Kenapa Pemain Sepakbola Membutuhkan Agen?

Klasik

by Dex Glenniza 105138

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Kenapa Pemain Sepakbola Membutuhkan Agen?

Suatu hari Mino Raiola melihat ada rumah yang bagus di tepi Laut Mediterrania di pinggir pantai Portofino. Rumah tersebut ternyata dijual dengan tulisan “tanpa perantara”. Raiola pun tidak berpikir panjang untuk membeli rumah tersebut, tanpa proses yang bertele-tele, dan akhirnya ia memiliki rumah di Portofino tersebut tidak sampai satu pekan kemudian.

Ia pun kemudian duduk di balkon rumah barunya, dengan pemandangan pinggir pantai Laut Mediterrania yang indah.

Kisah di atas memang merupakan kisah fiktif. Jika kita mengandaikan pesepakbola sebagai sebuah properti (rumah), maka pesepakbola yang tidak memiliki perantara (agen) juga merupakan surga bagi pemilik maupun kesebelasan yang ingin membelinya.

Sir Alex Ferguson memiliki analogi lainnya, ia berkata jika agen sepakbola itu seperti lalat tsetse, yaitu “mereka ada di mana saja dan hampir semuanya dari mereka tidak berbuat apa-apa selain mempercantik sarang mereka dan mengacaukan hubungan yang para pemain miliki dengan kesebelasan dan manager mereka.”

Di saat ia memuji Jorge Mendes karena (menurutnya) selalu bertindak untuk kepentingan terbaik bagi kliennya, Ferguson juga tapi tanpa basa-basi berkata jika Kia Joorabchian dan Mino Raiola adalah dua agen yang menyebalkan.

“Ada satu atau dua agen sepakbola yang saya tidak suka, dan Mino Raiola adalah salah satunya. Dia dan saya seperti minyak dan air. Saya tidak mempercayainya dari pertama saat saya bertemu dengannya,” tulisnya di bukunya yang berjudul Leading.

Saya tidak mau tidak percaya kepada Ferguson yang sudah terbukti sebagai salah satu manajer sepakbola terbaik di dunia. Tapi itu dari sudut pandangnya sendiri, karena saya masih penasaran, jika apa yang Ferguson katakan benar, kenapa masih ada pemain sepakbola yang membutuhkan agen?

Agen sebagai perantara pemain dan kesebelasan

FIFA sebagai badan sepakbola tertinggi di dunia mendefinisikan agen sebagai “perantara” (intermediary). Dalam dokumen Regulations on Working with Intermediaries (bisa diunduh di sini), perantara didefinisikan sebagai “orang alami (seperti keluarga) atau legal (representatif), yang dengan maupun tanpa bayaran, merepresentasikan pemain dan/atau kesebelasan pada saat negosiasi dengan pandangan untuk merampungkan kontrak pemain, atau mewakili kesebelasan saat negosiasi dengan pandangan untuk merampungkan perjanjian transfer.”

Secara umum, perantara atau agen (selanjutnya kita sebut saja “agen” agar lebih mudah dibaca dan dipahami) memang ada untuk mengurus segala sesuatu kebutuhan pemain di luar lapangan, termasuk pada saat pemain ingin menegosiasi ulang kontrak maupun berpindah kesebelasan.

Agen bertugas untuk mengamankan kesepakatan terbaik untuk kliennya. Isu keuangan (gaji) memang dominan tapi tidak selalu menjadi pertimbangan utama. Ada isu lain yang harus dipertimbangkan seperti yang bisa kamu baca pada artikel berikut ini.

Setelah berdiskusi dengan agen, pemain mungkin memutuskan dia ingin lebih banyak uang, tidak senang dengan klausul tertentu, atau ingin kontrak yang lebih pendek atau lebih panjang. Hal ini kemudian menjadi pekerjaan agen.

Dalam kasus Gianluigi Donnarumma misalnya, Raiola (lagi-lagi dia) yang menjadi penengah atau perantara antara pemain dengan kesebelasan (AC Milan) untuk membicarakan perpanjangan kontrak.

Pada akhirnya Donnarumma, direpresentasikan melalui Raiola, memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak. Hal ini membuat masalah lainnya, baik untuk Milan maupun untuk Donnarumma sendiri, sampai, kata Raiola (lagi-lagi dia), Donnarumma diancam dibunuh.

Itulah kenapa agen adalah orang terpercaya bagi seorang pemain sepakbola. Mereka biasanya terlibat dalam setiap keputusan utama pada karier mereka, untuk pindah kesebelasan atau tidak, dan juga sampai terlibat dalam kehidupan pribadi pemain.

Tidak heran, beberapa agen adalah anggota keluarga atau individu terpercaya atau teman dekat, yang membuat definisi “agen” dengan “keluarga/teman” menjadi tumpang-tindih.

“Kami ingin mendidik pemain bahwa sepakbola adalah bisnis dan semua yang mereka lakukan akan berdampak pada masa depan mereka. Kami membantu keuangan mereka, menegosiasi kontrak dan transfer, tapi kami juga menawarkan dukungan sehari-hari,” kata Pete Smith, seorang agen dari New Era Global Sports Management.

Agen untuk memaksimalkan karier pesepakbola yang pendek

Salah satu motivasi pemain untuk memiliki agen adalah karena keinginan mereka untuk memaksimalkan potensi keuangan di seluruh karier mereka, sehingga pemain memiliki kesehatan finansial di hari tua mereka.

Bersambung ke halaman berikutnya

Komentar