Sensasi McGovern Telah Berakhir

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Sensasi McGovern Telah Berakhir

Jerman tampak frustrasi untuk menjebol gawang Irlandia Utara pada pertandingan terakhir Grup C Piala Eropa 2016 di Prancis. Percobaan-percobaan tembakan yang dilakukan Mario Goetze, Mesut Oziel dan Thomas Mueller pada awal babak berhasil ditahan Michael McGovern yang menjaga gawang Irlandia Utara pada saat itu.

Pada akhirnya Mario Gomez yang berhasil menjebol gawang McGovern pada menit 30 setelah berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang. Pandangan McGovern terhalangi para beknya. Tapi sepakan pelan Gomez itu menjadi satu-satunya gol pada laga tersebut. Laga berakhir dengan skor 1-0 karena Jerman tidak mampu menambah gol lagi atas ketangguhan McGovern di bawah mistar gawang.

Meskipun kalah, Irlandia Utara tetap berhak lolos ke babak 16 besar karena merupakan salah satu peringkat tiga terbaik. Maka dari itulah McGovern dianggap sebagai pahlawan oleh sekitar 15 ribu pendukung Irlandia Utara yang pergi ke Prancis. Bahkan ia disamakan dengan Pat Jennings yang merupakan legenda penjaga gawang Irlandia Utara.

"Saya pikir skor akan 3-0 jika melihat cara bermain Jerman. Tapi Michael McGovern sangat menakjubkan. Dia telah melindungi kami di dalam (stadion), saya tidak percaya dia berkali-kali menahannya (peluang Jerman). Dia seperti Pat Jennings yang besar di luar sana," kata Betty Adair, pendukung Irlandia Utara, seperti dikutip dari The Guardian.

McGovern sudah menjadi sensasi Piala Eropa 2016 sejak pertandingan pertama melawan Polandia. Lawannya itu sama seperti Jerman, cuma diberikan satu kesempatan mencetak gol. Kemudian McGovern berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan sehingga kesebelasan negaranya menang 2-0 dari Ukraina. Tapi pada akhirnya langkah Irlandia Utara harus terhenti di babak 16 besar karena dikalahkan Wales.

Kekalahan itu pun tidak lebih dari satu gol karena keberadaan McGovern di bawah mistar gawang. Siapakah McGovern? Ia adalah kiper yang lahir pada 1982, tahun yang sama ketika Irlandia Utara lolos ke Piala Dunia di Spanyol. McGovern memulai karier sepakbola setelah bergabung dengan Enniskillen Town United di Irlandia Utara. Kemudian ia pindah ke akademi Celtic dan menghabiskan hampir seluruh karier sepakbola profesionalnya di Liga Skotlandia.

Hamilton Academicals adalah kesebelasan terakhirnya di Liga Skotlandia karena ia pindah ke Norwich City dengan status bebas transfer setelah Piala Eropa 2016. "Dia seorang profesional yang hebat dan dia menunjukkan bahwa dia mampu bermain di tingkat atas dengan penampilannya untuk Irlandia (Utara) di Euro," ujar Alex Neil manajer Norwich musim lalu ketika menyambut kedatangan McGovern seperti dikutip dari BBC.

Tapi nyatanya, kiprah McGovern tidak semulus ketika memperkuat Irlandia Utara. Mantan pemain Dundee United itu cuma dimainkan 20 kali dari 46 pertandingan Liga Championship 2016/2017. Memang pada musim itu ia harus bersaing dengan John Ruddy untuk menjadi kiper utama Norwich. Apalagi Ruddy merupakan kiper andalan kesebelasan itu sebelumnya dan pernah dipanggil untuk memperkuat Inggris.

"Saya ingin masuk ke dalam tim utama, tapi saya tahu saya menghadapi beberapa kiper kelas atas. Ini akan menjadi kompetisi yang ketat meski ini adalah tantangan yang akan saya nikmati," ucap Mc Govern.

Tetap Dipercaya Irlandia Utara

Kendati jarang dimainkan, McGovern tetap dipanggil Irlandia Utara dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia. Heart of Midlothian FC pun mengincarnya untuk kembali bermain di Liga Skotlandia setelah musim mengecewakan bersama Norwich. Tapi kiper berusia 33 tahun itu tetap bertahan karena Ruddy memilih pindah ke Wolverhampton Wanderers.

