Cinta Wenger Pada Arsenal Buat Ia Yakin Tolak Tawaran Manchester United

Klasik

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cinta Wenger Pada Arsenal Buat Ia Yakin Tolak Tawaran Manchester United

Sosok Arsene Wenger sangat identik dengan Arsenal. Pelatih berkebangsaan Perancis itu tercatat sudah lebih dari 20 tahun menjadi manajer di kesebelasan berjuluk The Gunners itu. Selama kurun waktu tersebut, Wenger banyak memberikan prestasi bagi Arsenal, paling fenomenal tentunya tiga gelar Liga Inggris pada musim 1997/1998, 2001/2002, dan 2003/2004.

Meski saat ini kinerja Wenger tengah banyak dikritik, namun sosok berusia 67 tahun itu tetap menjadi salah satu pelatih terbaik yang pernah menukangi Arsenal. Pesona Wenger di Liga Primer Inggris sangat terasa di medio akhir 1990-an hingga awal era Millennium, terlihat dari raihan prestasi yang berhasil ditorehkan Wenger bersama Arsenal.

Terlebih pada musim 2001/2002, selain mampu membawa Arsenal meraih gelar juara liga, Wenger juga sukses membawa The Gunners juara Piala FA pada musim tersebut. Kegemilangan Wenger kemudian memantik minat banyak kesebelasan untuk menggodanya pindah dari Highbury (pada masa itu Arsenal masih bermarkas di Stadion Highbury).

Salah satu kesebelasan yang sangat berminat menggunakan jasa Wenger kala itu adalah Manchester United. Pada musim 2001/2002, pelatih legendaris mereka, Sir Alex Fergusson telah menyatakan keinginannya untuk pensiun sebagai Manajer Setan Merah. Pukulan telak tentunya bagi Manchester United kala itu, mengingat tak beda jauh dengan Wenger bersama Arsenal, Fergie juga sangat sukses bersama MU di era tersebut.

Presiden MU, Martin Edwards, menjadi salah satu sosok yang menyadari keseriusan Fergie untuk pensiun. Kemudian, para petinggi klub melakukan rapat internal untuk memutuskan masa depan MU untuk mengantisipasi kepergian Fergie.

Dalam buku otobiografinya yang baru dirilis belum lama ini, Edwards dan Kepala Eksekutif klub, Martin Kenyon juga bergerak cepat untuk mencari sosok pengganti potensial yang akan menjadi suksesor Fergie di MU. Hingga akhirnya, muncullah nama Wenger sebagai kandidat utama calon pengganti Fergie.

“Saya melihat keinginannya untuk pensiun begitu kuat, jadi kami banyak diskusi yang dilakukan dalam level dewan klub soal masa depan MU setelah Alex pergi dan potensi pengganti yang tepat untuk dia. Pilihan pertama kami adalah Wenger. Ketika itu dia adalah kandidat terbaik untuk menggantikan Alex. Yang jelas dia pilihan nomor satu saya," tutur Edward.

Satu hal yang wajar kenapa nama Wenger begitu diidolakan dewan kesebelasan MU untuk menjadi pengganti potensial Fergie. Pada musim tersebut, di bawah komando Wenger Arsenal berhasil memenangkan perburuan gelar kompetisi domestik plus Piala FA. Jadi, tidak berlebihan juga kalau pada saat itu MU mengidamkan Wenger untuk menjadi sosok utama calon pengganti Fergie. Proposal penawaran pun diberikan kepada Wenger, namun pil pahit harus ditelan bulat-bulat lantaran Wenger menolak proposal penawaran tersebut.

Wenger mengungkapkan bahwa satu-satunya alasan ia menolak pinangan MU adalah rasa cintanya kepada Arsenal yang takkan bisa dibeli oleh apapun. Kalau boleh memprediksi, pasti Wenger mendapat tawaran menggiurkan dari MU, berbagai fasilitas dan juga gaji besar. Tapi Wenger tetap dalam pendiriannya untuk menolak secara halus proposal penawaran tersebut.

