Match Analysis: Inggris 1-2 Italia

Analisis

by redaksi

Match Analysis: Inggris 1-2 Italia

Pertandingan subuh ini mengingatkan kita akan pertandingan perempat final di Euro 2012, sebuah pertandingan dimana Italia unggul jauh atas penguasaan bola daripada Inggris, yang sayangnya kembali harus terulang lagi.

Pada pertandingan dua tahun yang lalu tersebut, Inggris dianggap gagal mengimbangi Italia secara taktikal karena ketidak mampuan mereka untuk mengantisipasi kejeniusan Andrea Pirlo yang pada pertandingan itu berhasil melakukan operan lebih banyak daripada kombinasi operan seluruh gelandang Inggris. Seharusnya Inggris memang tidak mengulangi kesalahan yang sama pada pertandingan ini.

Oleh karena itu, tanpa ragu Roy Hodgson menurunkan Jordan Henderson dan Danny Welbeck sebagai “anjing penjaga” untuk Pirlo. Hodgson juga dengan mengejutkan mencoba memberikan energi dan kecepatan untuk permainan Inggris dengan menurunkan Raheem Sterling di belakang striker Daniel Sturridge, dan menggeser Wayne Rooney ke sisi kiri.

Sementara Cesare Prandelli mencoba untuk bermain bertahan untuk mengantisipasi serangan-serangan sayap Inggris yang cepat, sambil membuat Italia bermain lebih sabar dan membangun serangan dari belakang. Marco Verratti dan Pirlo juga berduet di lini tengah mencoba untuk menjadi diktator permainan subuh ini.

Sebenarnya, hasil imbang akan menjadi hasil paling adil subuh ini. Pertandingan ini adalahpertandingan yang sama sekali berbeda dengan apa yang kita bayangkan karena kedua tim bermain terbuka dan menghibur dari babak pertama.

Kemenangan mengejutkan 3-1 Kostarika atas Uruguay semakin membuat kedua tim berinisiatif melakukan serangan demi mencapai kemenangan. Pertandinganmenjadi mengalir bebas dan kedua tim tampak berbahaya ketika mereka sampai di depan gawang.

Pertandingan ini menjadi pertandingan di Piala Dunia 2014 yang memiliki waktu bermain dengan bola (ball-in-play time) yang paling banyak sejauh ini, yaitu 63 menit, yang merefleksikan kualitas dari penguasaan bola aktif bagi kedua tim.

Namun seperti yang diperkirakan sebelumnya, Italia memiliki penguasaan bola yang mentereng, tapi Inggris terlihat senang-senang saja untuk bermain sabar menunggu kesempatan serangan balik dengan penuh kecepatan.

Mereka melakukan itu dengan sukses pada sejumlah kesempatan, hal ini direfleksikan dari 18 tembakan yang dilepaskan singa-singa Inggris,banyak di antaranya adalah tembakan dari luar kotak penalti. Sayang, penyelesaian akhir masih menunjukkan ketumpulan serangan Tiga Singa yang ompong ini.

Tapi di balik semua hal di atas, permainan Italia juga bukan tanpa celah. Sistem bertahan yang Prandelli peragakan dianggap tidak jelas dalam pembagian peran. Bermaksud menjaga serangan-serangan sayap Inggris yang cepat, sambil membuat Italia bermain lebih sabar, bek-bek mereka justru seringkali berada pada posisi yang salah: kadang bertabrakan, kadang berseberangan jauh.

Italia boleh menghela napas karena lawan mereka kali ini adalah Inggris. Tapi sebaiknya Italia tidak mengulangi kombinasi bek seperti ini lagi saat melawan Kostarika dan Uruguay nanti.

Secara umum, tugas “anjing penjaga” yang dibebankan kepada Henderson sebenarnya sudah ia jalankan dengan baik, namun memang dasarnya saja Pirlo adalah pemain yang jenius, pada pertandingan ini ia sekali lagi mengacak-acak lini tengah Inggris. Bersama Danielle De Rossi dan Verratti, ia kembali meng-ayam-ayami lini tenga Tiga Singa. Secara statistik, Pirlo berhasil menyelesaikan 95 persen dari 108 operannya. Luar biasa.

Sementara di depan, permainan Mario Balotelli mampu menghubungkan trio gelandang di belakangnya secara sempurna, buahnya adalah ia berhasil membawa pulang gol penentu kemenangan yang memberikan Azzurri peluang yang besar untuk melaju dari Grup D sebagai juara grup.

Pada akhirnya, ini adalah persoalan serangan melawan pertahanan, Inggris memang berhasil terus menekan. Kuantitas penyerangan mereka begitu banyak, tapi hal itu tidak sebanding dengan kualitas penyelesaian yang mereka peragakan, usaha mereka tidak cukup baik bahkan hanya sekedar untuk menguji skill kiper Salvatore Sirigu.

Pertandingan grup kedua Inggris melawan Uruguay akan menjadi pertandingan yang wajib menang bagi kedua tim, pemenang pertandingan itu akan menjadi harapan cerah karena kedua tim kehilangan poin pada pertandingan pembuka mereka. Sementara Italia akan menghadapi Kostarika untuk mencari kemenangan yang akan membuka pintu mereka berlaga di babak 16 besar.

analisa selengkapnya klik disini

(dex)

Komentar