Neil Warnock: Raja Promosi Inggris

Cerita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Neil Warnock: Raja Promosi Inggris

Ketika pertama kali datang ke Cardiff City pada Oktober 2016, Neil Warnock disuguhi keadaan tim yang begitu tidak mengenakan. Dari sebelas pertandingan yang telah dimainkan Cardiff musim itu, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan. Hasilnya, Cardiff terdampar di posisi kedua terbawah tabel klasemen Divisi Championship.

Namun mau tidak mau Warnock harus menerima keadaan itu. Karena keadaaan itu pulalah yang membawanya ke Cardiff. Warnock didatangkan oleh Cardiff untuk menggantikan Paul Trollope yang baru dipecat dari jabatan manajer.

Beruntung bagi Cardiff. Di tengah situasi yang serba tak mengenakkan, mereka kedatangan Warnock yang punya misi besar. Warnock sedang mengejar promosi kedelapan sepanjang kariernya sebagai manajer.

“Aku menikmati waktuku di Rotherham musim lalu, dan aku telah tujuh kali berhasil membawa tim yang dilatih olehku promosi ke tingkat atas. Aku tak bisa berbohong, kurasa kini aku sedang mencoba untuk meraih rekor promosi kedelapanku,” ujarnya kepada BBC saat pertama kali diresmikan sebagai manajer baru Cardiff.

Jika rekor itu terpecahkan, Warnock akan menjadi manajer Inggris yang paling banyak meraih sukses dalam membawa tim yang pernah dilatihnya promosi. Dengan catatan tujuh kali berhasil membawa tim yang dilatihnya promosi ke tingkat atas, Warnock masih satu level dengan nama-nama manajer seperti Dave Bassett, Graham Taylor, dan Jim Smith.

***

Perjalanan Warnock untuk memecahkan rekor dimulai di sebuah klub asal Yorkshire bernama Scarborough Athletic. Pada musim 1986/87, ketika karier manajerial Warnock masih berumur enam tahun, Warnock berhasil membawa Scarborough, yang saat itu bermain di Football Conference (divisi kelima; sekarang bernama National League) meraih promosi ke Football League (sekarang Football League Two). Keberhasilan tersebut merupakan promosi bersejarah bagi Scarborough. Untuk kali pertama sejak klub berdiri, Scarborough meraih promosi.

Selang dua tahun, ketika melatih Notts County yang bermain di Divisi Ketiga pada musim 1989/90, Warnock kembali berhasil membawa tim yang dilatihnya meraih promosi. Notts County yang pada akhir musim itu menduduki peringkat ketiga meraih promosi ke Divisi Kedua setelah memenangi laga play-off.

Keberhasilan Warnock bersama Notts County berlanjut di musim berikutnya. Kali ini Notts County menduduki peringkat keempat Divisi Kedua musim 1990/91, dan meraih promosi ke Divisi Pertama (divisi teratas dalam piramida sepakbola Inggris) musim berikutnya.

Pada musim 1994/95, giliran Huddersfield Town yang dibawa Warnock promosi ke Divisi Pertama (musim itu, Divisi Pertama adalah divisi kedua dalam piramida sepakbola Inggris).

Tahun berikutnya, pada musim 1995/96, Plymouth Argyle yang bermain di Divisi Ketiga (divisi keempat liga Inggris) berhasil dibawa Warnock meraih promosi lewat jalur play-off.

Sepuluh tahun setelahnya, saat Warnock menjabat posisi manajer Sheffield United di musim 2005/06, ia berhasil membawa timnya meraih promosi ke Liga Primer Inggris sebagai penghuni peringkat kedua Divisi Championship.

Pada musim 2010/11, Warnock meraih keberhasilan ketujuhnya dalam membawa klub yang ia latih meraih promosi. Musim itu, Warnonck membawa Queens Park Rangers menduduki peringkat kedua Divisi Championship sehingga berhak meraih promosi ke Liga Primer Inggris.

***

Mimpi yang diidam-idamkan oleh Warnock untuk mendapatkan rekor promosi kedelapannya, pada akhirnya menemukan bentuknya di Cardiff City Stadium, Minggu (6/5). Satu poin yang didapat Cardiff dari hasil imbang melawan Reading di pertandingan hari itu, telah memastikan tim berjuluk The Bluebirds tersebut mendapatkan satu tempat di Liga Primer Inggris musim depan.

Cardiff yang finis di peringkat kedua Divisi Championship, sebelumnya sempat terancam bisa direbut posisinya oleh Fulham yang hanya berjarak satu poin dari mereka di peringkat ketiga. Beruntung bagi Cardiff, karena di pertandingan terakhirnya, Fulham dikalahkan oleh Birmingham dengan skor 1-3.

Tentu Warnock sangat senang dengan pencapaiannya ini. Sembilan belas bulan yang lalu, ketika Warnock pertama datang ke Cardiff, klub sedang berada di posisi kedua dari bawah. Kini kinerjanya telah berhasil membuat Cardiff berada di posisi kedua teratas. Dan yang lagi-lagi tak boleh absen disebut, bersamaan dengan ini pula Warnock berhasil menjadi satu-satunya manajer Inggris yang paling banyak membawa tim yang dilatihnya promosi.

Kesuksesan Warnock terasa semakin sempurna, karena seperti dikabarkan The Guardian, banyak suporter Cardiff yang mengelu-elukan namanya usai pertandingan melawan Reading. Warnock yang mimpinya telah terpenuhi, menyebut prestasinya itu sebagai pencapaian terbesar selama 38 tahun karier manajerialnya.

Namun di balik euforianya itu, tantangan besar di depan mata tersaji untuk Warnock. Musim depan ia harus bersiap-siap untuk berjuang bersama Cardiff di Liga Primer Inggris—kompetisi yang tidak bersahabat bagi Warnock mengingat tiga tim yang pernah dilatihnya, yakni Sheffield United, Crystal Palace, dan Queens Park Rangers, pernah terdegradasi dari Liga Primer ketika ia latih.

Warnock pun sempat menungkapkan bahwa Liga Primer Inggris bukanlah kompetisi yang menarik minatnya. “Aku tak pernah bisa menikmati Liga Primer. Jika boleh jujur, Liga Primer bukanlah cangkir tehku. Cangkir tehku adalah dalam membawa tim lolos [promosi] menembus tembok yang tebal,” ujarnya kepada Talksport.

Komentar