Kesebelasan Pertama yang Bertandang dengan Terbang

Backpass

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kesebelasan Pertama yang Bertandang dengan Terbang

Pesawat terbang merupakan alat transportasi yang baru muncul di awal abad ke-20. Dengan biaya pembuatan yang begitu mahal, hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menggunakan pesawat untuk berpergian. Selain itu, di awal kemunculannya, pesawat masih sangat jarang kita temukan lalu-lalang di udara.

Kini, pesawat terbang sudah menjadi alat transportasi yang jamak kita temui. Bahkan sekarang pesawat terbang, dalam bentuknya yang lain, bisa kita temui di lapangan sepakbola—beberapa klub besar Eropa menampilkan nama maskapai penerbangan di bagian depan jersey mereka. Arsenal, Real Madrid, AC Milan, dan Manchester City adalah empat di antaranya.

Dulu, jangankan menjalin kemitraan dengan sebuah maskapai penerbangan—bisa pergi bertandang ke markas tim lain di kompetisi domestik dengan menggunakan pesawat saja adalah sebuah kemewahan bagi sebuah klub sepakbola. Dan di Inggris, Chelsea menjadi kesebelasan Inggris pertama yang merasakan kemewahan itu saat bertandang ke markas Newcastle United pada 19 April 1957—belum sampai setengah abad sejak Wright Bersaudara mencetak sejarah dengan keberhasilan penerbangan pesawat pertama.

Untuk pertandingan mancanegara, bertandang dengan terbang bukan hal baru. Namun menyoal bertandang dengan terbang untuk melakoni pertandingan domestik, Chelsea adalah yang pertama.

Biasanya—seperti halnya kesebelasan-kesebelasan lain ketika itu—Chelsea selalu menggunakan bus untuk mengantar mereka bertandang. Namun Chelsea, yang dilatih oleh Ted Drake saat itu, memilih pergi menggunakan pesawat terbang untuk sampai di kota Newcastle upon Tyne yang berjarak 280 mil (448 kilometer) dari markas Chelsea di London.

Dengan menggunakan pesawat terbang, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam sepuluh menit untuk sampai di Newcastle. Sementara jika menggunakan bus, dibutuhkan waktu sekitar lima jam dari London.

Dan memang pertimbangan utama Chelsea ketika itu adalah untuk menghemat waktu serta tenaga pemain, sehingga mereka bisa tampil prima di pertandingan nanti. Mereka rela merogoh kocek lebih dalam demi tampil maksimal dan meraih hasil pertandingan yang memuaskan.

Chelsea saat itu memang sangat sedang berhasrat untuk meraih kemenangan, karena di dua pertandingan sebelumnya Chelsea meraih hasil minor. Setelah ditahan imbang Aston Villa di kandang, Chelsea lalu menderita kekalahan dari Blackpool dengan skor 1-0 ketika bermain tandang. The Blues tentunya tidak ingin menuai hasil mengecewakan untuk yang ketiga kalinya.


Simak cerita dan sketsa adegan Rochi Putiray tentang cara menendang penalti menggunakan teknik Panenka:

Keputusan mengudara memakai pesawat ternyata tak sia-sia. Chelsea tampil gemilang di hari pertandingan dan menang atas tuan rumah Newcastle dengan skor 1-2. Usai pertandingan Chelsea kembali memutuskan untuk pulang ke London menggunakan pesawat, karena harus langsung bertanding melawan Everton keesokan harinya.

Dengan kembali ke London menggunakan pesawat, energi skuat The Blues tak banyak terkuras di perjalanan. Keputusan untuk pulang dengan pesawat terbukti tidak sia-sia: Chelsea tampil trengginas menghadapi The Toffees dan berhasil memenangi pertandingan dengan skor telak 5-1.

Faktor lain yang membuat Chelsea berani melakukan hal baru di luar kebiasaan klub Inggris saat itu dengan bertandang menggunakan pesawat, sangat mungkin juga dikarenakan pengaruh Ted Drake—seorang pelatih yang berani membawa semangat modernisasi dan kebaruan di Chelsea.

Sejak kedatangannya pada 1952 saja, Drake langsung memperbaharui sistem latihan Chelsea dengan mengarahkan pemainnya untuk lebih banyak melibatkan bola saat berlatih—suatu sistem latihan yang masih jarang diterapkan di Inggris ketika itu. Kebiasaan baru di dalam tim berupa menjabat tangan pemain dan mengucapkan, “all the best” sebelum pertandingan, juga dilakukan Drake. Semua kebaruan itu ia lakukan tidak lain agar Chelsea bisa berprestasi di sepakbola Inggris. Usahanya berbuah ketika Chelsea berhasil menjuarai Liga Inggris untuk pertama kalinya pada musim 1954/55.

Selain kebaruan yang dibawa Drake di dalam lapangan, ia juga membawa kebaruan di luar lapangan. Drake mengubah julukan lama Chelsea dengan nama “The Blues” seperti yang kita kenal saat ini. Ia juga yang menginisiasi munculnya gambar singa di lambang Chelsea ketika itu.

Terlepas dari semua kebaruan yang dihadirkan Drake di tubuh Chelsea, tentunya pengalaman bisa naik pesawat bersama-sama untuk pertama kalinya merupakan pengalaman yang akan sangat berkesan di benak para pemain yang membela Chelsea ketika itu.

Komentar