Alasan Kepindahan Coutinho Menuju Barcelona Bakal Terjadi

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Alasan Kepindahan Coutinho Menuju Barcelona Bakal Terjadi

Spekulasi transfer Phillipe Coutinho ke Barcelona semakin memanas pada pekan ini. Pemain asal Brasil itu memang tak tampak dalam skuat Liverpool saat melakoni pertandingan persahabatan melawan Atletic Bilbao di Dublin, Irlandia pada Sabtu (5/8).

Hal yang kemudian semakin memperbesar spekulasi kepindahannya. Angin semakin berembus kencang tat kala di hari yang sama, dikabarkan media Spanyol, Mundo Deportivo, para petinggi Barcelona dan Liverpool telah bersepakat untuk memuluskan proses transfer tersebut.

Sebelumnya, Coutinho juga sudah dikabarkan menjalin kesepakatan personal dengan pihak Barcelona, yang kemudian membuatnya mendesak pihak klub untuk segera menjualnya ke Barcelona.

Liverpool dikabarkan sepakat untuk menjual pemain berusia 25 tahun itu dengan harga 90 juta paun. Sebelumnya, mereka telah menolak pengajuan awal Barcelona di angka 75 juta paun. Namun sehubungan keberhasilan proses transfer Neymar ke Paris Saint Germain (PSG) kubu Barcelona memiliki pagu lebih besar, sehingga Blaugrana berani menaikkan angka penawaran untuk Coutinho hingga mereka rela menyisihkan hampir setengah pendapatan mereka dari penjualan Neymar ke PSG.

Coutinho diproyeksikan sebagai regenerasi Andres Iniesta yang sudah uzur, sehingga ia menjadi target buruan utama Barcelona di jendela transfer musim panas ini. Kabarnya kubu Barcelona siap mengumumkan keberhasilan proses transfer Coutinho pada Selasa (8/8). Mantan pemain Inter Milan itu juga diharapkan siap untuk bermain di laga Piala Super Spanyol menghadapi Real Madrid pada 13 Agustus mendatang.

Bagi manajemen klub, agaknya kurang rasional menolak uang 90 juta paun dari Barcelona. Sebab Liverpool memiliki kecenderungan untuk menjual pemain bintangnya ke klub lain. Hal tersebut menjadikan mereka sebagai kesebelasan yang memiliki pendapatan yang cukup besar dari hasil penjualan pemain ke klub lain.

CIES Football Observatory melaporkan bahwa, dalam enam tahun terakhir ini Liverpool telah mendapatkan total 379 juta paun dari hasil penjualan pemain. Itu menjadikan mereka sebagai kesebelasan dengan pendapatan terbesar dari hasil penjualan dibanding kesebelasan lainnya. Dalam enam tahun terakhir, ada tiga bintang mereka yang di lego dengan harga tinggi.

Pertama adalah Fernando Torres yang di jual ke Chelsea seharga 50 juta paun pada tahun 2011 lalu. Berlanjut pada Luis Suarez yang di jual ke Barcelona dengan 75 juta paun, dan Raheem Sterling ke Manchester City dengan mahar 49 juta paun. Pundi-pundi yang didapatkan Liverpool tentu dalam penjualan Coutinho tentu akan semakin besar, apalagi mereka membeli Coutinho dari Inter Milan hanya dengan harga 8.5 juta paun saja.

Keuntungan yang Tak Diharapkan Juergen Klopp

Meski keuntungan berhasil Liverpool dapatkan, namun dilaporkan ESPN Brasil bahwa keputusan mereka menjual Coutinho ke Barcelona telah meremukkan hati Juergen Klopp yang bersikukuh menginginkan agar Coutinho untuk tetap menjadi bagian skuatnya musim ini.

Dilansir dari BBC, pada akhir Juli lalu Klopp mengungkapkan bahwa Coutinho tidak untuk dijual, dan tidak ada satu pun interpretasi yang memunculkan bahwa ia bersedia untuk melepas pemain andalannya itu.

"Jika Anda mengatakan dia tidak tersedia untuk dijual, maka penafsirannya sudah jelas bukan? Kata `tidak` berarti tidak ada interpretasi untuk itu (Coutinho tidak dijual). Ini bukan sesuatu yang baru, bukan? Dia tidak dijual. Tidak ada interpretasi sama sekali. Jika Anda mengatakan dia tersedia untuk dijual? Saya tidak mengerti itu,” tegasnya.

Wajar kalau Klopp ingin agar Coutinho bertahan, menghadapi musim 2017/2018 yang akan menjadi tahun yang sibuk bagi Liverpool mereka butuh banyak pemain yang bisa mengangkat performa tim. Peran Coutinho jelas masih sangat dibutuhkan untuk mengarungi musim ini. Tentu ini akan sedikit memberatkannya, karena Coutinho merupakan pemain andalan di lini serang Liverpool.

Bisa dibilang, ia adalah nyawa bagi permain The Reds dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga kehilangan Coutinho jelas menjadi sebuah kerugian, kalau Liverpool tidak bisa mendapatkan pemain pengganti yang sepadan.

Namun dengan keuntungan yang sepertinya akan didapatkan Liverpool dari penjualan Coutinho, mereka berpotensi mendatangkan pemain-pemain baru seperti Thomas Lemar dari AS Monaco atau bahkan kembali menggoda Naby Keita. Tapi indikasi soal siapa yang akan menjadi pengganti Coutinho di Liverpool, tampaknya lebih mengarah kepada Manuel Lanzini.

Merujuk pada data yang dihimpun Squawka, Lanzini tercatat sebagai pemain yang memiliki performa paling bagus di West Ham United pada musim lalu. Tercatat ia mengumpulkan 974 total poin, angka tersebut menjadi yang tertinggi di antara pemain The Hammers lainnya.

Selain itu, Lanzini juga cukup baik berperan sebagai gelandang serang. Akurasi operannya mencapai 87 persen. Selain itu, Lanzini juga punya teknik dan skill yang sekilas mirip dengan Coutinho dalam upaya mengelabui lawan. Ia juga terkesan memiliki mobilitas yang baik terbukti dengan rataan 2.57 kali per-pertandingan dribble-nya sukses mengelabui lawan. Angka tersebut mengungguli Coutinho yang hanya mencatatkan 2.29 kali take on sukses.

Namun Coutinho punya kelebihan bermain di lebih dari satu posisi. Selain bisa bermain sebagai gelandang serang, ia juga piawai memainkan peran di sektor sayap kiri. Sementara Lanzini, ia lebih bagus untuk bermain sebagai seorang gelandang serang dibanding posisi lainnya.

Kalau memang Lanzini yang menjadi pilihan, Liverpool bisa saja mengandalkan Lanzini di pos gelandang. Sementara posisi sayap bisa ditempati Sadio Mane dan Mohamed Salah. Atau, menggaet Riyadh Mahrezh dari Leicester City juga bisa menjadi opsi bagi Liverpool, mengingat sang pemain pun pada akhir musim 2016/2017 lalu sudah menyatakan keinginannya pergi dari King Power Stadium.

Foto: The Sun, 101 Football

Komentar