Del Bosque: Costa Tak Berarti Apa-apa Bagi Kami

Berita

by redaksi

Del Bosque: Costa Tak Berarti Apa-apa Bagi Kami

Diego Costa sejatinya adalah seorang Brasil. Pria kelahiran 1988 ini lahir di Lagarto, sebuah kota yang berada di Negara Bagian Sergipe, sebelah timur laut Rio de Janiero. Ia memulai karir sepakbolanya di akademi Barcelona Esportivo Capela, di Sao Paulo.

Costa awalnya dikontrak klub Portugal, SC Braga. Lalu, pada 2007, Atletico Madrid membelinya dengan harga 1,5 juta euro. Di sana, ia tidak langsung masuk tim inti. Costa berkelana ke sejumlah klub di Portugal dan Spanyol dengan status pinjaman. Baru, pada 2010, ia resmi bergabung dengan tim juara La Liga 2013/2014, Atletico Madrid.

Gemilangnya prestasi Costa ternyata menghadirkan dilema. Tentu menjadi keinginan bagi seluruh pesepakbola untuk dapat membela negaranya di Piala Dunia. Itulah yang dirasakan Costa. Negeri tempatnya mencari nafkah, Spanyol, menawarkan kesempatan emas tersebut. Di sisi lain, ia sangat ingin membela tanah kelahirannya.

Jelang Piala Dunia 2014, panggilan membela panji tanah airnya tak kunjung tiba. Saat-saat yang dikhawatirkan itu muncul: Scolari tak kunjung menghubunginya. Di sisi lain, Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque menunggunya di ujung telepon. Ia mengajak Costa untuk makan siang. Ajakan yang pada akhirnya membuat banyak warga Brasil mempertanyakan nasionalismenya. Costa, resmi membela Spanyol di Piala Dunia 2014.

“Scolari tidak pernah meleponku. Satu-satunya pelatih yang berbicara denganku adalah Del Bosque yang perduli terhadapku. Dia mengajakku untuk makan siang dan ia ingin bilang bahwa ia sangat membutuhkanku. Aku sangat senang di sini karena mereka menerimaku seperti saudara,” kata Costa.

Keputusan Costa ini sebenarnya cukup beresiko mengingat Spanyol memiliki striker kualitas wahid. Belum lagi, kecenderungan Bosque untuk tidak menempatkan seorang pemain yang benar-benar menjadi striker membuat peluangnya untuk bermain menjadi tipis.

Hal tersebut ditegaskan Bosque ketika melakukan wawancara dengan media Spanyol, El Mundo. Menurut Bosque, Costa tidak pas jika disatukan dengan permainan Spanyol. Tapi, pria yang pernah bermain bersama Real Madrid tersebut mengakui jika Costa memiliki kecepatan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi dalam mendobrak pertahanan lawan.

“Aku tidak bicara tentang mencetak gol,” ujar Bosque, “Dia tidak mencetak gol kala menghadapi Italia dalam partai debutnya. Tapi ia membuat pertahanan mereka kacau balau. Dia tidak berarti apa-apa bagi kami dalam membangun permainan, tapi dia sangat vital ketika menyelesaikan peluang.”

Terkadang, Costa sama sekali tidak menyentuh bola. Tapi pergerakannya membuat adanya celah di antara lni belakang lawan yang bermain lebih renggang. Dia juga mampu memaksimalkan tipisnya jebakan off side untuk mencetak gol lewat kesalahan bek lawan.

Meski kerap menyimpan Cesc Fabregas sebagai false nine, Bosque lebih berpikiran terbuka. Menurutnya, bukan tidak mungkin jika Costa akan disimpan sebagai natural nine di tempat yang ditinggalkan Fabregas. Bosque menuturkan, di sepakbola seorang pelatih tidak boleh menjadi seseorang yang dogmatik. Segala perubahan bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Dengan adanya garansi ini, membuat Costa tak perlu cemas. Ia hanya perlu berharap penampilan Fernando Torres di lini depan mirip dengan apa yang dilakukannya di Chelsea.

Sumber gambar:

[fva]

Komentar