Nyatanya pilihan mantan kiper Ross County itu salah. McGovern tetap menjadi cadangan karena Angus Gunn lebih dipercaya menjadi kiper cadangan oleh manajer Norwich saat ini, Daniel Farke. McGovern masih belum dimainkan Farke dalam 16 pertandingan Divisi Championship 2017/2018. Ia justru dimainkan dua kali bersama Norwich U-23.

Kendati demikian, lagi-lagi McGovern masih mendapatkan kepercayaan dari Irlandia Utara. Penampilannya bersama negaranya itu memang masih cukup bagus. Ia sempat tidak kebobolan selama 10 jam pertandingan sejak melawan Jerman pada pertemuan 12 Oktober 2016 dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018. Pada saat itu ia dibobol dua kali oleh Jerman. Kemudian Jerman kembali membobol gawang McGovern, kali ini tiga gol yang bersarang di gawangnya pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018, 9 Oktober lalu.

Gol Jerman ke gawangnya itu pun menghapus catatan gemilang McGovern yang menyelesaikan enam pertandingan internasional tanpa kebobolan. Catatan itu masih belum ditandingi kiper-kiper lain di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018. "Bermain dengan mereka itu sulit. Mereka adalah tim yang hebat dan mereka adalah tim yang ketika menyelesaikan pertandingan sepakbola, saya akan seperti `Wow, saya bermain melawan para pemain itu. itu adalah suatu kehormatan`," celoteh McGovern seperti dikutip dari News Letter.

Setelah rekornya dipatahkan, penampilan McGrovern harus ternoda pada pertandingan kualifikasi berikutnya melawan Norwegia. Penampilan gemilangnya harus ternoda karena gol bunuh diri Chris Brunt pada menit 71 sehingga Irlandia Utara kalah dengan skor 1-0. Dari 10 pertandingan grup C, Irlandia Utara sendiri cuma kebobolan enam kali. Catatan kebobolan tersedikit setelah Jerman dan membantu kesebelasan negaranya berada di peringkat dua klasemen akhir.

Kekalahan itu membuat Irlandia Utara harus menghadapi Swiss pada pertandingan play-off untuk lolos ke Piala Dunia. Tapi nada optimis keluar dari mulutnya ketika Irlandia Utara menjadi tuan rumah terlebih dahulu pada pertemuan pertama. "Saya pikir itu adalah keuntungan. Jika kami bisa menunjukkan performa bagus dan memimpin atas Swiss, saya yakin kami bisa menyelesaikan pekerjaan ini. Saya pikir di kandang dengan fans di belakang kami bisa mengalahkan siapa saja," katanya seperti dikutip dari situs resmi Federasi Sepakbola Irlandia Utara.

Pada nyatanya, gol penalti Ricardo Rodriguez menjadi satu-satunya yang tercipta pada dua laga antara Swiss dan Irlandia Utara, yang membuat Irlandia Utara takluk di kandangnya sendiri. "Kami kecewa dengan penalti itu. Kebanyakan orang akan mengatakan itu bukan penalti tapi itu akan membuat frustrasi karena kami tidak bisa memikirkannya. Dan kami harus terus maju dan berkonsentrasi pada pertandingan kedua. Mereka tidak memiliki banyak peluang dan kami bertahan dengan baik, tapi kami bisa bermain jauh lebih baik dari itu," Evening News.

McGovern pun membuktikannya dengan penampilan gemilang pada leg kedua di kandang Swiss dengan tanpa kebobolan. Salah satunya adalah ketika mengamankan sepakan Xherdan Shaqiri pada menit 25. Tapi rekan-rekannya tidak mampu mencetak gol sehingga Irlandia Utara tidak lolos ke Piala Dunia karena kalah agregat 1-0 dari Swiss.

Sensasi McGovern sejak Piala Eropa 2016 pun berakhir di sebuah pertandingan play-off. Ia harus menunggu empat tahun lagi untuk bermain di Piala Dunia untuk pertama kali di dalam kariernya. Itu pun jika ia masih ingin bermain hingga usia 38 tahun.

Sumber: Belfast Telegraph, Indian Express, Mirror, The Sun

Komentar