Legenda Plontos dengan Sorot Mata Mengerikan

Backpass

by Dex Glenniza 88973

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Legenda Plontos dengan Sorot Mata Mengerikan



Sentuhan manusiawi

Saat perdebatan adalah bagian dari pekerjaan di setiap pertandingan, selalu ada unsur manusiawi dari apa yang mereka lakukan, baik itu membuat keputusan atau hanya menawarkan kata-kata hiburan untuk sekelompok pemain yang sedang kebingungan.

Collina sudah menjadi wasit untuk banyak pertandingan sepakbola, termasuk final Piala Dunia 2002. Namun, ketika ia diminta untuk memilih satu saja, ia menyoroti saat-saat yang luar biasa di final Liga Champions 1999 yang langsung muncul dalam pikirannya.

United merayakan gol di injury time dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Pada sebuah video yang bisa Anda simak di bawah ini, Collina berusaha untuk menghibur pemain-pemain FC Bayern Munich yang kebingungan pada akhir dari apa yang sekarang ia gambarkan sebagai "salah satu akhir yang paling mendebarkan untuk pertandingan sepakbola".





"Saya akan mengatakan saya telah sangat, sangat beruntung karena ada banyak pertandingan besar yang saya telah wasiti," katanya. "Saya tidak bisa menghindari menyebutkan final Piala Dunia, tapi saya juga sangat ingat final Manchester United melawan Bayern Munich."

"Saya akan selalu ingat reaksi para pendukung Manchester United ketika mereka mencetak gol kedua. Itu adalah suara yang luar biasa, seperti auman singa."

Bayern Munich memimpin 1-0 hingga menit ke-90, tetapi dalam tiga menit tambahan injury time yang Collina telah anggap sudah cukup, United berhasil menyamakan kedudukan, dan kemudian meraih kemenangan.

"Itu adalah adegan yang sulit, karena melalui 90 menit, Bayern benar-benar tim terbaik dan sepenuhnya layak untuk memenangkan pertandingan. Dan tiba-tiba, dua menit, dua gol. Pada saat itu, mereka yakin mereka akan menang, tapi tiba-tiba mereka kehilangan trofi."

"Anda memiliki dua momen yang berbeda: satu dimana sekelompok pemain yang yakin mereka akan menang, akhirnya tidak; dan yang lainnya, sekelompok pemain yang tidak pernah membayangkan mereka akan menang, tapi tiba-tiba menemukan diri mereka merayakan Itu," kata Collina.

Pelajaran hidup dari Collina

Belajar tentang sepakbola dan menjadi wasit yang paling terkenal di dunia, semuanya Collina dapatkan dari sebuah jalur pendidikan yang tepat. Collina tidak menjadi wasit secara tiba-tiba, ia dididik secara formal.

Collina mengambil kursus wasitnya pada tahun 1977 ketika ia berusia 17 tahun, tetapi banyak akan terkejut mengetahui bahwa ia juga meraih gelar di bidang Ekonomi dari University of Bologna pada tahun 1984, yang pada dasarnya membuka jalan bagi karir pasca-sepakbolanya yang sukses sebagai penasehat keuangan.

Collina adalah atribut pelajaran hidup tentang pengaturan untuk mengasah kemampuan unik untuk membuat keputusan yang cerdik dalam lingkungan yang penuh tekanan dari pertandingan sepakbola.

Komentar