William Garbutt, Perintis Manajer Rantau dari Inggris

Klasik

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

William Garbutt, Perintis Manajer Rantau dari Inggris

Namanya William Garbutt dan ia bermain tanpa memberi banyak perbedaan untuk Reading, Blackburn dan Arsenal, sebelum ia menghabiskan 36 tahun sebagai pelatih di kesebelasan Italia, Genoa, Roma, Napoli dan AC Milan.

Genoa yang merupakan kesebelasan pertamanya ketika menjadi pelatih, sukses dibuat menjadi kesebelasan terkuat. Rival abadi Sampdoria ini dibangun dengan fondasi pemain-pemain Inggris, dan tahun 1912 mereka mempunyai delapan pemain Inggris di daftar kesebelasan Genoa. Tentu itu adalah faktor Garbutt sebagai pelatih di tahun 1912, serta menjadi awal yang menentukan dalam sejarah Genoa.

Garbutt sesungguhnya tidak memiliki pengalaman sebagai pelatih. Ada yang mengatakan ia direkomendasikan oleh Vittorio Pozzo, yang pada saat itu menjadi pelatih tim nasional Italia. Kabar lainnya mengatakan jika ada faktor pengaruh dari Thomas Coggins pada pengangkatan pria asal Irlandia yang bekerja sebagai pelatih muda Genoa.

Setelah resmi melatih Genoa, Garbutt langsung memperkenalkan rezim pelatihan baru. Garbutt mengandalkan penekanan pada taktik dan kebugaran fisik. Dia memegang kendali setiap detail program pelatihan di Genoa. Bahkan sampai membuat pemandian air panas di kamar ganti pemain. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi di Italia.

Ia juga yang melakukan transfer berbayar pertama kalinya di Italia dengan mendatangkan dua pemain. Serta, berkat bahasa Inggris-nya yang baik, ia pun mengadakan tur keluar negeri pertama kalinya bagi kesebelasan Italia. Ia membawa Genoa untuk bermain melawan Reading.

Pada saat pemain dan pelatih di Inggris berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang layak, Garbutt justru menunjukkan ketidak inginannya untuk kembali ke tanah kelahiran. Ia pun mengatakan kepada wartawan Italia pada tahun 1918, ketika tugas melatihnya sempat terputus akibat Perang Dunia, "Ini mengejutkan, Anda harus pergi ke luar negeri untuk melatih sepakbola. Di Inggris, hampir tidak ada orang yang mau membayar seorang pelatih profesional."

Kesuksesan Genoa di tahun 1923 dan 1924 tidak bisa dilepaskan dari andil Garbutt. Hal itupun yang membuat pelatih timnas Italia, Pozzo meminta Garbutt untuk membantu persiapan timnas Italia di Olimpiade Paris tahun 1924.

Menurut salah satu mantan pemainnya, De Vecchi, Garbutt menanamkan pola dasar gen permainan Inggris yang kuno, tapi selalu bahagia saat bekerja di lapangan bersama para pemainnya.

Keberhasilan Garbutt dengan Genoa mendorong kesebelasan Italia lainnya untuk mencari pelatih ke Inggris. Pada tahun 1921 Inter Milan mendatangkan Robert Spottiswood sebagai pelatih, sementara itu mantan pemain Manchester United, Herbert Burgess mengambil alih pelatihan di Akademi sepakbola Padua, dan kemudian ditarik AC Milan.

Di tahun 1927, setelah 15 tahun mengabdi untuk Genoa, Garbutt menjadi manajer profesional pertama di Roma. Ketika itu, Roma baru saja promosi ke Serie A. Dua tahun kemudian, ia kembali pindah, kali ini ke Napoli yang telah dibangun oleh orang Inggris lainnya , William Poths. Garbutt dua kali mebawa kesebelasan asal kota Naples ke posisi ketiga di Serie A, serta menjadi prestasi tertinggi Napoli pada saat itu. Napoli baru mampu mencapainya lagi di tahun 1960-an.

Setelah menjadi pelatih asal Inggris pertama bagi Napoli, Ia kemudian menyebrang ke Athletic Bilbao selama 2 tahun dan kemudian kembali lagi ke Genoa tercinta pada tahun 1937 selama 11 musim. Selama melatih Genoa, Ia telah memberikan 3 gelar scudetto bagi Genoa. Garbutt pun akhirnya kembali ke Inggris pada akhir tahun empat puluhan.

Di tahun 1964, ketika usainya telah memasuki 81 tahun, Garbutt akhirnya menutup usia di tanah kelahirannya, Inggris. Negara yang tak membesarkan namanya.

William Garbutt adalah perintis penggembaraan pelatih Inggris. Dia membawa Genoa ke tempat yang teramat tinggi. Kesuksesannya di Italia dan Spanyol telah meninggalkan sejarah yang abadi di luar Inggris. Kontribusi Garbutt untuk sepakbola Italia masih sangat menarik untuk diingat di dataran Italia. Ia pun diberi semboyan  Anglo-fathers.

Komentar