahan Empat Tendangan Penalti Berturut Turut

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ciaran Kelly Sang Penahan Empat Tendangan Penalti Berturut Turut

Penampilan sejumlah kiper di Piala Dunia memang menarik perhatian. Mereka memberikan pertunjukan yang menarik bagi para pemirsa. Nama-nama macam Tim Howard, Guillermo Ochoa, Vincent Enyeama hingga Rais M’Bolhi menjadi buah bibir karena penyelamatan gemilang yang mereka lakukan.

Dari empat nama di atas, hanya Howard dan Enyeama yang memiliki save rates di atas 80 persen. Tapi, nama-nama di atas tetap akan dikenang karena meskipun sering kebobolan, mereka pernah membuat momen di mana para penonton menganga kala menyaksikannya.

Ukuran kehebatan kiper memang menjadi perdebatan. Ada yang bilang, ukurannya bisa diukur dari jumlah penyelamatan. Tapi, ini tidak bisa menjadi patokan. Karena bek juga memiliki peranan dalam menghalau serangan lawan sebelum berhadapan dengan kiper.

Tapi, jika seorang kiper mampu menahan empat tendangan saat adu tendangan penalti, itu hal lain.

Penyelamatan Ciaran Kelly memang tidak se-akrobatik Rene Higuita. Pun, tidak semenegangkan David Seaman. Tapi, penyelamatan yang ia buat, sudah cukup untuk mempermalukan tim lawan yang tidak bisa mencetak satu gol pun ke gawang yang ia jaga, di babak adu tendangan penalti.

Hal ini terjadi saat Sligo Rovers berhadapan dengan Shamrock Rovers pada partai final Piala Federasi Irlandia 2010. Saat itu, pertandingan berakhir seri dan mesti dilanjutkan dengan adu penalti.

Saat itu, Sligo Rovers berkesempatan menjadi penendang pertama. Sang eksekutor pun sukses menyematkan bola mendatar ke arah tengah.

Kelly pun memulai aksinya. Tendangan pertama Shamrock berhasil ia tahan. Bola sebenarnya sukses ditempatkan ke sudut gawang. Tapi, Kelly mampu meraih bola yang menyusur tanah tersebut. Keberhasilan ini tidak diikuti oleh penendang Sligo. Tendangannya mampu ditepis kiper Shamrock.

Penendang kedua Shamrock pun bersiap. Sama seperti penendang pertama, ia menempatkan bola ke sudut gawang. Kali ini ke arah kiri gawang Sligo. Tapi lagi-lagi, Kelly mampu menahan bola tersebut.

Shamrock berpeluang untuk menyamakan kedudukan karena penendang ketiga Sligo tidak berhasil menuntaskan tugasnya. Sama seperti dua tendangan awal, Kelly melakukan gerak refleks ke kiri dan ke kanan untuk mengacaukan konsentrasi penendang Shamrock. Saat bola ditendang, Kelly pun bergerak ke kiri. Tapi, bola nyatanya ditendang ke tengah. Kelly yang mati langkah, masih bisa menahan bola tersebut dengan satu tangan!

Tendangan ke empat menjadi bencana bagi Shamrock karena Sligo berhasil mencetak gol. Mau tidak mau, mereka mesti mencetak gol jika tidak ingin trofi juara pindah ke tangan Sligo.

Penendang ke empat Shamrock sebenarnya sudah menipu Kelly yang menjatuhkan diri ke kiri. Ia menendang bola ke arah tengah. Dasar Kelly, ia merapatkan kakinya dan bola pun berhasil dibuang.

Empat penyelamatan penalti ini menyamai rekor dunia yang dipegang kiper Steaua Bucuresti, Helmuth Duckadam. Ia melakukan empat penyelamatan penalti dalam laga final Piala Champions kala menghadapi Barcelona pada Mei 1986.

Jadi, apakah empat nama yang disebutkan di atas terlalu berlebihan untuk disebut sebagai kiper terbaik?



Sumber gambar: uefa.com

Komentar