Teror Montella Bukti Sinergisme Dirinya dengan Manajemen Baru Milan

Cerita

by redaksi

Teror Montella Bukti Sinergisme Dirinya dengan Manajemen Baru Milan

Kepindahan Leonardo Bonucci dari Juventus ke AC Milan menjadi kejutan transfer pada musim panas 2017 ini. Proses transfer pun terbilang cepat. Awalnya tak ada gosip jika Bonucci yang tujuh tahun membela Juventus akan hengkang. Pun begitu dengan Milan yang aktif belanja pemain tapi tak sedikit pun menyinggung nama Bonucci sebelum bursa transfer dibuka.

Ternyata teror pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, menjadi penyebab transfer Bonucci ke Milan terwujud. Dalam sehari, ia beberapa kali mengirim pesan singkat pada Direktur Olahraga Milan, Massimo Mirabelli. "Saya setidaknya mengirim 10 sms per hari kepada Direktur Olahraga Massimo Mirabelli, yang hanya berisi tiga kata: `Selamat pagi atau selamat malam, direktur: Bonucci," ujar Montella seperti yang dikutip Soccerway.

Montella tampaknya cukup yakin dengan geliat transfer Milan musim panas ini sehingga ia mencoba mewujudkan pikiran liarnya tentang pemain-pemain yang ia inginkan untuk musim 2017/2018. Bonucci sendiri merupakan rekrutan Milan ke-9. Bonucci lantas direkrut dengan nilai transfer 42 juta euro.

Tak seperti saat mendatangkan pemain lain, Montella memang butuh perjuangan ekstra untuk meyakinkan manajemen Milan yang sempat tak sepakat untuk datangkan bek timnas Italia tersebut. "Saya sangat yakin itu bisa terwujud, saya sangat percaya diri, sementara bos saya punya pemahaman berbeda," kata Montella. Bonucci pun menjadi pemain termahal Milan pada bursa transfer kali ini.

Dari sini kita bisa melihat bahwa adanya hubungan baik antara Montella dengan manajemen Milan. Selain target-target pemain yang ia inginkan bisa dipenuhi, tak ada kecanggungan dari Montella untuk `menekan` manajemen Milan dalam membeli pemain yang dirasa bisa menjadi bagian penting Milan pada musim depan.

Hal ini berbeda dengan awal-awal Montella menukangi Milan. Ia tak bisa bebas dalam perekrutan pemain. Musim lalu, Milan hanya mengeluarkan biaya transfer sebesar 28 juta euro saja. Dan para pemain baru Milan saat itu seperti bukan atas kehendak Montella karena mayoritas para pemain anyar tersebut bukan pilihan utama Milan ketika musim 2016/2017 berlangsung.

Hanya Mario Pasalic yang cukup diandalkan Montella dengan total 24 pertandingan. Sisanya kurang mendapatkan kesempatan bermain dari mantan pelatih Sampdoria tersebut. Mereka adalah Gianluca Lapadula, Gustavo Gomez, Jose Sosa, Leonel Vangioni, dan Matias Fernandez. Indikasi mereka bukan pemain pilihan Montella terlihat bahwa dari nama-nama tersebut, kini hanya Gomez dan Jose Sosa yang masih tersisa. Sosa pun bukan mustahil akan dilepas setelah Besiktas dikabarkan siap menampungnya kembali.

Saat ini, Milan memang tak lagi dimiliki Silvio Berlusconi yang memimpin selama 30 tahun dan memberikan kejayaan di Liga Champions bagi Milan. Setelah diakuisisi pengusaha asal Tiongkok, Yonhong Li, menjelang musim 2016/2017 berakhir, tangan kanan Berlusconi, Adriano Galliani, juga tak lagi menjabat sebagai CEO klub.

Berlusconi juga seringkali memiliki friksi dengan pelatih Milan. Berlusconi tak sungkan mengomentari keputusan-keputusan pelatih Milan ketika mengalami kekalahan dimulai dari pemain yang menurutnya harus bermain sampai formasi apa yang seharusnya digunakan. Montella pun pernah kena sindiran dari Berlusconi pada musim lalu.

Maka sekarang bisa jadi memang menjadi momen yang tepat bagi Montella membangun Milan kembali dari nol. Mantan pemain dan pelatih AS Roma itu pun bisa bersinergi dengan manajemen anyar. Sinergisme ini mungkin akan bisa membuatnya lebih nyaman dalam melatih Milan walau beban yang ia tanggung akan semakin besar dengan besarnya total belanja Milan yang sejauh ini hampir mencapai 190 juta euro.

Komentar