Di Amerika Serikat, Sepakbola hanyalah Euforia Sesaat

Berita

by redaksi

Di Amerika Serikat, Sepakbola hanyalah Euforia Sesaat

Etos olahraga di Amerika Serikat sangat berpegang teguh pada prinsip: “Kita adalah sebuah negara pionir, dan kita ingin melihat sebuah usaha yang luar biasa dan dihargai oleh banyak poin.” Prinsip tersebut seolah menyindir sepakbola yang tak termasuk dalam kategori itu bagi rakyat AS.

Karim Abdul-Jabbar, seorang legenda NBA, ikut buka suara tentang mulai bermunculannya orang-orang AS yang menyukai sepakbola. Menurutnya, sepakbola tidak akan pernah populer di AS. Kareem menggambarkan sepakbola di AS seperti momen di mana Don Quixote, yang terbaring sekarat lalu bangkit meneriakkan “Mari menyongsong  kemenangan!” dan kemudian ia kembali terbaring, lalu mati. Sepakbola seringkali diisukan akan kembali berjaya dalam beberapa tahun, namun kemudian tak lagi terdengar gemanya.

Itupun yang terjadi dengan AS saat ini. Televisi-televisi yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia memiliki rating yang tinggi. Channel Univision dan ESPN dikabarkan mencapai 25 juta viewers ketika AS berlaga melawan Portugal pada laga kedua Piala Dunia.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan rataan penonton final NBA yang hanya mencapai 15,5 juta penonton. Jumlah penonton sepakbola juga lebih banyak ketimbang penonton  Kejuaraan Dunia Bisbol tahun lalu, yang hanya menyedot perhatian atau 14,9 juta orang saja. Hanya American Football yang secara konsisten selalu memiliki rating tertinggi melebihi rating sepakbola.

Statistik tersebut terbilang cukup mencolok. Mengingat biasanya, pertandingan Major League Soccer (MLS) memiliki rataan penonton 174.000 (jauh dibandingkan dengan rataan penonton NBA yang mencapai 2 juta penonton per game dan penonton NFL, 17,9 juta). Final MLS pun paling banter hanya disaksikan 505.000 penonton.

Namun, meskipun begitu, pertumbuhan sepakbola di AS mengalamai peningkatan  dari tahun ke tahun. Pada 1974, hanya 103.432 pemuda yang tercatat memainkan sepakbola. Jumlah tersebut semakin berlipat pada 2012 yang mencapai 3 juta orang yang memainkan olahraga ini. Jika ditotal sejak awal kemunculannya, 13 juta penduduk AS telah bermain sepakbola (setengah dari 26,3 juta penduduk yang memainkan basket).

Sepakbola tak dipopuler di AS karena rakyat AS memiliki pandangan yang berbeda tentang sepakbola. Penonton AS melihat para pemain bola sering memainkan bola seperti tak berniat mencetak gol sebelum dicuri oleh pemain lawan. Bagi rakyat AS sepakbola seperti kekurangan strategi yang mengharapkan keberuntungan. Bahkan ada yang berkata sepakbola hanyalah sebuah drama bukan olahraga. Tentunya itu hanya persepsi sebagian rakyat AS.

Berbeda dengan basket yang menurut mereka menyajikan ketegangan di setiap detiknya, ataupun American  Football yang tak membiarkan para pemainnya bisa bersantai, terlebih lagi jika dibandingkan dengan permainan hoki yang juga menghadirkan keseriusan dengan benturan-benturan yang terjadi.

Sepakbola memang tetap menjadi kegemaran warga Amerika. Namun sampai kapan pun sepakbola tak akan pernah mengalahkan dominasi olahraga lain yang telah lebih dulu menjadi favorit di AS. Karena rakyat AS menginginkan sebuah olahraga menjadi sebuah hiburan, dengan caranya masing-masing. Atau paling tidak, melihat kemiripan dari empat olahraga yang populer di AS, banyak gol atau poin yang tercipta dalam sebuah pertandingan. Hal yang jarang terjadi di sepakbola yang kita cintai ini.

[ar]

Komentar