Persela Lamongan: Perombakan Skuat yang Efektif

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Persela Lamongan: Perombakan Skuat yang Efektif

Berada di papan bawah klasemen akhir Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 adalah kemunduran bagi Persela Lamongan. Padahal pada Indonesian Super League (ISL) 2014, Persela merupakan salah satu kesebelasan yang masuk ke fase delapan besar. Tiket delapan besar diraihnya setelah berada di peringkat empat wilayah barat klasemen akhir ISL 2014. Namun pada ISC A, penampilan Persela merosot jauh dan sempat mengalami pergantian pelatih dua kali.

Stefan Hansson yang ditunjuk menjadi pelatih Persela sejak dimulainya ISC A, mundur pada Mei 2016. Sutan Harhara yang menjadi penggantinya pun hanya tahan sampai September 2016. Kemudian sisa waktu Persela sampai akhir musim bisa diemban Aji Santoso. Namun ia justru memilih meninggalkan Persela usai ISC A berakhir karena menerima tawaran dari Arema FC.

Kepergian Aji bisa dibilang menjadi duka bari Persela karena dianggap mampu membawa kesebelasan itu lebih baik. Keberadaan Aji juga mampu memoles bintang baru bernama Dendy Sulistyawan sebagai penyerang tajam bagi Persela. Dendi merupakan pencetak gol terbanyak Persela di ISC A setelah tujuh kali menjebol gawang lawan. Namun Dendy pun ikut-ikutan meninggalkan Persela karena pindah ke Bhayangkara FC.

Selain Dendy, pemain-pemain yang pergi dari Persela adalah Dikri Yusron, Dwi Kuswanto, Hedipo Gustavo Da Conceicao dan Victor Pae. Namun kepergian mereka tidak terlalu memusingkan karena Persela aktif di bursa transfer jelang Liga 1 pada 15 April mendatang. Sejauh ini Persela sudah mendatangkan Eka Ramdani, Juan Revi, Kosuke Uchida, Marcio Rozario dan Samsul Arif.

Setelah merampungkan transfer pemain, barulah Persela resmi menunjuk Herry Kiswanto sebagai pelatih mereka untuk Liga 1 2017. Keberadaan Herry jugalah yang memastikan Persela mengontrak Kosuke yang menjalani percobaan selama Piala Presiden 2017. Kendati sebagian besar skuat sudah ditentukan Persela sebelum adanya pelatih resmi, Herry mengaku tidak masalah dengan komposisi skuat Persela jelang Liga 1.

"Setelah saya arahkan visi dan filosofi sepakbola saya, anak-anak sudah paham," ujar Herry ketika ditemui beberapa waktu silam di Kota Bandung.

Ia pun mampu membuktikannya dengan membuat Persela menjadi salah satu kejutan pada Piala Presiden 2017 lalu. Dengan komposisi pemain yang ada, Persela secara mengejutkan mampu mengalahkan PSM Makassar. Selama Piala Presiden juga Saddil Radani dan Muhammad Nur Hardianto semakin menunjukkan menjadi pemain masa depan Persela dengan penampilan gemilangnya.

Hardianto mampu membekukan dua gol yang membuat Persela tidak merasa kehilangan Dendy lagi. Saddil pun tampil impresif dengan selalu merepotkan sisi pertahanan lawannya. Saddil juga memberikan dua asis kepada Hardianto ketika menghalahkan PSM. Alhasil, kedua pemain tersebut dipanggil Tim Nasional (timnas) Indonesia U-22 dalam persiapan SEA Games 2017. Di sisi lain, kedatangan para pemain baru Persela akan memberikan banyak bantuan bagi Persela.

Kembalinya Samsul akan menjadi mentor yang baik bagi Hardianto. Samsul juga menjadi alternatif lain untuk diduetkan dengan Ivan Carlos ketika Hardianto menjalani latihan bersama Indonesia. Begitu juga dengan kedatangan Eka, Juan dan Kosuke akan membuat lini tengah Persela semakin solid. Apalagi Eka dan Juan adalah gelandang jebolan timnas Indonesia dan berpengalaman di liga domestik.

Maka dari itu kehilangan beberapa pemain ISC A 2016 tidak terlalu membuat Persela khawatir. Kedatangan para pemain baru dan pelatih berpengalaman tidak hanya menambal lubang Persela, melainkan membuat mereka bertambah kuat. Kepergian dan kedatangan Persela jelang Liga 1 nanti tidak terlalu banyak perombakan, bahkan merupakan transfer yang efektif. Jika melihat skuat Persela saat ini, diyakini Persela akan lebih baik daripada ISC A 2016.

Pemain Sorotan: Saddil Ramdani

Meski Indonesia tersingkir dari Piala AFF U-19 di Vietnam, ada satu nama yang mencuri perhatian pada waktu itu. Ia adalah Saddil Ramdani yang berhasil mencuri perhatian dalam dua pertandingan terakhir secara beruntun. Pertama adalah golnya ketika membungkam Laos dengan skor 3-1. Kemudian semakin sensasional lagi ketika Saddil mencetak tiga gol ke gawang Kamboja pada partai terakhir.

Usai membela negara, kemudian Saddil diajak Aji Santoso yang melatih Persela pada putaran kedua ISC A 2016 untuk menjadi pemainnya. Pemain yang waktu itu berusia 17 tahun tersebut pun bergabung dengan Persela pada Oktober 2016. Kemudian ia langsung menjadi andalan Persela sampai berakhirnya ISC A 2016. Saddil berhasil mencetak satu gol dan satu asis dari 11 pertandingannya bersama Persela pada kompetisi tersebut.

Ketika ISC A 2016 berakhir pun Saddil langsung diburu berbagai kesebelasan lain. Bahkan ia tinggal selangkah lagi resmi menjadi pemain Arema mengikuti kepergian Aji ke kesebelasan tersebut. Tapi akhirnya ia memilih bertahan di Persela untuk mengarungi Liga 1 2016/2017. Toh Saddil pun masih tetap dipanggil Indonesia U-19 walau pelatih di sana sudah berganti dari Eduard Tjong ke Indra Sjafrie.

Bahkan Saddil pun dipanggil skuat Indonesia untuk SEA Games 2017 atas penampilan gemilangnya selama Piala Presiden. Kendati demikian, Persela pun masih bisa menggunakan jasanya pada Liga 1 2017 karena training centre (TC) Indonesia diundur setelah Idul Fitri. Maka Persela tidak akan khawatir kehilangannya karena Saddil siap melesat setidaknya dari April sampai Mei Liga 1 2017.

Perkiraan Formasi dan Susunan Pemain:

Komentar