Ancelotti Pelatih Hebat Didikan Arrigo Sacchi

Cerita

by redaksi 32064

Ancelotti Pelatih Hebat Didikan Arrigo Sacchi

Tidak ada yang meragukan kehebatan Ancelotti dalam meracik sebuah strategi permainan. Sebagai pelatih ia berpengalaman banyak dengan tim - tim dan kompetisi besar Eropa.

Setelah berhasil membawa Bayern Munchen menjadi juara Bundesliga musim 2016/2017, Ancelotti menjadi manajer pertama yang mampu memenangkan gelar liga domestik di empat liga top berbeda. Sebelumnya, Ancelotti membawa AC Milan juara liga di Italia, PSG di Prancis serta Chelsea di Inggris.

Saat masih aktif sebagai pemain dua kali ia juara Eropa, yakni saat bermain untuk AC Milan pada musim 1988/89 dan 1989/90. Berkat sentuhan dahsyat juru racik Italia Arrigo Sacchi, di bawah asuhannya Don Carlo tak cuma piawai memainkan peran sebagai gelandang namun juga menyerap ilmunya yang dipakai hingga sekarang.

Sebenarnya tak cuma Ancelotti hasil didikan Sacchi, nama lain yang juga merasakan jawara Eropa adalah Frank Rijkaard bersama Barcelona. Tak cukup hanya itu tangan dinginnya juga menghasilkan pelatih - pelatih hebat yang tidak bisa dianggap enteng, sebut saja Ruud Gullit, Roberto Donadoni , hingga van Basten.

Bahkan jika kita menyebut nama - nama hebat diatas adalah anak Sacchi karena pernah dilatih olehnya. Seharusnya pria berkepala plontos ini juga pantas dilabeli menimang "cucu" yakni Seedorf yang pernah ikut bersama Ancelotti di AC Milan.

Pada wawancaranya dengan Masseto, Ancelotti juga mengungkapkan guru besarnya adalah Nils Liedholm dan Arrigo Sacchi keduanya adalah mantan pelatih I Rossonerri. Namun jika melihat prestasi dan rentang waktu seharusnya Sacchi yang banyak berpengaruh terhadap karirnya di lapangan hijau.

Hubungan keduanya juga terbilang dekat hingga kini, saat Real Madrid menunjuk Ancelotti sebagai manajer. Sang guru langsung memberi komentar dengan memuji langkah yang diambil El Real.

Arrigo Sacchi yang juga mantan direktur olahraga Real Madrid pernah mengatakan bahwa Ancelotti akan membawa kesuksesan untuk Real Madrid. Bahkan presiden Florentino Perez yang meminta pendapat Sacchi langsung dijawab untuk tidak berpikir dua kali untuk mengontrak Don Carlo kala itu.

Ancelotti termasuk pelatih yang mempunyai pendekatan baik kepada pemain. Ia menganalogikan pengambilan keputusannya dengan seekor kuda yang mogok berjalan. Pilihannya bisa dengan menendang, menarik paksa tali, atau memancing dengan wortel hasilnya akan sama saja. Namun terdapat hasil emosional berbeda yang berpengaruh pada kemudian hari.

Pernah suatu kali sebelum laga Liga Champions, Silvio Berlusconi mengatakan bahwa Filipo Inzaghi seharusnya menjadi starter. Hal tersebut membuat Ancelotti menyindir sang presiden pada konferensi pers: "Mari berharap presiden memilih dengan benar dan kami menang.`"

Seakan tanpa tekanan, Ancelotti tetap tidak memainkan Inzaghi dan pada akhirnya AC Milan berhasil meraih kemenangan. Meski terkesan keras kepala namun sebenarnya ia adalah sosok yang mendengarkan banyak orang dalam mengambil keputsan.

Seperti yang ia ungkapkan pada wawancara dengan Masseto. Bahwa sebelum bertanding Ancelotti selalu menyiapkan video pendek pertandingan untuk dianalisa bersama seluruh tim. Karena tidak mau hanya pemikirannya yang akan terjadi di lapangan, sehingga masing - masing bagian akan merasa memiliki tanggung jawab.





(amp)

Komentar