Saatnya Filippo Dibayang-Bayangi Kehebatan Simone Inzaghi

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 27613

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Saatnya Filippo Dibayang-Bayangi Kehebatan Simone Inzaghi

Halaman Kedua

Bakat melatih Simone memang sudah terlihat selama menukangi Lazio Primavera. Tak heran sebenarnya, karena pelatih yang mendapatkan lisensi UEFA Pro dengan tesis berjudul Dinamiche allenatore-gruppo squadra ini sudah punya aura kepemimpinan sejak kecil. Bahkan aura kepemimpinannya lebih menonjol dibanding sang kakak.

Simon Kuper, dalam tulisannya mengenai Inzaghi bersaudara di Guardian, menyebutkan bahwa pada usia 8 tahun Simone menjadi kapten tim klub sepakbola daerahnya meski dalam timnya tersebut terdapat Filippo yang lebih tua tiga tahun. Simone memang dikenal punya kepribadian lebih dewasa dibanding Filippo yang manja.

Saat Filippo memulai karier profesionalnya, sang ibu, Marina Inzaghi, harus memilihkan pembantu rumah tangga untuk Filippo. Bahkan saat itu Marina masih sering membantu Filippo dalam mencuci baju dan berbelanja untuk keperluan sehari-hari. "Saya pikir Filippo selalu mendapatkan kesulitan ketika harus pergi ke supermarket," terang Marina.

Dalam tulisan lain, Paolo Bandini mengisahkan bahwa Filippo akan selalu mengajak Simone untuk bermain sepakbola ketika keduanya masih kecil. Anak-anak tetangga seringkali mengajak Filippo bermain sepakbola karena ia punya kemampuan mencetak gol yang tak dimiliki anak-anak lainnya. Akan tetapi, Filippo tak akan pergi jika sang adik tak ikut.

"Ketika temannya datang mengajak Filippo bermain, Filippo bersedia ikut tapi selalu dengan jawaban, `boleh, asalkan Simone bisa ikut bermain juga`," kenang Marina mengenai masa kecil Inzaghi bersaudara di Piacenza.

Kemampuan bermain sepakbola Simone, sejak dulu, memang tak pernah lebih baik dari sang kakak. Maka tak mengherankan juga selama berkarier sebagai pemain Simone selalu berada dalam bayang-bayang Filippo. Ketika Filippo bergabung ke Juventus, Simone masih bermain di divisi tiga bersama Brescello. Filippo paling rendah bermain di Serie B, Simone paling rendah bermain di Serie D. Simone pun akhirnya pensiun lebih cepat dari sang kakak.

Meski begitu, Filippo tak pernah merasa besar kepala pada sang adik. Sebaliknya, keduanya terus saling mendukung sejak keduanya masih menjadi pemain. Begitu juga setelah keduanya menjadi pelatih. Hanya saja soal kepelatihan, Filippo mengakui bahwa sang adik punya bakat melatih yang lebih baik dibanding dirinya.

Filippo sendiri mengakui meneruskan karier sebagai pelatih pun terinspirasi dari Simone yang terjun ke dunia kepelatihan lebih dulu. Ketika Filippo menukangi Milan, Simone adalah orang pertama yang ia mintai saran. "Kami bicara terus menerus, beberapa kali sehari. Saya menghubunginya (Simone) untuk menanyakan keponakan saya, karena saya sangat dekat dengan mereka. Tapi kami selalu membicarakan sepakbola," kata Filippo seperti dikutip Football Italia.

"Saya mendengarkannya, karena dia lebih baik dari saya. Betul, dia mulai (kepelatihan) lebih dulu dari saya, karena dia melatih tim muda Lazio dan saya masih bermain. Saya mengambil jalan ini (menjadi pelatih) justru karena saya melihat antusiasmenya," sambungnya.

***

Kini, apa yang dikatakan Filippo jadi kenyataan. Simone, yang awalnya berstatus caretaker Lazio sepeninggal Stefano Pioli, sekarang sudah meneken kontrak tiga tahun sebagai pelatih Lazio. Walau dengan sebuah rencana tak terduga (pengganti Bielsa), Simone membuktikan kualitasnya dengan mampu meloloskan Lazio, sang underdog, ke Liga Europa dan final Coppa Italia. Selain itu, satu trofi Super Coppa Italia di awal musim 2017/2018 pun menjadi bukti lainnya bahwa Simone memang punya bakat melatih mumpuni.

Ketika Lazio asuhannya menaklukkan Milan dengan skor telak 4-1 pada pekan ketiga Serie A 2017/2018, banyak pihak yang terkejut. Padahal pada musim 2016/2017, Lazio asuhannya beberapa kali pesta gol ke gawang lawan. Pescara dan Palermo dihajar dengan skor 6-2. Sementara itu Sampdoria dibantai 7-3. Skor-skor tersebut terbilang langka di Italia, apalagi Italia dikenal sebagai liga dengan pertahanan yang sulit ditembus.

Dengan pencapaian-pencapaian Simone belakangan, situasi Simone dan Filippo mulai berbalik. Jika saat masih jadi pemain Simone yang bermain di divisi tiga sementara Filippo di Serie A, sekarang giliran Simone yang bisa bertahan di Serie A sementara sang kakak harus bersusah payah mempromosikan Venezia di Serie C pada musim lalu. Dalam kepelatihan, Filippo memang kalah dari sang adik.

Komentar