Siapa yang Paling Layak Jadi Kiper Timnas Indonesia?

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Siapa yang Paling Layak Jadi Kiper Timnas Indonesia?

Halaman lanjutan (2/2)

Bukan Sekadar Penyelamatan

Ketiga penjaga gawang tersebut, selain memiliki skill refleks yang baik sebagai seorang penjaga gawang, ketiga kiper itu pun memiliki presentase umpan yang menjanjikan. Pada era modern saat ini, akurasi umpan penjaga gawang sangat penting. Pada masa sekarang penjaga gawang dituntut untuk bisa mengirimkan umpan untuk memulai serangan bagi rekan-rekannya.

Dari data yang didapat dari website resmi ISC, I Made Wirawan memiliki akurasi umpan yang paling baik. Hal ini dikarenakan karena Persib Bandung merupakan salah satu tim yang sering melibatkan I Made Wirawan untuk melakukan umpan yang memulai penyerangan Persib. Dalam pertandingan, I Made sering mendistribusikan bola kepada empat bek Persib Bandung atau pun langsung mengarahkan umpan ke lini depan Persib yang mempunyai seorang striker jangkung seperti Sergio Van Dijk.

Walau memiliki akurasi umpan yang baik, I Made Wirawan sampai pekan ke-13 ini mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Rasio kebobolan I Made paling tinggi di bandingkan para pesaingnya. Made mencatatkan 12 kali kebobolan dari 11 pertandingan yang ia jalani bersama Persib. Penurunan performa ini pun tidak lepas dari performa Persib Bandung yang belum stabil hingga pekan ke 13.

Jika Made ingin menjadi pesaing terkuat dari tiga nama calon di atas, Made harus bisa memperbaiki performanya. Pada pertandingan Persib saat menghadapi Persela dan Perseru Serui, Made harus rela posisinya diambil oleh Deden Natsir. Ini tentu menjadi sinyal bahaya, namun Made masih bisa untuk mengambil alih posisinya di klub karena performa Deden Natsir pun masih belum stabil. Apabila Made mampu mengembalikan performanya bukan tidak mungkin Made mampu mengambil alih salah satu posisi penjaga gawang di timnas.

Made sebagai salah satu penjaga gawang yang mampu membawa timnya menjadi juara ISL tentu masih memiliki asa untuk bisa menunjukkan performa apiknya sebagai penjaga gawang. Dalam pertandingan melawan Persija pun, Made mampu menunjukkan ketenangannya ketika berhadapan satu lawan satu dengan pemain Persija. Dengan ketenangan, pengalaman, dan kemampuan memberikan umpannya bukan tidak mungkin jika Made telah kembali ke performa terbaiknya, Made menjadi pesaing terbaik untuk tiga calon terkuat penjaga gawang timnas Indoneisa

Sementara untuk Dian Agus dan Shahar Ginanjar, performa mereka yang naik turun menjadi alasan jika mereka nanti kalah bersaing dengan Kurnia Meiga, Andritany dan Teja Paku Alam. Rasio kebobolan Dian Agus dan Shahar pun cukup tinggi yaitu 0.83 dan 1.08. Walau rasio Dian Agus lebih baik dari Andritany dan Shahar, tetapi Dian Agus memiliki rasio kebobolan yang sama dengan Andritany, tetapi jumlah penyelamatan Andritany membuat kiper Persija Jakarta ini menurut saya lebih layak untuk mengisi pos penjaga gawang timnas Indonesia.

Sementara Shahar Ginanjar dalam beberapa pertandingan Mitra Kukar terakhir seringkali melakukan blunder yang fatal sehingga merugikan timnya sendiri. Namun, masih banyak waktu hingga pendaftaran nama terakhir Piala AFF untuk Made, Dian Agus serta Shahar Ginanjar untuk menunjukkan performa terbaiknya untuk menggeser tiga calon terkuat penjaga gawang timnas tersebut.

Indonesia dikenal sering melahirkan penjaga gawang yang memiliki skill-skill yang bagus. Mulai dari Ponirim Meka, Kurnia Sandy, Hendro Kartiko, Made Wirawan hingga Kurnia Meiga. Akan menarik melihat ke tiga calon terkuat, Kurnia Meiga, Andritany dan Teja Paku Alam, untuk menjaga performa nya selama ISC nanti.

Sedangkan tiga calon penjaga gawang lainnya, I Made Wirawan, Dian Agus Prasetyo, dan Shahar Ginanjar, harus mengembalikan performa terbaik mereka guna menantang para kompetitornya untuk saling berebut posisi penjaga gawang timnas Indonesia.

Namun, dengan adanya persaingan seperti antara calon kiper timnas ini, hal tersebut tentu akan mendorong para calon di atas untuk selalu memberikan performa terbaik. Semoga timnas Indoneisa mampu berbicara banyak dalam ajang Piala AFF 2016 ini walau berada di grup neraka.

Penulis merupakan pecinta sepakbola nasional, biasa berkicau di @fajarasmara

Komentar