[Match Analysis] Swiss 2-5 Prancis

Analisis

by redaksi

[Match Analysis] Swiss 2-5 Prancis

Hasil pertandingan ini mengejutkan banyak orang. Meski Piala Dunia 2014 telah menciptakan laga-laga sarat gol, dengan total 77 bola telah bersarang ke gawang sejauh ini, tak ada yang menyangka tim yang yang dilatih oleh Ottmar Hitzfeld bisa kebobolan lima gol. Pelatih asal Jerman ini memang terkenal mampu membangun tim terorganisir dan kuat dalam bertahan.

Kehilangan sosok Steve Von Bergen jadi alasan kuat runtuhnya tembok defensif Swiss. Skema pertahanan yang sudah disiapkan sebelumnya tiba-tiba menjadi berantakan. Hitzfeld sendiri tak punya pilihan banyak dalam pertandingan kali ini. Keputusannya untuk mengganti skema dan tampil menyerang pada babak kedua juga harus dibayar dengan gol-gol tambahan dari penggawa Les Bleus.

Meski kini menjadi unggulan tim yang akan ikut dalam perebutan juara, namun sebenarnya Prancis masih menyisakan PR besar terkait bagaimana membangun serangan. Seperti pada pertandingan uji coba sebelumnya, Si Ayam Jantan kerap kesulitan melawan tim yang memiliki gaya bertahan.

Kedua pelatih membuat sedikit perubahan pada Starting XI dari laga pertama. Ottmar Hitzfeld memainkan Haris Seferovic dan Admir Mehmedi dari menit awal. Melawan Ekuador, kedua pemain ini mampu mencetak gol pembalik keadaan meski hanya masuk lapangan sebagai pemain pengganti.

Di kubu Les Bleus, sang pelatih, Didier Deschamps, memilih untuk mencadangkan Paul Pogba dan memainkan Moussa Sissoko karena faktor taktikal. Hal ini untuk memberi perlindungan lebih pada sisi kanan Perancis. Pasalnya, sisi ini memang rentan terhadap serangan karena keberadaan Ricardo Rodriguez dan Mehmedi di kubu lawan.

Pressing ketat diperagakan Swiss dengan terus menjaga pemain Prancis, bahkan hingga di area bertahan mereka. La Nati juga berani menerapkan garis pertahanan tinggi karena lawan sendiri sering kesulitan mengirim umpan, walau melalui bola-bola panjang.

Selepas keluarnya Von Bergen, pertahanan Swiss menjadi kacau. Kordinasi antar lini seakan hilang, baik saat menyerang maupun bertahan. Jarak rapat antar lini juga menjadi renggang sehingga mudah tertembus pergerakan Benzema yang rajin menjemput bola.

Unggul tiga gol tanpa balas pada babak pertama membuat anak asuh Didier Deschamps mengubah gaya bermain pada babak kedua. Mereka tidak lagi aktif menyerang dan lebih memilih menunggu lawan. Hal ini membuat Swiss dengan leluasa menguasai bola dan terus menyerang.

Serangan Prancis menjadi semakin variatif dengan berpusat pada Benzema namun memanfaatkan semua sisi. Gokhan Inler dan Valon Behrami, yang seharusnya melindungi empat bek Swiss, juga justru lebih sering telat turun memberi penjagaan.

line-up

motm_benz

Analisa selengkapnya klik disini

(amp)

Komentar