(Transfer) Sepakbola Seperti Acara Gosip

Editorial

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

(Transfer) Sepakbola Seperti Acara Gosip

Tidak ada keraguan bahwa normalnya kita semua ini senang bergunjing dan membicarakan orang lain. Maka dari itu, acara gosip, atau halusnya adalah "infotainment", di Indonesia tidak ada yang tidak laku ditonton. Padahal semuanya gosip, bukan fakta.

Tidak bisa dimungkiri juga bahwa setiap awal musim, jendela transfer selalu jadi bagian paling menarik dari seluruh berita tentang sepakbola. Awal tahun 2016 ini, setelah Tahun Baru, liga-liga di Eropa sedang membuka kembali jendela transfernya.

Di sini lah hadir persinggungan antara sepakbola dengan acara gosip.

Apakah Anda tertarik membaca berita transfer? Jika Anda bilang tidak tertarik, Anda adalah salah satu manusia langka di planet bumi ini.

Mungkin itu wajar. Dalam liga, di manapun liganya, di mana keserakahan seolah menjadi kebajikan, maka tebal dompet adalah faktor yang paling relevan untuk menentukan kesebelasan tertentu akan mengakhiri kompetisi di peringkat berapa.

Untuk mengawalinya, ambil saja salah satu contoh mencolok di Liga Prancis di suatu musim panas di tahun 2011. Paris Saint-Germain yang (tadinya) bukan merupakan kesebelasan bertradisi juara, yang seumur-umur baru dua kali meraih gelar juara Ligue 1, tiba-tiba kedatangan raja minyak dari Qatar. Uang sejumlah 87 juta euro digelontorkan untuk membeli pemain.

Lihat di mana posisi mereka sekarang? Tiga musim berturut-turut mereka jadi kampiun.

Di Prancis, mereka adalah juara. Di dunia, jumlah fans mereka dilaporkan naik tiga kali lipat sejak 2011. Di Indonesia, sekarang kita sudah melihat banyak seragam PSG (baik orisinal ataupun KW) dijual di lapak-lapak dan dipakai banyak orang yang, jika kita tanya siapa pemain PSG di tahun 2000, mungkin mereka tidak bisa menyebut satu saja.

Kemudian nanti tibalah hari tenggat waktu atau deadline transfer (tiga hari lagi!) yang tampak menjadi puncak dari semua drama ini.

Ya, mau tidak mau, patut diakui bahwa hampir seluruh liga sepakbola di dunia telah menjadi tempat di mana solusi untuk semua masalah adalah membeli lebih banyak pemain (bagus).

Semua orang memang suka rumor transfer, menemukan diri mereka terpaku pada layar komputer, laptop, telepon genggam, gadget mereka, koran, televisi, dan lain-lain, berusaha mendapatkan berita terbaru, meskipun hanya sebuah gosip tidak jelas.

Pada waktu-waktu khusus dan khusyuk, terutama tadi, yaitu di deadline transfer, Twitter sudah biasa untuk kebanjiran refresh dengan harapan kesebelasan yang mereka bela mendatangkan pemain baru. Sehingga kuota internet kita pun akan tersedot dengan cepat.

Bisa dibilang, mungkin bursa transfer adalah penipuan terbesar di mana hampir semua pihak di sepakbola terlibat. Mungkin saja, sih, sebagian besar pemain tidak benar-benar berbeda satu sama lainnya.

Pertanyaan pamungkasnya adalah: Kenapa semua orang menyukai transfer?� Berikut kami akan membahasnya dari berbagai macam perspektif.

Sebelum Anda melnajutkan membaca, Anda bisa baca juga beberapa tulisan terkait yang tidak kalah seru:

Setiap Hari adalah April Mop di Sepakbola

Cara Mengetahui Kebohongan Media Terkait Rumor Transfer

6 Langkah Terjadinya Transfer Pemain Sepakbola

Hal Apa Saja yang Dipertimbangkan Pemain untuk Menyetujui Kontrak?

Basa-basi Tes Medis di Tenggat Bursa Transfer

Tips Mendekati Perempuan Idaman Anda dari Proses Transfer Pemain


Pemain

Pertama dan yang paling utama, yaitu untuk pemain. Pemain dapat menggunakan alasan ini secara terus-menerus untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik, biasanya soal gaji. Jika tidak, mereka bisa saja melakukan manuver dari klub mereka.

Kenapa? Banyak alasan tentunya. Alasan yang paling klise, yang tidak banyak diakui tentunya, adalah masalah uang (gaji). Alasan lainnya bisa jadi karena mereka tidak cocok dengan pelatih, waktu bemain mereka yang sedikit, cuaca di kota tersebut tidak bersahabat, rindu kampung halaman, dan lain-lain.

Agen

Kemudian kita beralih ke agen. Agen cinta transfer. Karena itulah cara mereka menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka.

Obsesi seorang agen dengan transfer adalah jika mereka bisa mendapatkan klien mereka, yaitu pemain, untuk terjual dengan nilai yang tinggi. Maka mereka akan mendapatkan persenan.

Jika kita bisa menambahkan dua atau tiga pemain, klub kita pasti bisa lebih baik,� adalah bisikan godaan setan dari para agen kepada manajer dan pelatih klub.

Pihak lainnya di kesebelasan

Lalu berikutnya kita membicarakan para pemandu bakat (scout), direktur sepakbola, dan orang-orang misterius yang duduk di komite transfer.

Bagi mereka semua, tanpa kecuali, jendela transfer adalah surga. Ini terjadi karena transfer dan perpindahan pemain merupakan bagian dari jobdesc mereka.

Media

Transfer juga sangat bagus untuk media, tentu saja, karena memberikan kita sesuatu untuk dibicarakan. Seperti yang sudah disampaikan di awal artikel ini, transfer adalah pilar utama dari sinetron� sepakbola modern.

Siapa konsumen atau penonton acara gosip� sepakbola? Jawabannya tentu adalah fans. Siapa itu fans? Ya, saya, Anda, dia (tunjuk saja sembarang orang di sekitar Anda), kita semua adalah fans. Kita adalah konsumen acara gosip�!

Suporter

Fans menyukai transfer karena transfer adalah cerita yang segar, karena transfer menawarkan harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya nanti.

Kita semua suka untuk diberi harapan. Maka dari itu, sepertinya tidak ada alasan yang berbelit-belit bagi kita untuk tidak bertanya, Klub gue jadi dapat pemain baru gak, ya?�

Pemilik kesebelasan

Jadi, siapa yang membenci transfer? Pemilik atau presiden kesebelasan, deh, bagaimana? Mereka tidak mau tentunya uang mereka habis untuk mendatangkan dan menggaji pemain dengan sembarangan. Tapi ternyata dugaan tersebut salah.

Transfer adalah cinta terlarang� bagi pemilik kesebelasan. Transfer adalah cara untuk menghasilkan pendapatan dan menjadi aktivitas pemasaran utama mereka. Real Madrid misalnya, mereka tampak terobsesi dengan rekor transfer dunia karena mereka selalu ingin menjadi klub yang memiliki pemain paling mahal di dunia.

***


Transfer mungkin sudah menjadi sebuah pabrik yang mengambil uang dan juga pemain atas nama investasi. Transfer dan perpindahan pemain adalah hal yang mendasar bagi struktur sepakbola dunia. Akan sulit melihat sepakbola tanpa transfer, sesulit kita melihat televisi tanpa acara gosip (bisa ada pengecualian stasiun televisi, untuk sejauh ini). Eh.

Komentar