Lewat Gibraltar, Platini Tabuh Genderang Perang pada Spanyol

Cerita

by redaksi

Lewat Gibraltar, Platini Tabuh Genderang Perang pada Spanyol

Bukan seorang Michael Platini jika dia tak gemar menebar kontroversi. Baru-baru ini Platini yang menjabat presiden UEFA mendatangi negara Gibraltar guna hadir dalam laga final liga lokal yang digelar disana. Apa yang dilakukan Platini tentu saja membuat panas kuping negara Spanyol.

Seperti diketahui negara ini adalah negara sengketa antara Spanyol dan Inggris, meski berada di ujung selatan semenanjung Iberia dan dikeliling oleh teritori Spanyol, penduduk di negara ini enggan dianggap sebagai warga negara Spanyol, mereka lebih memilih menjadi bagian dari persemakmuran Inggris. Negara ini memiliki populasi sekitar 30.000 orang, meski sudah berdaulat nyatanya Spanyol tetap bersikukuh bahwa Gibraltar bukanlah sebuah negara.

Karenanya wajar saja apa yang dilakukan Platini membuat kesal pemerintah Spanyol, secara tidak langsung upaya Platini itu sama saja dengan mengkampanyekan Gibraltar sebuah negara lewat medium sepakbola. Upaya protes Spanyol dilakukan langsung oleh Jose Ignacio Landaluce, wakil ketua komite urusan luar negeri parlemen Spanyol. "Apa yang dilakukan Platini itu sungguh konyol dan berpretensi pada pandangan politiknya yang seolah membenci Spanyol," katanya.

Kasus Gibraltar inipun membuat panas kuping FIFA, seperti diketahui sebagai negara yang tak diakui keberadaanya, Gibraltar adalah pendiri dari FIFI - federasi ini adalah federasi tandingan FIFA, hanya saja anggotanya adalah negara-negara tak jelas macam Tibet, Republik St Pauli, Zanzibar, Greenland, dan Maluku Selatan.

Dan sampai saat ini Gibraltar bukanlah anggota dari FIFA, anehnya pada bulan Mei 2013, Platini malah menerima Gibraltar sebagai anggota UEFA ke-54. Tak berhenti disana, Gibraltar pun diajak untuk mengikuti babak kualifikasi EURO 2016 nanti, mereka satu grup dengan Jerman, Polandia, Skotlandia, Republik Irlandia dan Georgia.

Baru-baru ini kepada Al Jazeera, Platini pun mengutarakan bahwa sebagai anggota UEFA, maka juara Liga Gibraltar berhak untuk mengikuti kualifikasi Liga Champions pada kompetisi musim depan.

Masalah muncul karena Gibraltar tak memiliki stadion yang memasuki standar internasional. Akibatnya dalam laga pertama internasional mereka, Gibraltar mesti mengungsi bermain di Faro, Portugal. Kabarnya Asosiasi Sepakbola Gibraltar akan membangun stadion baru dengan kapasitas 8000 tempat duduk agar mereka bisa menggelar laga kandang di rumah sendiri, namun wacana entah kapan bisa terealisasi.

Mengutip pernyataan pelatih timnas Gibraltar, Allen Bulla,  semakin lama Gibraltar membangun stadion, semakin lama juga Spanyol akan tertawa lebar, Mengingat  sepakbola adalah satu-satu kampanye efektif kepada masyarakat dunia bahwa Gibraltar adalah sebuah negeri yang berdaulat, dan hal itu tentu amat sangat dibenci oleh Spanyol.

Dan tentu saja hal itu tak akan tercapai tanpa bantuan Michael Platini, lantas sebagai tanda balas jasa, jika stadion Gibralatar sudah jadi, tak apalah jika menamai stadion itu sebagai Platini Stadium bukan?

(wam)

Komentar