“Saya menyukai nilai-nilai klub ini dan, bagi saya, klub adalah tentang nilai-nilai dulu. Suatu hari akan ada obrolan yang bagus dengan pers untuk melihat evolusi. Anda berbicara tentang Manchester United, dan evolusi dalam 20 tahun terakhir akan sangat menarik. Banyak yang berubah tapi ketika saya datang ke sini, klub ini adalah tentang nilai yang saya sukai dalam olahraga. Itulah mengapa saya masih dalam kompetisi,” terang Wenger seperti dilansir dari The Guardian.

Wenger mengungkapkan, MU adalah kesebelasan impian dengan nama besarnya. Mereka adalah tim yang atraktif karena berbagai prestasi yang sudah mereka capai. Penawaran untuk melatih Setan Merah akan sangat diidam-idamkan oleh semua manajer. Namun bagi Wenger, itu bukan jaminan baginya untuk merasa bahagia, sebab ketika tahun 1996 ia menukangi The Gunners ia sangat merasa bahagia, dan kebahagiaan itu tidak akan terbeli oleh apapun.

"Jadi saya selalu mempertanyakan diri saya sendiri. Ya, tentu saja, Manchester United itu atraktif tapi apakah saya bahagia di sini [Arsenal]? Jawabannya adalah iya. Jadi saya tidak memilih pindah ke Old Trafford, karena saya selalu senang di sini. Orang-orang juga senang dengan saya, saya selalu bahagia disini," tegasnya.

Wenger dan Arsenal

Entah apa jadinya bila pada saat itu Wenger tergiur dan memutuskan pindah ke Old Trafford. Jelas ini akan menjadi salah satu guncangan besar yang terjadi di Liga Primer Inggris. Perpindahan pemain dan pelatih, adalah hal yang biasa dalam sepakbola, namun ketika perpindahan tersebut melibatkan dua kesebelasan yang telah menjadi rival, tentu cerita akan berbeda. Tidak ada yang biasa, karena Wenger akan menjadi musuh nomor satu publik London Utara.

Namun pada akhirnya kisah berlanjut, Wenger tetap pada pendiriannya sementara Fergie mengurungkan niatnya untuk pensiun. Kedua manajer tetap bersaing sengit di Liga Primer Inggris dari awal musim 2002/2003 hingga tahun 2013 saat Fergie benar-benar memutuskan pensiun. Terlepas dari itu semua, keputusan Wenger untuk tetap berada di Arsenal, mungkin menjadi pilihan yang terbaik dalam perjalanan kariernya.

Selama kurang lebih 21 tahun menukangi klub, Wenger telah menjadi sosok bersejarah bagi Arsenal. Dia merupakan sosok yang membuat Arsenal bertransformasi, paling kentara tentunya dari segi gaya permainan, Wenger juga yang menciptakan berbagai era di Arsenal dengan kaliber pesepakbola yang dikembangkan dan didatangkan olehnya. Selain itu ia juga menjadi saksi sejarah saat Arsenal meninggalkan Highbury untuk beralih menggunakan Emirates Stadium.

Selain prestasi berupa piala, bersama Arsenal, Wenger juga mampu menciptakan banyak rekor seperti manajer dengan kiprah terlama di Liga Primer Inggris, menjadi satu-satunya manajer yang aktif dalam 55 divisi teratas di Eropa pada abad ke-20.

"Terlalu lama untuk membicarakannya tapi saya pikir ini adalah topik yang cukup menarik yang Anda pasti tahu sama baiknya dengan saya, tapi banyak yang telah berubah. Ketika saya tiba di sini, kami berjumlah 80 orang, hari ini kami berjumlah 700 orang. Terkadang saya menjumpai seseorang di dalam klub kami yang saya tahu, itu cukup baru. Kebanyakan dari mereka saya tidak tahu lagi. Kami telah banyak berubah,” tukas Wenger.

Foto: Sky Sport, The Times, The Telegraph

Komentar