[Match Preview] Kolombia vs Yunani

Piala Dunia

by redaksi

[Match Preview] Kolombia vs Yunani

Pertandingan Kolombia menghadapi Yunani, menjadi tanda dimulainya persaingan di Grup C. Grup yang sulit untuk diprediksi siapa yang akan melaju ke babak selanjutnya. Saat ini, Kolombia menempati peringkat delapan FIFA, sementara Yunani ada di peringkat 12.

Hasil dari pertandingan ini akan menentukan laju kedua tim di Piala Dunia. Siapapun yang memenangi pertandingan ini, akan mendapatkan suntikan motivasi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

Kehilangan Radamel Falcao, tidak serta merta membuat lini serang Kolombia tumpul. Mereka masih memiliki empat penyerang yang bisa diandalkan. Jackson Martinez, Carlos Bacca, Teo Guiterrez dan Adrian Ramos adalah nama-nama yang mengisi lini depan Kolombia. Variasi serangan Kolombia menjadi tidak terduga karena adanya perubahan ini.

Sementara itu, di kubu Yunani, mereka tampaknya akan menampilkan cara bermain yang baru. Pelatih Yunani, Fernando Santos, memberikan nafas baru dalam hal agresifitas serangan. Dalam dua pertandingan terakhir, penguasaan bola Yunani tidak pernah kurang dari 47%. Mereka lebih berani menguasai bola ketimbang saat menjadi juara Piala Eropa 2004.

Andalkan Tiga Bek

Keberhasilan Kolombia tampil di Piala Dunia 2014 merupakan yang pertama sejak terakhir kali penampilan mereka pada 1998. Kolombia pernah tiga kali secara beruntun masuk ke Piala Dunia di era 90-an pada generasi Rene Higuita. Setelah itu, Kolombia seperti seret prestasi. Prestasi tertingginya adalah ketika mereka menjuarai Copa America pada 2001.

Kini, mereka hadir dengan nama-nama yang telah melanglang buana di Eropa. David Ospina, Cristian Zapata, Mario Yepes, Pablo Armero, Juan Zuniga, Fredy Guarin, Carlos Bacca, dan Jackson Martinez adalah sekian nama dari 21 pemain yang berlaga di luar Liga Kolombia. Pelatih Kolombia, Jose Pekerman, hanya menyertakan satu pemain dari klub di Liga Kolombia dan satu pemain yang tidak bermain di klub manapun.

Usia rata-rata pemain Kolombia adalah 27 tahun, usia yang matang bagi pesepakbola. Permainan yang terbuka, dan tidak segan-segan untuk mengurung pertahanan lawan, menjadi ciri khas Kolombia. Mereka memiliki pemain yang komplit di segala lini.

Bek Milan, Cristian Zapata akan bekerja sama dengan pemain senior Kolombia yang bermain di Atalanta, Mario Yepes. Menghadapi Yunani, Pekerman tampaknya akan menambah satu bek lain di lini belakang. Bek muda River Plate berusia 21 tahun, Eder Alvarez Balanta, akan mendampingin Zapata dan Yepes di lini belakang.

Sementara itu, dua fullback mereka, Pablo Armero dan Juan Camilo Zuniga didorong ke depan, sejajar dengan dua gelandang. Ini membuat lini belakang Kolombia menjadi lebih aman karena dijaga tiga bek. Dua wing back mereka pun bisa turun membantu pertahan.

Ketika menyerang, tiga bek ini bisa maju hingga garis tengah lapangan. Satu dari mereka biasanya akan turut membantu penyerangan. Ini akan menjadi sinyal bahaya bagi Yunani karena Kolombia akan memainkan skuat intinya, kecuali Fredy Guarin, saat pertandingan tersebut.

Yunani yang Mengancam

Yunani di masa Otto Rehaggel, adalah Yunani yang gemar bertahan namun mampu menjadi juara Piala Eropa 2004. Bermain bertahan dan memaksimalkan peluang yang ada merupakan ciri khas Yunani.

Masa Rehaggel kini berganti. Pelatih kelahiran Lisabon, Fernando Santos, memberikan warna berbeda di skuat Yunani. Mereka tidak melulu bertahan dan mengandalkan serangan balik. Sesekali, mereka melakukan possesion sembari memikirkan caranya merobek gawang lawan.

Yunani akan mengandalkan Samaras dan Salpingdis di sektor sayap. Agresifitas mereka terlihat kala pertandingan menghadapi Bolivia pada Jumat (6/6) silam. Jumlah umpan silang dari permainan terbuka pun meningkat drastis. Sayangnya, beberapa kali peluang terbuang begitu saja. Ketidaksiapan penyerang Yunani untuk membobol gawang lawan menjadi alasannya. Dua gol yang dicetak Yunani bukan dari para penyerang mereka. Gelandang Panagiotis Kone dan Kostas Katsouranis mencetak masing-masing satu gol lewat sundulan.

Meski bermain bertahan, tapi tidak serta merta membuat mereka sampai harus memarkir bis di lini belakang. Keberhasilan mereka dalam melakukan duel udara dan tekel menjadi alasan utamanya. Di dua pertandingan terakhir menghadapi Nigeria dan Bolivia, Yunani selalu memenangi dua poin tersebut.

Ini yang patut diwaspadai semua tim yang nantinya akan bertemu Yunani, khususnya Kolombia. Tim yang menyerang akan dibawa suasana senyaman mungkin ketika bergumul di depan kotak penalti Yunani. Tapi, satu kesalahan kecil saja akan menghukum mereka tanpa ampun.

Prediksi

Di atas kertas, sulit untuk dengan segera menentukan hasil akhir dari pertandingan ini. Kolombia memiliki skuat yang komplit di segala lini. Tapi, Yunani adalah juara Piala Eropa 2004 yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Melihat kelebihan kedua tim, tampaknya tidak akan ada gol yang tercipta di pertandingan ini.

[fva]

Komentar