Jorge Claros: Pemain Honduras yang Pernah Tertembak di Kepala

Piala Dunia

by redaksi

Jorge Claros: Pemain Honduras yang Pernah Tertembak di Kepala

Honduras sedang tertinggal dua gol hingga menit 48,  sepuluh menit babak kedua berjalan Perancis tetap mendominasi permainan bahkan punya banyak kesempatan untuk menambah keunggulan.

Sang pelatih Luis Fernando Suárez kemudian menyuruh salah satu pemain di bangku cadangan untuk bersiap diri. Pemain bernomor punggung 20 ini lalu bersiap pemanasan, mimpinya untuk bermain di Piala Dunia akhirnya berhasil terwujud.

Tetapi ada yang menarik pada pemain satu ini, bahwa pada tanggal yang sama tiga tahun sebelumnya ia sedang berada pada situasi yang nyaris membuatnya tewas. "Aku menaruh jari di sebuah lubang di kepala saya dan ingat darah mengalir di wajah saya,” dikutip dari The Guardian.

Saat itu Claros sedang mengemudikan mobilnya di kota San Pedro Sula, Honduras. Seharusnya hari itu menjadi hari yang bahagia. Klubnya Motagua baru saja memenangi liga sebulan sebelumnya, duduk di kursi penumpang adalah istrinya Elsa yang baru saja hamil.

Ketika hendak mengisi bahan bakar mobilnya dirampok, dua peluru ditembakan dan memecah kaca depan mobil. Satu terkena bahu Claros sedangkan peluru lain mengenai kepalanya. Istrinya dan satu teman lain selamat. Tidak ada kesempatan bagi Claros untuk melawan, dia akhirnya memilih terus mengemudikan mobilnya sambil berdarah-darah hingga sampai di rumah sakit.

“Dia sangat beruntung, dapat didefinisikan sebagai sebuah keajaiban," kata Benítez dokter yang saat itu menangani Claros. Honduras merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tinggi di dunia, dengan 90,4 kasus pembunuhan per 100.000, dan San Pedro Sula juga merupakan kota paling kejam di dunia, 1,2 juta senjata tidak terdaftar di negara tersebut memudahkan penjahat untuk menjalankan aksinya.

Meski debut pertamanya di skuat utama Honduras terjadi pada Agustus 2006, Jorge Claros tidak dipanggil saat timnya lolos pada Piala Dunia 2010 lalu. Debut pertama justru terjadi saat melawan Perancis. Berkat penampilan gemilangnya, dia kemudian turun penuh pada pertandingan kedua melawan Ekuador meski akhirnya harus menyerah 1-2.

Melihat semangatnya untuk terus berjuang agar mendapat tempat utama di tim Honduras dan kegigihannya saat menghadapi kematian. Claros bisa jadi salah satu pemain kunci agar timnya mampu lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya. Meski syaratnya termasuk berat, yakni menang melawan Swiss dan Ekuador harus kalah melawan Perancis.

foto: heraldscotland.com

(amp)

Komentar