Kata Dedi Kusnandar Jelang Laga Persib-Persija Perdananya

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kata Dedi Kusnandar Jelang Laga Persib-Persija Perdananya

Pada Sabtu (22/7) mendatang, salah satu pertandingan besar di sepakbola Indonesia akan tersaji di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Persib Bandung akan menjamu Persija Jakarta dalam pertandingan lanjutan pekan ke-16 Liga 1 Indonesia 2017. Laga tersebut dimaknai sebagai pertandingan penuh gengsi karena rivalitas yang menjadi bumbu menarik dalam laga tersebut.

Rivalitas di dalam lapangan yang melibatkan kedua kesebelasan di dalam lapangan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh untuk memanaskan laga Persib melawan Persija. Menilik sejarah hubungan antar kedua kesebelasan tersebut, sebenarnya tidak ada setitik pun permasalahan yang membuat hubungan Persib dan Persija merenggang. Bahkan, bisa dibilang secara tim hubungan keduanya baik-baik saja.

Faktor utama yang membuat laga tersebut menjadi salah satu pertandingan panas di Indonesia itu sebenarnya bermuara dari perseteruan suporter kedua kesebelasan. Permusuhan antara The Jak sebagai kelompok suporter Persija dengan bobotoh yang merupakan sebutan bagi para pendukung Persib menjadikan laga yang mempertemukan Persib dan Persija bertensi panas di luar lapangan.

Perseteruan tersebut tak jarang pecah bila dua kubu suporter tersebut bertemu dalam satu momen yang sama. Pertandingan antara Persib melawan Persija di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta pada 2013 lalu misalnya.

Panasnya tensi pertandingan antara Persib melawan Persija tentu disadari betul oleh para pemain dari kedua kesebelasan. Apalagi, mereka yang sudah sering melakoni laga tersebut tentu tahu betul dengan panasnya atmosfer laga tersebut. Sebab imbas dari perseteruan tersebut tak jarang dirasakan pula oleh pemain dari kedua kesebelasan. Bahkan tak jarang sampai mengancam keselamatan kedua pemain.

Hal ini kemudian membuat pihak pengaman harus bekerja ekstra untuk melindungi para pemain dari teror yang kerap dilakukan suporter. Kedua kesebelasan tidak pernah menggunakan bus pemain saat menuju stadion saat bertandang. Kendaraan taktis pasti dipilih untuk mengangkut para pemain menuju ke stadion.

Cerita tersebut tentu bukan hal yang aneh bagi para pemain yang sudah terbiasa melakoni pertandingan tersebut. Namun pada musim ini, beberapa pemain tentu akan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman dalam perjalanan karier sepakbolanya. Dedi Kusnandar, menjadi salah satu pemain Persib yang akan merasakan panasnya pertandingan Persib-Persija untuk kali pertama.

Dedi memang sudah lama beredar di sepakbola Indonesia, ia juga merupakan pemain asal Jawa Barat yang dibina oleh Persib. Namun karier profesionalnya banyak dihabiskan di luar Bandung seperti Pelita Jaya, Arema, Persebaya Surabaya, hingga Sabah FA di Malaysia. Bersama klub-klub tersebut, laga melawan Persija pasti pernah ia lakoni. Namun menghadapi Macan Kemayoran dengan seragam Persib menjadi pengalaman pertamanya.

”Main lawan Persija di tim lain pernah, tapi kalau sama Persib belum. Jadi kalau dipercaya [bermain] ini jadi yang pertama dan pastinya sangat dinanti-nanti. Kita tahu kalau laga ini penuh gengsi dan saya berharap bisa menjadi bagian dari pertandingan melawan Persija nanti. Sebab, ini pengalaman pertama saya merasakan panasnya pertandingan melawan Persija,” ungkapnya.

Dedi tahu betul bagaimana atmosfer yang tercipta dalam laga tersebut. Sebagai orang Jawa Barat, ia mengaku mengagumi Persib sejak kecil. Dirasakannya, ketika masih menjadi bobotoh atmosfer pertandingan melawan Persija memang berbeda dengan laga-laga lainnya yang dilakoni Persib.

“Dulu juga saya sebagai bobotoh sewaktu menonton pertandingan melawan Persija ada perasaan berbeda. Atmosfernya saat Persib lawan Persija sangat beda dan menurut saya ini adalah laga yang prestisius,” terangnya.

Sengitnya gengsi pertandingan tersebut juga sampai-sampai menimbulkan istilah “Tidak boleh sampai kalah dari Persija/Persib” yang lazim disuarakan oleh suporter Persib dan Persija. Dedi tahu dengan hal itu, namun ia enggan terlalu menjadikan laga melawan Persija sebagai satu-satunya pertandingan yang wajib dimenangkan Persib.

“Mungkin ada istilah seperti itu juga, jadi memang kemenangan wajib kami dapatkan karena akan sangat berarti bobotoh. Tapi saya lihat semua pertandingan penting juga sebenarnya penting untuk kami menangkan,” terangnya.

“Karena ini adalah pengalaman pertama, saya berharap bisa dipercaya main lawan Persija. Pasti saya akan main maksimal dan berusaha membantu tim untuk memenangkan pertandingan,” sambungnya.

Dado melanjutkan bahwa laga melawan Persija tidak akan mudah bagi Persib. Kubu Maung Bandung saat ini tengah dalam kondisi goyah, setelah mengalami rentetan hasil buruk dalam tiga pertandingan terakhirnya. Persib juga dipastikan tidak akan didampingi pelatih Djajang Nurdjaman yang telah memastikan mundur dari posisi pelatih kepala Maung Bandung.

Kondisi yang kurang menyenangkan bagi Persib tentunya, apalagi Persija juga sedang dalam kondisi yang cukup baik saat bertandang ke Bandung. Mereka baru saja mengalahkan Borneo FC 1-0 di laga terakhirnya. Hasil tersebut juga membuat mereka sukses mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir. Hal yang tentunya bisa menjadi modal bagi Ismed Sofyan dan kawan-kawan untuk menghadapi Persib yang akan didukung penuh ratusan ribu suporter setianya itu.

“Persija mereka tim bagus, tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa mengalahkan mereka, dan mereka juga pasti ada kelemahan yang harus dimanfaatkan apalagi kita akan main di kandang di hadapan bobotoh dan mungkin dengan kekalahan kemarin motivasi kita harus berlipat untuk memenangkan pertandingan dan membenahi posisi klasemen,” tukasnya.

Komentar