Colo-Colo adalah Simbol Keberanian, Kebijaksanaan dan Pantang Menyerah Chile

Backpass

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Colo-Colo adalah Simbol Keberanian, Kebijaksanaan dan Pantang Menyerah Chile

Suku Mapuche adalah penduduk asli dari Chile yang tersebar di bagian tengah dan selatan dari negara yang berada di ujung selatan Amerika Latin tersebut. Mereka juga diserang wabah kolonialisme seperti halnya suku-suku lain di benua Amerika. Akan tetapi Mapuche tidak dengan mudah memberikan tanah mereka kepada penjajah, mereka memperjuangkan hak yang mereka miliki sebagai bangsa pribumi.

Seorang pahlawan bernama Colo Colo adalah salah salah satu pemimpin terkenal dari Mapuche. Ia turut membela saat Perang Arauco, sebuah perang yang terjadi di wilayah Araucanía antara Mapuche dengan pemerintahan kolonial Spanyol. Ia merupakan simbol dari pahlawan yang melambangkan keberanian, kebijaksanaan dan perjuangan pantang menyerah yang ditunjukkannya kepada bangsa Spanyol saat itu. Bahkan dalam puisi epik di abad ke-16 berjudul La Araucana karangan Alonso de Ercilla, Colo Colo merupakan tokoh utama dalam cerita yang menggambarkan penaklukan Spanyol atas Chile tersebut.

Apa yang diperlihatkan oleh pahlawan tersebut menjadi inspirasi bagi David Arellano dan Luis Contreras untuk memakai nama Colo-Colo dan logo yang menggambarkan pahlawan tersebut sebagai sebuah klub. Secara resmi Colo-Colo didirikan pada 19 April 1925 di kota Santiago. David Arellano sendiri merupakan mantan pemain dari Deportes Magallanes. Ia mengajak rekan-rekannya untuk bergabung dengannya untuk mendirikan klub setelah tak puas dengan institusi dari klub tersebut.

Arellano pernah membela Chile pada Copa America periode 1924 dan 1926. Namun belum sempat melihat klub yang didirikannya sukses, ia lebih dahulu meninggal dengan cara tragis. Pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut mengalami Peritonitis setelah mendapatkan hantaman saat melakoni laga tur bersama Colo-Colo ke Spanyol. Walaupun sudah dilarikan ke klinik terdekat, namun nyawa Arellano tak tertolong hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Sebagai bentuk penghargaan, nama David Arellano akhirnya dipakai sebagai nama stadion bagi Colo-Colo.

Klub berjuluk El Eterno Campeón tersebut adalah klub tersukses di Chile. Selain itu mereka tidak mereka juga telah meraih gelar juara Liga Primer sebanyak 31 kali dan 10 kali merengkuh trofi Copa Chile. Tak hanya gelar domestik saja yang berhasil diraih mereka, namun juga titel internasional.

Mereka mengukuhkan diri sebagai klub pertama sekaligus satu-satunya yang pernah menjuarai Copa Libertadores ketika mereka berhasil mengalahkan Club Olimpia di babak final di tahun 1991. Torehan tersebut sekaligus menyempurnakan pencapaian di tahun 1972 ketika mereka hanya meraih posisi runner-up.

Hasil tersebut tentu sangat membanggakan bagi publik Chile, pasalnya Copa Libertadores yang merupakan ajang paling prestisius antar klub di benua Amerika itu lebih didominasi oleh klub-klub asal Argentina dan Brasil. Mereka bahkan juga hampir meraih Piala Intercontinental namun gagal setelah dikalahkan Red Star Belgrade di partai final.

Colo-Colo merupakan klub yang memiliki banyak penggemar di Chile. Berdasarkan data yang dilansir oleh Marca, tercatat 42 % fans sepakbola yang berada di negara yang berbatasan langsung dengan Argentina tersebut adalah suporter dari Colo-Colo. Bukan hal yang aneh, pasalnya Colo-Colo adalah klub terbesar yang berada di negara tersebut dan tak pernah terdegradasi dari divisi teratas Liga Chile.

Mereka bukanlah satu-satunya klub yang berasal dari kota Santiago. Ibukota dari Chile tersebut juga kandang dari Universidad de Chile dan Universidad Católica yang juga merupakan peraih titel terbanyak di bawah Colo-Colo. Universidad de Chile telah meraih 17 titel sementara Universidad Católica sukses menjuarai Liga Primer Chile sebanyak 10 kali.

Colo-colo sempat mengalami masa kelam setelah dinyatakan bangkrut di awal tahun 2000. Bahkan markas kebanggaan mereka Estadio Monumental hampir disita untuk menutup hutang mereka. Mereka akhirnya mampu bangkit dan kembali menjuarai berbagai gelar juara hingga raihan terakhir di tahun 2015 lalu.

Bagi publik Chile, Colo-colo bukanlah sebuah nama biasa. Nama tersebut lebih dari sekedar nama klub, akan tetapi sebuah simbol dari keberanian, kebijaksanaan dan semangat pantang menyerah seperti yang ditunjukkan pahlawan bernama Colo Colo. Tentu David Arellano akan tenang di surga jika melihat sebuah klub yang dibuatnya mewarisi sifat Colo Colo sebagai pahlawan sepakbola Chile.

Komentar