[Man of the Match] Georgios Samaras Penentu Greeks ke 16 Besar

Piala Dunia

by redaksi

[Man of the Match] Georgios Samaras Penentu Greeks ke 16 Besar

Keberhasilan Yunani lolos ke babak 16 besar dengan menekuk Pantai Gading 2-1, tidak bisa dilepaskan dari peran serta Georgios Samaras. Pemain yang belum punya klub ini mencetak satu gol dan satu assist.

Boleh dibilang, Samaras adalah kunci penyerangan Yunani. Oleh Fernando Santos, Pelatih Yunani, ia diplot jadi penyerang tunggal. Padahal, posisi aslinya adalah seorang winger.

Peran Samaras di laga tersebut cukup berat. Ia memiliki kewajiban untuk menjemput bola ketengah, dan memberikan umpan terobosan bagi lini kedua yang ikut naik. Samaras tidak seperti Theofanis Gekas atau Kostas Mitroglou yang biasanya diapit dua winger. Samaras kali ini bermain sendirian, karena lini kedua ikut membantu pertahanan.

Skema dengan melakukan pressing ketat tampaknya cukup berhasil. Beberapa kali, pemain Yunani melancarkan tekel dan membuka peluang bagi mereka. Peran Samaras tidak bisa disepelekan, karena ia lah yang menjadi pemberi suplai bola.

Gol pertama Yunani adalah berkat insting alamianya sebagai pesepakbola. Ia bisa menempatkan diri di posisi yang pas. Ketika Andres Samaris memoton bola umpan Tiote, Samaris hanya berdiri, tak kemana-mana. Ia seolah tahu bola akan terebut dan Samaris akan memberikan bola kepadanya.

Benar saja, Samaris memberikan umpan pada Samaras. Ia lalu memberikan lagi bola tersebut pada Samaris yang memang sudah melakukan sprint. Umpan cantik 1-2 ini membuahkan gol pertama bagi Yunani, sekaligus menaikkan motivasi mereka untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.

Di babak kedua, serangan Yunani makin agresif. Gol kedua Yunani, lagi-lagi berkat Samaras.

Ketika ia akan menerima bola yang diumpankan kepadanya, bek Pantai Gading, Giovanni Sio menjegalnya di dalam kotak penalti. Tak perlu menunggu waktu untuk berpikir, wasit langsung menunjuk titik putih.

Samaras sebenarnya sempat menawarkan rekan-rekannya untuk menendang. Tapi, mereka dengan kompak, menunjuk Samaras sebagai eksekutor. Meski mendapat tekanan mental dari kiper Pantai Gading, Boubacar Barry, Samaras dengan tenang menyelesaikan tugasnya. 2-1 untuk keunggulan Yunani.

Di pertandingan tersebut, ketimbang rekan-rekannya seperti Karagounis dan Lazaros, Samaras hanya melakukan satu tendangan ke gawang. Itu pun dari tendangan penalti yang ia buat. Samaras mendedikasikan pertandingan itu untuk menyuplai bola, bukan mencetak gol. Samaras tercatat memberikan 3 key passes yang menjadi peluang bagi Yunani. Ia pun memberikan satu assist untuk gol pertama Yunani.

Kami sependapat dengan FIFA yang juga mendapuk Samaras sebagai pemain terbaik di laga itu. Samaras memang pantas mendapatkannya.

[fva]

Komentar