Dikritik Mourinho Stadionnya Sepi, Pendukung Man United Menjawab

Cerita

by Redaksi 21

Redaksi 21

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dikritik Mourinho Stadionnya Sepi, Pendukung Man United Menjawab

Penggemar Manchester United menanggapi kritik Jose Mourinho tentang atmosfer Old Trafford. Sebelumnya Mourinho mengkritik suasana Old Trafford yang terbilang “sunyi” saat United menang 2-0 atas Huddersfield pada Sabtu (03/02/18) kemarin.

Lalu, Mourinho sempat mencontohkan suasana di Stadion Portsmouth, Fratton Park, sebagai contoh suasana atmosfer stadion yang baik.

“Aku pikir Old Trafford, meski menjadi stadion yang sepi, lapangannya besar, rumputnya bagus dan jelas para pemain merasa nyaman bermain di sana. Aku ingat Portsmouth - stadion kecil, atmosfernya luar biasa. Di sini, atmosfernya sedikit lebih sunyi dan tidak ada banyak (antusiasme). Tapi para pemain senang bermain di kandang,” kata Mourinho, setelah laga.

Dalam sebuah pernyataan, para penggemar United yang tergabung dalam MUST (The Manchester United Supporters Trust) merespons pernyataan Mourinho tersebut.

“Penurunan atmosfer penonton bukan masalah besar sama sekali, ini hanya masalah kecil yang selalu ada di seluruh kesebelasan yang ada di seluruh dunia. Masalah ini bukan menjadi masalah yang spesifik bagi penggemar Man United, bahkan dukungan kami sebagai penggemar sudah diakui seluruh dunia dan ketika kami memberi dukungan tandang, kami diakui sebagai yang terbaik,” ungkap mereka.

Tidak sampai di situ, pada awal musim juga, ketika United menang 2-0 atas Leicester City pada Agustus, Mourinho pernah mengatakan bahwa pendukung United “sangat pendiam”.

Lalu, ketika United menang atas Tottenham Hotspur 1-0 di Oktober, Mourinho mengungkapkan kekecewaannya kepada pendukung United. Ia menganggap para pendukung United melakukan perilaku tidak adil terhadap Romelu Lukaku.

Menanggapi semua perkataan itu, MUST menambahkan bahwa semua permasalahan itu berasal dari hubungan antara para penggemar dan pemilik kesebelasan.

“Kami percaya bahwa atmosfer bergantung pada hubungan antara para penggemar dan klub, termasuk kepada kepemilikan dan keterlibatan pendukung,” tambah MUST.

“Dengan tidak adanya perubahan yang dilakukan oleh pemilik klub, kami lebih memilih berkonsentrasi pada area lain di mana kami akan memiliki dampak dalam jangka panjang atau menengah.”

Mereka pun menambahkan bahwa telah melakukan pertemuan dengan pemilik kesebelasan untuk membahas beberapa hal. Dalam beberapa hari ke depan, mereka akan menyampaikan hasil dari pertemuan mereka, yaitu perihal atmosfer penonton, perluasan kapasitas untuk penggemar, mengklaim tribun “Stretford End”, merelokasi tempat duduk, tempat berdiri yang aman, perluasan suporter remaja, harga tiket, dan fasilitas untuk suporter di stadion.

Rata-rata stadion Inggris memang sepi, karena...

Sebenarnya protes Mourinho ini juga pernah disampaikan oleh Roy Keane pada 2000: “Jauh dari kandang, pendukung [Man United] fantastis, aku menyebut mereka hardcore fans. Namun di kandang, mereka hanya minum-minum dan mungkin makan roti lapis udang, dan mereka tak sadar tentang apa yang terjadi di atas lapangan.”

Itu menjadi studi khusus bagi pihak kesebelasan yang memang menilai akustik Stadion Old Trafford membuat nyanyian-nyanyain di satu sisi stadion tak terdengar di sisi lainnya.

Hal ini membuat mereka merekrut spesialis teknisi suara (sound engineer) pada 2013 untuk meningkatkan kualitas akustik Old Trafford.

Masalah akustik pada stadion besar di Inggris memang sudah menjadi hal yang umum, yang anehnya justru tak terjadi di stadion kecil, seperti Fratton Park. Hal ini terjadi karena perubahan peraturan pada desain stadion sepakbola.

Suara ribut semakin rendah terdengar setelah tribun berdiri digantikan oleh tribun yang memiliki tempat duduk, yang menjadi peraturan utama setelah Tragedi Hillsborough. Meski demikian, demografi pendukung sepakbola yang datang ke stadion juga banyak berubah setelah tribun berdiri ditiadakan.

Seperti saat ini di Liga Primer misalnya, banyak penonton yang hadir di stadion dinilai sebagai turis, bukan pendukung asli, yang datang ke stadion hanya untuk nonton, berfoto-foto, sekaligus makan dan minum, seperti yang Keane jelaskan di atas. Sementara para pendukung asli yang datang biasanya menonton sambil bernyanyi dan membuat kegaduhan.

Ini juga yang membuat laporan dari Daily Post pada 2015 menyatakan jika stadion-stadion di Inggris masih kalah berisik daripada Yunani, Italia, Jerman, Turki, dan Serbia. Jadi, jika Mourinho ingin stadion yang lebih berisik, secara umum ia bisa mendapatkannya di stadion yang lebih kecil atau di stadion luar Inggris.

Komentar